Empat Alasan Michael Carrick Harus Jadi Bek Tengah United Musim Depan


Empat Alasan Michael Carrick Harus Jadi Bek Tengah United Musim Depan
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:
Manchester- Kepergian duet bek Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand di akhir musim ini tentu membuat Manchester United harus mencari penggantinya. Namun, United sebenarnya sudah mempunyai figur yang paling pas untuk mengisi kepergian Vidic dan Ferdinand.
Figur itu bernama Michael Carrick. Gelandang berusia 33 tahun itu memang sudah seringkali bermain sebagai bek tengah, baik di era Sir Alex Ferguson maupun di era David Moyes. Secara postur pun, Carrick tergolong ideal sebagai bek (tinggi 183 cm dan berat 74 kg).
Berikut ini adalah empat alasan kenapa Michael Carrick adalah figur yang paling pas untuk menjadi poros utama lini pertahanan Setan Merah untuk musim depan.
1. Sosok
Barisan pertahanan United pasca ditinggal Nemanja Vidic, Rio Ferdinand dan Patrice Evra tidak lagi memiliki pemain senior. Di jantung pertahanan, musim depan United praktis hanya mengandalkan tiga pemain yang masih tergolong muda, yakni Phil Jones (22 tahun), Chris Smalling (24 tahun), dan Jonny Evans (26 tahun).
Padahal, United selalu mempunyai bek tengah yang tergolong "senior" secara pengalaman dan usia. Mulai dari Steve Bruce dan Garry Pallister di era awal Premier League, Jaap Stam dan Laurent Blanc di awal tahun 2000, hingga Vidic dan Ferdinand di era sekarang.
Carrick sendiri sudah tergolong pemain senior di kubu Setan Merah. Delapan tahun berbaju United, Carrick sudah mengenyam total 359 kali penampilan. Bersama Wayne Rooney dan Darren Fletcher, Carrick adalah salah satu pemain United saat ini yang sudah tercatat lebih dari delapan tahun membela Setan Merah.
Dengan adanya Carrick di jantung pertahanan, United akan memiliki komando pemain senior yang akan berguna bagi barisan muda pemain bertahan United. Pengalaman dan jam terbang Carrick di Liga Inggris dan Liga Champions membuat Carrick pantas menjadi role model bagi Rafael, Smalling, Jones, Evans, dan Buttner.
2. Sejarah Siklus Posisi
Carrick mengawali karier profesionalnya di West Ham United sebagai gelandang menyerang. Bersama Joe Cole, Carrick menjadi otak serangan klub berjuluk The Hammers itu. Namun semenjak hijrah ke Tottenham Hotspurs pada tahun 2004, Carrick bermain agak sedikit ke belakang.
Di United lah, Carrick mencatatkan dirinya sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik yang pernah dimiliki oleh Inggris. Sayang, Carrick bermain di era yang sama dengan Steven Gerrard, Paul Scholes serta Frank Lampard, tiga gelandang terbaik di Inggris selama satu dekade terakhir.
Ketika Sir Alex Ferguson masih menjabat sebagai manajer United, Opa Fergie tercatat beberapa kali memainkan Carrick sebagai bek tengah jika United sedang mengalami krisis di barisan bek tengah akibat cedera ataupun larangan bertanding akibat akumulasi kartu.
Carrick pun memainkan peran itu dengan baik. Musim ini, Carrick tercatat satu kali bermain sebagai bek tengah, ketika menang 2-0 atas West Ham United. Berduet dengan Phil Jones, Carrick sukses mengamankan gawang United dengan membuat West Ham hanya bisa melancarkan satu kali tendangan ke arah gawang United!
Dan sejarah pun mencatat, pemain-pemain yang setipe dengan Carrick pun melakukan "evolusi". Seiring bertambahnya usia, mereka akan bermain lebih ke belakang. Padahal, mereka mengawali kariernya sebagai gelandang menyerang.
Mereka itu adalah Franz Beckenbauer, Lothar Matthaeus dan Matthias Sammer tiga legenda sepakbola Jerman. Mengawali karier sebagai gelandang serang (Sammer berposisi sebagai striker di awal kariernya), ketiga orang itu mengakhiri karier sebagai salah satu pemain bertahan terbaik dalam sejarah sepakbola.
Carrick pun memiliki kesamaan dengan Beckenbauer, Matthaeus, dan Sammer secara permainan. Memiliki long passing jitu, visi permainan yang komplet, dan memiliki kemampuan bertahan yang mumpuni. Belum lagi secara postur, Carrick sudah memenuhi syarat sebagai pemain bertahan.
