Euro 2024
Euro 2024: Eberechi Eze dan Inspirasi Pesenam Rusia
BolaSkor.com - Pengalaman buruk mewarnai perjalanan karier Eberechi Eze. Cedera membuatnya harus absen dari gelaran Euro 2020. Kini di Euro 2024 Eze kembali mendapatkan kesempatan untuk memperkuat Inggris.
Jelang Euro 2020, Eze mendapatkan pesan singkat dari pelatih Inggris Gareth Southgate. Saat itu Eze sedang berada di ruang ganti tempat latihan Crystal Palece, sesaat setelah dia menderita cedera.
Alih-alih berkostum Inggris, Eze hanya bisa menjadi penonton ketika Inggris dibekuk Italia pada final Euro 2020 di Wembley. Eze menyaksikan laga dengan kaki digips.
Berada dalam kondisi terpuruk, Eze bertekad secepatnya melepaskan diri dari jeratan cedera dan tampil lebih baik usai pulih.
Pada periode ini, Eze mendapatkan inspirasi dari sumber yang tidak terpikirkan sebelumnya. Eze mengungkapkan bagaimana dia mengambil inspirasi dari pesenam Rusia, Artur Dalaloyan.
Baca Juga:
Euro 2024: Skuad Muda Inggris Bikin Wayne Rooney Khawatir
Euro 2024: Dikarantina, John Stones Bisa Lewatkan Laga Pembuka Inggris
Euro 2024: Untuk Suporter Inggris Hanya Boleh Konsumsi Bir Rendah Alkohol
Dalaloyan adalah pesenam Rusia yang meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Dia mampu meraih medali emas meski empat belum sebelumnya menderita cedera Archilles, cedera yang juga diderita Eze. Dalaloyan mampu melakukan comeback lebih cepat. Dia membutuhkan separuh waktu yang diharapkan dari cedera Achilles.
“Saya ingat berbicara dengan banyak orang. Mereka bilang untuk pulih membutuhkan enam bulan, sembilan bulan,” kata Eze.
“Kemudian saya mendengar tentang seorang pesenam yang kembali dalam empat, tiga setengah bulan. Jadi pola pikir saya adalah apa pun yang dia lakukan, saya akan melakukannya juga."
“Saya kembali berlatih penuh dalam empat setengah bulan. Bagi saya, itu adalah ujian terbesar yang pernah saya alami,” kata Eze dikutip The Telegraph.
Eze menegaskan pemulihan dari cederanya lebih sulit daripada pengalamannya ketika ditolak Arsenal, Fulham, Reading, dan Millwall ketika remaja.
Selepas cedera, intensitas lari Eze terus meningkat selama empat musim di klub. Performanya semakin mengilap ketika QPR dilatih Oliver Glasner pada Februari.
“Manajer top, level tinggi,” kata Eze. “Saya menikmati bekerja dengannya. Dia membawa beberapa ide baru dan tentunya membawa sesuatu yang berbeda."
"Kami merasa lebih kuat, lebih bugar. Dia menuntut lebih banyak dari kami, itu menyenangkan.”
Penampilan apik Eze berbuah manis ketika sekali lagi dia mendapat panggilan dari Southgate. Kali ini dia dipanggil saat dalam kondisi terbaiknya.
Eze mengatakan bahwa saat ini dia bisa bersyukur, terutama setelah kehilangan kesempatannya tiga tahun lalu.
“Anda harus melihat ke belakang. Saya selalu berusaha menghargai seberapa jauh kemajuan saya. Ada perbedaan besar dulu dengan tempat saya sekarang,” katanya.
View this post on Instagram