Dua Mata Pisau Atalanta di Serie A dan Liga Champions

Performa Atalanta di Liga Champions dan Serie A sangat bertolak belakang di musim 2019-20.
Arief HadiArief Hadi - Senin, 28 Oktober 2019
Dua Mata Pisau Atalanta di Serie A dan Liga Champions
Atalanta (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Fenomena yang terjadi kepada Atalanta di musim ini cukup unik. Bagaimana tidak, La Dea - julukan Atalanta - tampil ganas di Serie A 2019-20 dan menjadi kuda hitam perebutan Scudetto. Sebaliknya di Liga Champions, performa Atalanta melempem.

Teranyar, seolah tak mau kalah dari Leicester City yang menang 9-0 atas Southampton di Premier League, Atalanta juga pesta gol dengan hasil akhir mencolok 7-1 atas Udinese dalam lanjutan pekan sembilan Serie A di Atleti Azzurri d'Italia, Minggu (27/10) malam WIB.

Eks striker Udinese, Luis Muriel, menorehkan hat-trick (35' penalti, 47', dan 75' penalti), kemudian gol lainnya dicetak Josip Ilicic (21' dan 43'), Mario Pasalic (52'), dan Amad Diallo Traore (83'), yang diperkecil gol Stefano Okaka di menit 11.

Baca Juga:

Hasil Kompetisi Eropa: Atalanta Pesta Gol, AC Milan Terkapar

Ingat Atalanta, di Liga Champions Tak Cukup Hanya Bermodal Semangat

Mengulas 3 Kekuatan Utama Atalanta: Ukir Sejarah dan Sensasi Ketenaran Cristiano Ronaldo

Kemenangan itu terjadi setelah mereka dilumat Manchester City di Liga Champions dengan skor 1-5. Perbedaan yang sangat kontras dari performa mereka di Liga Champions dan Serie A. Ini menarik karena pada dasarnya Gian Piero Gasperini tidak merombak formasi dan susunan pemain secara besar-besaran.

Di kedua laga itu contohnya, Gasperini tetap memainkan taktik 3-4-1-2 dengan variasi lainnya. Perbedaan besar hasil-hasil yang diraih Atalanta di Serie A dan Liga Champions itu disinyalir terjadi karena beberapa faktor: pengalaman, taktik kuno, dan kekuatan finansial yang jomplang.

Gian Piero Gasperini

"Gaji-gaji (pemain) tidak bertanding dan memberikan Anda kemenangan. Kendati demikian, aspek finansial, krusial karena ini memaksa Anda menjual pemain-pemain sebesar 20-25 juta euro, ketika tim-tim besar dapat membayar lebih," tutur Gasperini beberapa waktu lalu kepada Corriere dello Sport.

"Tidak ada meritokrasi (kekuatan yang berdasarkan talenta, usaha keras, kolektif) di sepak bola Italia, jadi jika Atalanta finish di urutan tiga, empat, atau lima selama tiga musim beruntun, ini tidak bisa menjembatani jarak dengan tim-tim besar."

Betapa 'kecilnya' Atalanta di Eropa itu bisa dilihat dari tiga kekalahan beruntun di fase grup Liga Champions ketika melawan: Dinamo Zagreb (0-4), Shakhtar Donetsk (1-2), dan Manchester City (1-5). Pengalaman berbicara di ketiga laga itu.

Dibanding Atalanta yang baru pertama kali bermain di Liga Champions, Dinamo, Shakhtar, dan Man City lebih berpengalaman. Atalanta, yang mewakili kota di Italia dengan jumlah penduduk tidak lebih dari 100.000 orang, tak mampu bersaing dengan mereka.

Gaji pemain-pemain Atalanta, meski berhasil lolos Kualifikasi Liga Champions, masih kalah besar dibanding tim-tim lainnya (bahkan tidak masuk 10 besar di Italia). Sulit bagi Atalanta bersaing dengan mereka di Eropa - level yang terlalu tinggi saat ini.

Atalanta

Akan tapi ketika berbicara persaingan di Serie A, Atalanta bak Leicester City ketika menjadi kejutan juara Premier League 2015-16. Meski publik membandingkan keduanya, Gasperini tidak setuju dengannya.

"Apa yang dilakukan Leicester tidak akan terulang di mana pun di dunia. Itulah mengapa ini hanya cerita dongeng. Kendati demikian, kami tidak memikirkan mereka (Juventus). Pikiran kami lebih kongkrit," kata Gasperini.

Atalanta saat ini berada di urutan tiga klasemen dari sembilan laga Serie A dan terpaut tiga poin dari pemuncak klasemen, Juventus, dan dua poin dari Inter Milan di peringkat dua. Di antara empat tim teratas Serie A, Atalanta jadi tim dengan serangan terbaik dan telah mencetak 28 gol.

