Egois, Cristiano Ronaldo Tak Layak Jadi Contoh bagi Pemain Muda
BolaSkor.com - Euro 2024 Jerman tak ubahnya seperti mimpi buruk bagi peraih lima Ballon d'Or, Cristiano Ronaldo. Untuk kali pertama dalam karier panjangnya, pemain berusia 39 tahun tidak mencetak gol di turnamen besar.
Perjalanan Portugal di Euro 2024 juga terhenti di perempat final kontra Prancis. Imbang tanpa gol di waktu normal, Portugal kalah adu penalti setelah striker Atletico Madrid yang dipinjamkan ke Barcelona musim lalu, Joao Felix gagal mencetak gol penalti.
Euro 2024 dapat jadi yang terakhir bagi Ronaldo mengingat usianya sudah mencapai 39 tahun, meski saat ini ia juga masih aktif bermain sepak bola di level klub bersama Al-Nassr. Pencapaian terbesarnya dengan Portugal terjadi kala memenangi Euro 2016.
Euro 2024 telah berakhir dan sorotan kepada Ronaldo tak jua berakhir. Mantan pemain Liverpool yang kini jadi pandit sepak bola, Dietmar Hamann, menilai sikap Ronaldo egois ketika Portugal disingkirkan Prancis di perempat final.
Baca Juga:
Ikuti Jejak Cristiano Ronaldo, Kylian Mbappe Pakai Nomor 9 di Real Madrid
Euro 2024: Inggris ke Semifinal, Harry Kane Dicap Pemalas dan Dibandingkan dengan Cristiano Ronaldo
Roberto Martinez Jawab Isu Cristiano Ronaldo Gantung Sepatu dari Timnas Portugal
Hamann melihat Ronaldo langsung menuju kamar ganti pemain alih-alih memberi semangat kepada Felix, yang notabene gagal mencetak gol penalti dan berakhir dengan tersingkirnya Portugal di perempat final.
"Semua orang mendatangi Joao Felix tapi dia (Ronaldo) tidak ambil pusing - dia masuk ke dalam terowongan. Saya pikir Felix membutuhkan bantuan dari kaptennya, tapi dia malah masuk ke dalam terowongan," cetus Hamann kala berbincang kepada RTE.
"Saya hanya tidak mengerti caranya - dia melakukannya telah memainkan permainan ini selama 22 tahun - dia tidak memahami dinamika tim."
Hamann menilai sikap Ronaldo itu tidak dapat jadi contoh bagi pemain muda. Menurutnya, kesuksesan Ronaldo di Eropa terjadi karena ia memang tampil bagus, tetapi untuk dirinya sendiri.
"Saya pikir cara dia berperilaku di seluruh kompetisi – memainkan pertandingan terakhir melawan Georgia, ketika mereka sudah memenangkan grup dan memainkan menit bermain paling banyak dari semua pemain outfield ketika dia sudah tidak sanggup lagi – adalah salah satu yang paling mencolok dari keegoisan yang pernah saya lihat dalam permainan tim," imbuh Hamann.
"Dia punya ratusan juta pengikut dan banyak anak yang mengaguminya. Saya hanya ingin mengatakan kepada anak-anak ini, bahwa jika Anda berperilaku seperti ini di masyarakat, di tempat kerja, atau dalam permainan tim, maka Anda tidak akan sukses."
View this post on Instagram
"Anda akan mendapatkan masalah. Itu menunjukkan dia memainkan permainan individu dalam olahraga tim selama 20 tahun terakhir."
"Dia tampil sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa, namun ketika saya melihat perilakunya sepanjang turnamen, saya pikir dia telah mengecewakan timnya. Sungguh menyedihkan," urai Hamann.
Arief Hadi
15.920
Berita Terkait
Bekuk Austria, Portugal Juara Piala Dunia U-17 2025
Alasan di Balik Pemangkasan Hukuman Cristiano Ronaldo Terungkap, FIFA Panjat Sosial
7 Pemain Termuda yang Mencetak 400 Gol untuk Klub dan Negara
Lionel Messi dan Timnas Argentina Cuma Beruntung saat Menjuarai Piala Dunia 2022
7 Pemain dan Pensiunan Sepak Bola yang Bermain Padel
Tanpa Cristiano Ronaldo, Timnas Portugal Lebih Baik?
Cetak Hat-trick Lawan Armenia, Bruno Fernandes: Itu Bukan Penampilan Terbaik Saya
Hasil Kualifikasi: Bantai Armenia 9-1, Portugal Rebut Tiket ke Piala Dunia 2026
Jadwal Live Streaming Kualifikasi Piala Dunia 2026 Portugal vs Armenia, Tayang Minggu (16/11) pukul 21.00 WIB
Dapat Kartu Merah, Cristiano Ronaldo Terancam Tidak Tampil di Dua Laga Pertama Piala Dunia 2026