Euro 2024: Disamakan dengan Belanda, Inggris Dinilai Tak Punya Mentalitas untuk Jadi Juara

BolaSkor.com - Piala Dunia 1966. Itulah momen terakhir saat timnas Inggris meraih trofi di turnamen besar. Sejak saat itu The Three Lions kesulitan memenangi trofi, bahkan mereka belum sekali pun jadi juara Euro.

Generasi-generasi emas Inggris tak dapat mewujudkan penantian trofi itu, dari era Alan Shearer, Paul Gascoigne, David Beckham, Steven Gerrard, Frank Lampard, Wayne Rooney, dan kini 'beban' ada di Harry Kane dkk.

Seyogyanya pada setiap turnamen besar, Inggris kembali jadi favorit juara pada Euro 2024 Jerman yang dimainkan dari 15 Juni hingga 15 Juli. Inggris ada di grup C bersama dengan Serbia, Slovenia, dan Denmark.

Berbicara soal kans Inggris memenangi Euro 2024, Jaap Stam mengakui sulit memprediksinya. Legenda Manchester United itu membandingkan Inggris dengan negaranya, Belanda, yang sulit meraih trofi di turnamen besar.

Baca Juga:

Euro 2024: Skuad Muda Inggris Bikin Wayne Rooney Khawatir

Unik dan Menarik, Jersey 24 Tim di Euro 2024

Euro 2024: Untuk Suporter Inggris Hanya Boleh Konsumsi Bir Rendah Alkohol

"Jika Anda ingin memenangkan sebuah turnamen, itu sangat berbeda dengan memenangkan liga karena Anda perlu memiliki mentalitas tertentu dalam tim Anda," terang Stam saat berbicara kepada The Sun.

"Italia punya itu (mentalitas), Argentina punya. Inggris, saya tidak tahu apakah mereka punya – mereka mirip dengan kami!"

Berbeda dari Inggris, Belanda pernah memenangi Euro pada 1988 meski tak pernah jadi juara Piala Dunia - tiga kali runner-up pada 1974, 1978, dan 2010.

"Belanda kekurangan itu dan itulah sebabnya kami tidak pernah memenangkan turnamen apapun. Kami punya banyak kualitas tapi tidak selalu punya mentalitas untuk menyelesaikannya," tambah Stam.

"Kami, orang Belanda, sepertinya selalu kalah atau kekurangan mentalitas pemenang pada akhirnya. Kami sangat dekat. Di Piala Dunia 2010 kami berada di final dan pada tahun 2014 di semifinal."

View this post on Instagram

A post shared by Bolaskor.com (@bolaskorcom)

"Negara-negara lain tidak memulainya dengan baik, namun setelah melewati fase pertama, mereka memiliki mentalitas yang ingin memenangkan segalanya, dan ingin mengakhirinya," urainya.