Eks Striker MU Ungkap Alasan Dukung Man City ketimbang Chelsea

BolaSkor.com - Eks penyerang Manchester United Robin van Persie memberikan dukungannya kepada Manchester City jelang final Liga Champions. Sosok asal Belanda itu menuturkan alasannya memilih City ketimbang Chelsea.

The Citizens akan menghadapi Chelsea di final Liga Champions yang dihelat di Estadio Do Dragao, Minggu (30/05) pukul 02.00 dini hari WIB. Man City baru kali ini mencapai final Liga Champions dan berpeluang mengakhiri musim dengan treble winners.

City besutan Pep Guardiola sudah memenangi Piala Liga dan Premier League musim ini. Van Persie memberikan pendapatnya mengenai laga final tersebut, ia mengakui kekagumannya kepada cara bermain City musim ini.

Tanpa menghilangkan gaya sepak bola ofensif Guardiola mengubah City agar bermain efisien dan juga memiliki pertahanan yang kuat. Hal itu menurut Van Persie memperbesar kans juara mereka.

Baca Juga:

3 Duel Kunci Manchester City Vs Chelsea

11 Fakta Menarik Jelang Final Liga Champions 2020-21

Sederet Info Penting Seputar Final Liga Champions

"Sementara hati sepak bola saya bersinar ketika saya melihat tim Pep bermain, saya tidak merasakannya ketika saya melihat Chelsea di bawah arahan Thomas Tuchel," cerita Van Persie dilansir dari Mirror.

"Pep tampaknya yakin bahwa dia membutuhkan gaya yang berbeda dari tim hebat Barcelona yang dia latih untuk memenangkan Liga Champions. Tapi dia masih memberikan sepak bola yang lebih menghibur daripada semua pelatih lain di dunia."

"Yang benar-benar membuat saya takjub adalah dia telah bermain lama tanpa striker sungguhan. Saya belum pernah melihat itu di tim mana pun sebelumnya dalam hidup saya!," terang dia.

Lebih lanjut menurut pria yang kini membantu perkembangan pemuda di akademi Feyenoord itu melihat Guardiola mengubah filosofinya dalam lima tahun terakhir di City.

Mengenai Thomas Tuchel

Sementara Van Persie melihat Tuchel, yang melatih Chelsea sejak Januari lalu, lebih menuntut timnya lebih agresif dalam mengejar bola serta meningkatkan enerji bermain di dalam tim. Hal itu menyulitkan pemain-pemain kreatif berkreasi.

"Anda harus menjadi setengah mesin untuk mendapatkan tempat di tim Tuchel. Anda hanya perlu melihat tipe pemain yang dia gunakan dan hal-hal yang dia harapkan dari mereka," imbuh Van Persie.

"Tuchel menginginkan stamina, kerja keras dan energi yang ekstrim di lapangan, dan para pemainnya harus melakukan semua yang dia perintahkan. Dia bukan pelatih defensif - tetapi memiliki prioritas tinggi."

"Sayang sekali kreativitas para pemain seperti (Hakim) Ziyech, (Christian) Pulisic atau (Mateo) Kovacic tidak digunakan secara maksimal," urai Van Persie.