Edson Tavares Heran dengan Persija Jakarta
BolaSkor.com - Pelatih Borneo FC, Edson Tavares heran dengan penampilan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (1/3) sore. Hal ini karena Persija mengandalkan serangan balik meski bermain di kandang sendiri.
Ini disampaikan setelah skuat asuhan dikalahkan Persija 2-3. "Kedua tim seimbang dalam menyerang. Perbedaan adalah penyelesaian akhir."
"Persija punya peluang dan penyelesaian yang baik. Di babak pertama kami punya banyak peluang, sementara di babak kedua kami yang sudah kebobolan dua gol tetap menyerang," jelas Edson Tavares.
Baca Juga:
Soal Sikap Sandi Sute Pasca Diganti, Sergio Farias Serahkan ke Manajemen Persija
"Melalui dua serangan balik, kami kebobolan, hingga akhirnya 3-2. Tapi kami sudah di jalur yang benar dan akan lebih baik lagi di laga berikutnya," ujarnya.
Menurut Edson Tavares, Persija seharusnya tampil menyerang sepanjang laga. Mengingat bermain di kandang.
Apalagi, Persija sebelumnya melakukan sejumlah transfer besar, bahkan hingga dilabeli sebagai dream team pada musim 2020.
"Sangat disayangkan dengan investasi besar, tapi justru bermain dengan serangan balik. Kami datang ke Jakarta dengan pemain yang kami punya dan bermain terbuka. Kami masih punya perjalanan panjang. Tidak bisa analisa sekarang, keseluruhan baru di akhir musim," terang eks pelatih Persija itu.
Frengky Aruan
15.464
Berita Terkait
Robert Lewandowski Buka Suara tentang Masa Depannya di Barcelona
Link Streaming Azerbaijan vs Prancis, Senin 17 November 2026
Dana Terbatas, AC Milan Tidak Mampu Mendatangkan Robert Lewandowski
Masih Pantau Sang Mantan, Tijjani Reijnders Yakin AC Milan Raih Scudetto
Prediksi dan Statistik Azerbaijan vs Prancis: Berat Sebelah
Indonesia Tuan Rumah Asian Champions League Minifootball 2025, Perdana di Tanah Air
Italia vs Norwegia: Gli Azzurri Kibarkan Bendera Putih Sebelum Bertanding
Digasak Mali, Timnas Indonesia U-22 Perpanjang Rekor Buruk
Link Streaming Albania vs Inggris, Senin 17 November 2025
Prediksi dan Statistik Italia vs Norwegia: Mungkin, tetapi Butuh Keajaiban