Enigma Mesut Ozil di Arsenal: Tidak Cedera, tapi Jarang Main
BolaSkor.com - Gelandang serang berusia 30 tahun, Mesut Ozil, memiliki reputasi sebagai juara dunia 2014 dengan timnas Jerman dan peraih titel LaLiga dengan Real Madrid di tahun 2012. Kepopulerannya itu menjadikannya salah satu pemain top di Eropa.
Seyogyanya pemain sepertinya bermain reguler dan jadi andalan di satu klub. Namun, nasib itu tidak dialaminya di Arsenal, sejak Unai Emery datang ke Emirates Stadium pada 2018 menggantikan Arsene Wenger, yang telah melatih klub selama 22 tahun.
Pada musim pertama Emery melatih Arsenal (2018-19), Ozil jarang main karena inkonsistensi bermain, cedera, dan kepercayaan dirinya ada di titik nadir terendah setelah menjadi kambing hitam kegagalan total Jerman di Piala Dunia 2018 - hingga Ozil pensiun.
Ozil tidak menyerah. Dia terus bekerja keras dan berharap Emery bisa memainkannya lebih sering di musim 2019-20. Tapi sekali lagi, harapan itu tetap menjadi impian yang tak dapat digapai mantan pemain Schalke dan Werder Bremen itu.
Baca Juga:
Unai Emery Nilai Mesut Ozil Tak Pantas Masuk Skuat Arsenal
AC Milan Ingin Pinjam Mesut Ozil pada Bursa Transfer Januari 2020
Musim ini, Ozil hanya tampil 72 menit: satu di Premier League dan satu di Piala Liga. Bahkan di ajang Liga Europa, Ozil tidak dimainkan oleh Emery yang lebih memilih merevolusi skuatnya dengan mengintegrasikan Joe Willock, Bukayo Saka, Gabriel Martinelli, Emile Smith Rowe, dan Reiss Nelson.
Menurut Guillem Balague dalam artikenya di media Spanyol, AS, Emery diyakininya punya keinginan untuk merevolusi skuat Arsenal dengan memainkan banyak pemain muda.
"Inilah yang diinginkan Unai Emery dan coba dilakukannya di Emirates: untuk mengakhiri budaya di antara klub yang tidak memperbolehkan pemainnya berkompetisi satu sama lain," tutur Balague.
"Inilah yang mengarahkan Mesut Ozil dengan hanya jumlah menit bermain sedikit dan gagal untuk masuk ke dalam skuat di empat laga tim."
Emery juga menanggapi alasan tak memainkan Ozil dengan santai. Eks pelatih PSG suka dengan gaya main Ozil, tapi dengan sederhana, ia juga meyakini ada pemain lain yang lebih layak bermain ketimbang Ozil.
“Dia (Ozil) bisa bermain sesuai dengan kemauan saya. Namun, saya tegaskan, kalau ada persaingan yang ketat di skuat utama Arsenal,” ucap Emery.
“Semua pemain memiliki kesempatan yang sama. Saya ingin semua pemain untuk menunjukkan kerja keras dan membuktikan dirinya pantas mendapat tempat di skuat Arsenal.”
“Ketika saya memutuskan dia tidak ada dalam skuat, ini karena saya pikir pemain lain lebih pantas mendapatkannya," lanjutnya.
Disinyalir, Emery tidak memainkan Ozil Mesut karena ia ingin pemain yang juga siap bekerja keras untuk membantu tim dalam fase bertahan. Sementara Ozil tidak demikian. Dia tipe gelandang serang elegan yang diberkahi visi dan operan bola bagus.
Jika situasi itu bertahan hingga Januari 2020, bisa jadi Ozil memilih pergi pada Januari 2020 di bursa transfer musim dingin ketimbang menjadi penghangat bangku cadangan hingga akhir musim.
Arief Hadi
16.031
Berita Terkait
Prediksi dan Statistik Manchester City vs Brentford: Semifinal Menanti
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025 Hari Ini, Rabu (17/12): Target 80 Emas Semakin Mungkin Digapai
Daftar Pemenang Penghargaan Terbaik FIFA 2025: Ousmane Dembele Angkat Piala, Rizky Ridho di Luar Tiga Besar Puskas Award
Hasil Pertandingan: Chelsea dan Barcelona Melenggang ke Babak Berikutnya
Kronologi Calon Pelatih Timnas Indonesia Mengerucut ke 2 Nama, Ada yang Tidak Hadir Interview
Pelatih Timnas Indonesia Diumumkan Paling Lama Bulan Depan
Fokus di BTN, Sumardji Mundur dari Manajer Timnas Indonesia
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Selasa (16/12): Punya 62 Emas, Indonesia Semakin Kuat di Urutan Dua
Timnas Indonesia U-22 Tak Penuhi Target, PSSI Pecat Indra Sjafri
5 Pelatih yang Berpotensi Gantikan Enzo Maresca di Chelsea