Secara strategi, jika divisualisasikan, long passing Carrick akan menjadi kelebihan United dalam melakukan serangan balik. Clearance dari lini pertahanan United yang dilakukan oleh Carrick bisa menjadi key pass atau bahkan assist bagi gol Setan Merah. Wayne Rooney, Robin Van Persie, Shinji Kagawa, Juan Mata tentu akan sangat terbantukan.
3. Statistik Bertahan Carrick Musim Ini
Dua elemen penting bagi seorang pemain bertahan adalah intersep dan tekel. Dan tahukah Anda kalau Michael Carrick adalah pemain bertahan United yang memiliki statistik bertahan terbaik di musim ini untuk urusan tekel dan intersep?
Musim ini Carrick mencatat total 80 kali intersep dari 32 pertandingan atau jika di rata-rata, 2,8 kali per pertandingannya. Jumlah ini jauh di atas Phil Jones yang menempati urutan kedua dengan 2,1 kali per pertandingan (55 kali dari 22 pertandigan).
Carrick bahkan unggul jauh dari Vidic (1,9 kali per pertandingan), Evans (1,5 kali per pertandingan), Ferdinand (1,4 kali per pertandingan), dan Smalling (1 kali per pertandingan). Untuk urusan statistik tekel musim ini, Carrick pun hanya kalah dari Phil Jones.
Jones memang menjadi yang teratas dengan 2,3 tekel sukses per pertandingannya. Akan tetapi, jumlah tekel sukses Jones lebih sedikit dari Carrick, yaitu 60 kali. Carrick berada di urutan nomor dua dengan 2,1 tekel sukses per pertandingannya dengan total jumlah tekel 61 kali.
Dengan statistik ini, Carrick sudah memenuhi standar sebagai seorang bek tengah. Carrick hanya perlu jam terbang lebih banyak sebagai bek tengah dan mulai berlatih sebagai seorang bek tengah dalam program latihan Manchester United.
4. Regenerasi Gelandang Manchester United
Dengan usia yang tidak lagi muda dan ditambah banyaknya stok gelandang United yang lebih muda usia dengan Carrick, maka regenerasi sektor gelandang menjadi alasan keempat kenapa Michael Carrick pas untuk menjadi komando lini pertahanan Manchester United musim depan.
Nama-nama seperti Marouane Fellaini (26 tahun), Tom Cleverley (24 tahun), Shinji Kagawa (25 tahun), dan Juan Mata (26 tahun) memang tidak terlalu mencuat musim ini. Akan tetapi, secara skill dan kualitas, nama-nama tersebut sudah teruji sebelum bergabung dengan Manchester United.
Jangan lupa, United juga masih memiliki satu gelandang tengah yang terpaksa "terbuang" di paruh kedua musim ini, Anderson. Gelandang berkebangsaan Brasil berusia 26 tahun itu terpaksa dititipkan ke Fiorentina hingga akhir musim ini akibat kalah bersaing.
Mereka hanya perlu bermain lebih sering.
Tanpa jam terbang rutin, mustahil bagi seorang pemain untuk mencapai peak performance. Dengan bergesernya Carrick ke lini pertahanan, otomatis mereka akan mendapat jam terbang lebih banyak di musim depan.
Maklum, Carrick menjadi tulang punggung utama United di lini tengah musim ini. Carrick tercatat tampil 29 kali sebagai gelandang bertahan, dan tiga kali sebagai gelandang box to box.
Jika manajer United musim depan berani menggeser Michael Carrick ke lini pertahanan, maka United tidak perlu membuang uang untuk membeli bek tengah baru yang hanya akan menumpuk pemain. United cukup membeli bek kiri baru untuk mengganti Patrice Evra yang juga hengkang di akhir musim ini atau mempercayakan kepada Alexander Buttner.
Itulah empat alasan kenapa Michael Carrick adalah figur paling pas untuk mengisi kepergian Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand di jantung pertahanan United mulai musim depan. Apakah Anda setuju dengan ulasan ini?
Posts
11.190
Berita Terkait
Inggris
Rio Ferdinand Desak Manchester United Tantang Liverpool dalam Perburuan Adam Wharton
Legenda Manchester United, Rio Ferdinand, meminta Setan Merah ikut bersaing dengan Liverpool dalam perburuan gelandang muda Crystal Palace, Adam Wharton, yang tampil gemilang di Premier League dan juara FA Cup 2025.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025

