F1: Bersaing di Lintasan, Bersatu untuk Satu Tujuan


BolaSkor.com - Kebijakan pemangkasan limit cost yang dilakukan Federasi Automotif Dunia (FIA) pada Formula 1 musim 2022 menimbulkan polemik berkepanjangan. Tiga Tim besar Formula 1, Mercedes, Red Bull, dan Ferrari bersatu melobi FIA untuk mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut.
Tercatat pada musim 2022, FIA sempat mengubah kebijakan terkait limit cost tiap tim. Dari yang sebelumnya berjumlah 145 juta dolar Amerika, dipangkas menjadi 140 juta dolar Amerika.
Beberapa tim seperti Alpine, Haas, Alfa Romeo, dan Williams menyambut positif kebijakan ini. Namun tidak dengan Mercedes, Red Bull, dan Ferrari.
Tiga Tim tersebut secara terbuka menyatakan mustahil membatasi cost di musim ini. Terlebih lagi dengan adanya inflasi global yang semakin tinggi. Mereka bertiga ingin FIA mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut.
Baca Juga:
Back to Back Podium, Verstappen Dapat Sanjungan
Podium GP Emilia-Rogmana, Verstappen dan Sergio Perez Tebus Kekecewaan
“Tidak ada cara untuk menghabiskan dana sesuai limit. Saya yakin ke depannya kita akan menghabiskan dana lebih. Di regulasi ada 5% Threshold yang bisa dicapai dan kita menganggapnya pelanggaran minor. Kita tidak tahu sanksi apa yang akan diberikan. Memecat orang bukanlah pilihan tepat,” ucap Kepala Tim Scuderia Ferrari, Mattia Binotto, dikutip dari tuttomotoriweb.it.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Tim Red Bull Racing, Christian Horner. Inflasi yang semakin meningkat membuat timnya kesulitan menjalani kebijakan limit cost musim 2022.
“Ketika kami setuju, tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi di dunia dan juga kondisi inflasi. Kita lihat saja di bagian logistik dan pengeluaran bahan bakar. FIA harus segera turun tangan, juga karena inflasi semakin naik,” kata Christian.
Kepala Tim Mercedes, Toto Wolff juga menyoroti permasalahan ini. Menurut pria kelahiran Austria ini, seharusnya FiA bisa diajak bernegosiasi jika ada tim yang mengeluarkan dana melebihi limit cost.
“Seharusnya tidak ada penawaran untuk menambah limit cost, tetapi kita berada di situasi sulit. Ada inflasi di atas 7%. Bahan bakar di Brackley meningkat tiga kali lipat, demikian pula pengeluaran di sektor transportasi. Terdapat skenario yang bersifat memaksa akibat perang (Ukraina dan Rusia) dan tidak ada yang dapat meramalkan harga akan meningkat. Harus ada kompromi terhadap pihak yang tidak setuju,” pungkas Toto.
Penulis: Bintang Rahmat
Andhika Putra
8.253
Berita Terkait
Prediksi dan Statistik Lithuania vs Belanda: Ambisi Kembali ke Jalur Kemenangan

Prediksi dan Statistik Turki vs Spanyol: Dominasi La Furia Roja

Andai Timnas U-23 Gagal Lolos Ke Piala Asia U-23 2026, Erick Thohir Jamin Posisi Gerald Vanenburg Tetap Aman

Hasil China Master 2025: Indonesia Terhenti di Babak Perempat Final

Jadwal Siaran Langsung dan Live Streaming MotoGP Catalunya 2025, Minggu 7 September 2025

Gustavo Almeida Tak Digaransi Kembali Jadi Pilihan Utama di Persija Usai Sembuh dari Cedera

Penilaian Ketum PSSI Erick Thohir soal Debut Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans di Timnas Indonesia

Hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Kalahkan Makau 5-0, Timnas Indonesia U-23 Beri Tekanan ke Korsel

Cara Menonton dan Link Streaming Armenia vs Portugal, Live Sebentar Lagi

Fokus Raih Kemenangan, Kylian Mbappe Tidak Pikirkan Rekor Olivier Giroud