Uniknya bak pisau bermata dua, pertahanan mereka juga yang paling parah dengan jumlah kebobolan 14 gol.

"Kekuatan kami di lini depan dapat menutupi kesalahan yang kami lakukan di lini belakang, tapi jika kami memiliki pertahanan terbaik, kami mungkin ada di puncak klasemen," ujar Gasperini.

Celah di pertahanan itulah yang menjadi titik lemah Atalanta, yang menyulitkan mereka di Eropa. Pasalnya, klub-klub Eropa acapkali bermain lebih efektif dalam memanfaatkan kesalahan lawan - apalagi saat melawan tim dengan pertahanan yang tidak bagus.

Berbeda dengan Eropa, di Italia, Atalanta menutupi kekurangan tim dalam bertahan dengan lini tengah dan depan yang bagus. Apabila Atalanta bisa konsisten menjaga performa mereka di Italia, Juventus dan Inter boleh jadi siaga mewaspadai mereka.

Breaking News Atalanta Liga Champions Serie a Gian Piero Gasperini
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

16.031

Berita Terkait

Sports
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Aksi luar biasa Rendi Setia Maulana dan Memo di SEA Games Thailand 2025. Meski sempat tertinggal dan cuaca tak bersahabat, pasangan dayung Indonesia sukses merebut emas nomor men’s double sculls.
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Prancis
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
Paris Saint-Germain dinyatakan harus membayar lebih dari 60 juta euro atau lebih dari Rp1 triliun kepada Kylian Mbappe.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
Sports
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Panahan Indonesia langsung tancap gas di SEA Games Thailand 2025. Tim recurve putra dan putri sukses kawinkan medali emas usai menundukkan Malaysia dan Vietnam. Simak hasil lengkap dan komentar pelatih di sini!
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Inggris
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City
Penghargaan ini menjadi puncak dari perjalanan panjang Gianluigi Donnarumma dalam 12 bulan terakhir.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City
Jadwal
Jadwal Pertandingan Copa del Rey Talavera vs Real Madrid, Kamis (18/12)
Real Madrid akan menantang Talavera pada pertandingan babak 32 besar Copa del Rey 2025-2026, di El Prado, Kamis (18/12) pukul 03.00 WIB.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Jadwal Pertandingan Copa del Rey Talavera vs Real Madrid, Kamis (18/12)
Italia
Jadwal Lengkap Piala Super Italia 2025/2026, Jam Tayang di ANTV, dan Link Streaming
Piala Super Italia 2025/2026 segera bergulir dengan format empat tim. Simak jadwal pertandingan, jam tayang di ANTV, serta informasi link streaming yang bisa disaksikan penggemar sepak bola Italia.
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
Jadwal Lengkap Piala Super Italia 2025/2026, Jam Tayang di ANTV, dan Link Streaming
Sports
SEA Games 2025: Debut Langsung 2 Emas, Jason Donovan Yusuf Incar Medali di Asian Games 2026
Perenang muda Indonesia Jason Donovan Yusuf langsung mencuri perhatian di SEA Games 2025 dengan dua medali emas pada debutnya. Tak puas, atlet 18 tahun itu kini mengincar prestasi lebih tinggi di Asian Games 2026.
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Debut Langsung 2 Emas, Jason Donovan Yusuf Incar Medali di Asian Games 2026
Sports
Pensiun Demi Keluarga, Edgar Xavier Marvelo Mulai Langkah Menjadi Pelatih Timnas Wushu
Edgar Xavier Marvelo memilih pensiun usai SEA Games 2025 demi keluarga. Peraih emas wushu Indonesia itu perlahan menyiapkan langkah menuju pelatih timnas.
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
Pensiun Demi Keluarga, Edgar Xavier Marvelo Mulai Langkah Menjadi Pelatih Timnas Wushu
Sports
SEA Games 2025: Dayung, Pencak Silat, dan Panahan Sumbang Banyak Emas
Prestasi Tim Indonesia di SEA Games 2025 terus menanjak. Dayung, pencak silat, dan panahan menyumbang banyak medali emas, membuat posisi Indonesia di klasemen semakin mengancam pemuncak.
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Dayung, Pencak Silat, dan Panahan Sumbang Banyak Emas
Prediksi
Prediksi Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Unggul dari Banyak Sisi
Real Madrid menghadapi Talavera di Copa del Rey. Perbedaan kualitas, kondisi tim, dan peluang lolos ke babak berikutnya jadi sorotan utama.
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
Prediksi Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Unggul dari Banyak Sisi
Bagikan