Inggris
Memahami Angka 007 yang Ramai Digunakan di Media Sosial, Menyindir Florian Wirtz dan Benjamin Sesko
Angka 007 identik dengan film soal agen dengan karakter utamanya, James Bond, tapi itu juga terkenal di dunia sepak bola. Mengapa demikian?
Arief Hadi - Jumat, 26 September 2025
Inggris
Ditentang Rio Ferdinand, Manchester United Akan Tetap Kejar Jarrad Branthwaite di Bursa Transfer Januari
Manchester United dikabarkan terus berusaha mendatangkan bek andalan Everton, Jarrad Branthwaite.
Yusuf Abdillah - Kamis, 25 September 2025

Inggris
Unai Emery Terkesan, Aston Villa Ingin Permanenkan Jadon Sancho
Aston Villa ingin menjadikan Jadon Sancho sebagai pemain permanen ketika masa peminjaman berakhir musim panas mendatang.
Yusuf Abdillah - Kamis, 25 September 2025

Inggris
Syarat Andre Onana Kembali Masuk Skuad Manchester United
Andre Onana dipinjamkan Manchester United ke Trabzonspor tanpa opsi permanen. Masa depan kiper Kamerun itu di Old Trafford bergantung pada situasi Ruben Amorim sebagai manajer MU.
Johan Kristiandi - Kamis, 25 September 2025

Inggris
Bruno Fernandes Gagal, Al-Nassr Kembali Dekati Gelandang Manchester United
Al-Nassr gagal merekrut Bruno Fernandes dari Manchester United. Kini klub Arab Saudi tersebut mengalihkan bidikan ke Casemiro yang kontraknya bersama Setan Merah berakhir 2026. Apakah Casemiro siap hijrah ke Saudi Pro League?
Johan Kristiandi - Selasa, 23 September 2025
Italia
Inter Milan Terbuka Jual Federico Dimarco ke Manchester United
Inter Milan dikabarkan membuka peluang menjual Federico Dimarco ke Manchester United pada bursa transfer musim panas 2025. Nilai sang bek kiri diperkirakan mencapai 50 juta euro, selagi Cristian Chivu mulai mengandalkan Carlos Augusto.
Johan Kristiandi - Selasa, 23 September 2025

Berita
Klasemen Sementara Premier League: Liverpool Sempurna, Manchester United Perbaiki Posisi
Liverpool kokoh di puncak klasemen Premier League 2025/2026 usai kalahkan Everton 2-1. Manchester United bangkit dengan menekuk Chelsea, sementara Arsenal dan Manchester City berbagi poin.
Johan Kristiandi - Senin, 22 September 2025

Italia
Manchester United dan Liverpool Saling Sikut Rebutan Bek Juventus
Manchester United dan Liverpool dikabarkan bersaing untuk mendapatkan bek Juventus, Gleison Bremer. Simak rumor transfer, kontrak hingga harga Bremer di bursa musim panas.
Johan Kristiandi - Minggu, 21 September 2025

Inggris
Tumbang di Old Trafford, Rencana Chelsea Berantakan Usai Kartu Merah Robert Sanchez
Enzo Maresca menilai kartu merah Robert Sanchez membuyarkan rencana Chelsea ketika kalah 1-2 kontra Manchester United di Premier League.
Arief Hadi - Minggu, 21 September 2025