Dominasi PSG, Awal Era Baru Ligue 1Kaleidoskop Liga Prancis 2013

Jakarta - Ligue 1 Prancis memang tidak seketat Bundesliga Jerman ataupun Serie A Italia, apalagi segemerlap Liga Premier Inggris dan La Liga Spanyol. Namun ada sisi menarik yang dimiliki oleh Ligue 1 Prancis tapi tidak ada di Liga besar lain. Sisi tersebut adalah invasi berupa kekuatan uang dari taipan-taipan tingkat dunia dari Rusia dan Qatar. Kekuatan uang yang berhasil menyulap dua klub Ligue 1, yakni Paris Saint-Germain dan AS Monaco menjadi dwitunggal penguasa Ligue 1 terhitung dari awal tahun 2013. Kaleidoskop tahun 2013 Ligue 1 Prancis versi Bolaskor akan berfokus pada dua bagian utama. Yang pertama, bagaimana perjalanan kekuatan uang berhasil membuat perjalanan Paris Saint-Germain (PSG) di semester pertama tahun 2013 berjalan sangat superior hingga musim 2012-2013 berakhir. Dan yang kedua, hasil dari kekuatan uang yang membuat AS Monaco (Monaco) berhasil menjadi saingan utama PSG di Ligue 1 musim 2013-2014 sekaligus menjadi dwitunggal penguasa Ligue 1 Prancis musim ini. Artikel ini akan secara khusus membahas bagian dominasi PSG di Ligue 1 dalam paruh kedua musim 2012-2013 yang diakibatkan oleh kekuatan uang pemilik PSG, grup Qatar Investment Authority.   PSG memang mengawali tahun 2013 yang merupakan paruh kedua musim 2012-2013 sebagai pemuncak klasemen Ligue 1, padahal PSG sempat berada di peringkat keempat Ligue 1 hingga penghujung tahun 2012 silam. Ini tentu menimbulkan tanda tanya, sebab sejak bulan Juli 2012, PSG sudah mendatangkan sederet pemain bertalenta tinggi yang sudah mempunyai nama di dunia sepakbola. Maxwell (Barcelona,4 juta Euro), Alex (Chelsea,5 juta Euro), Thiago Motta (Inter Milan,10 juta Euro), Marco Veratti (Pescara,12 juta Euro), Zlatan Ibrahimovic (AC Milan, 20 juta Euro), Ezequiel Lavezzi (Napoli,30 juta Euro), dan Thiago Silva (AC Milan, 42 juta Euro) adalah sederet bintang-bintang yang dimiliki PSG sejak mengawali musim 2012-2013 lalu. Belum lagi tambahan pemain, di bulan Januari 2013, dimana PSG merekrut pemain flamboyan asal Inggris, David Beckham secara gratis dari LA Galaxy, dan gelandang muda Brasil, Lukas Moura dari Sao Paulo dengan banderol 45 juta Euro. Ditambah diarsiteki oleh pelatih berpengalaman dan memiliki jejak rekam bagus dalam membawa sebuah tim meraih gelar juara, Carlo Ancelotti, maka logika simpelnya, PSG harus sudah mendominasi Ligue 1 sejak awal musim 2012-2013 lalu. Akan tetapi, Carlo Ancelotti memerlukan waktu setengah musim untuk menemukan formulasi yang tepat bagi sederet bintang-bintang klub berjuluk Les Parisiens ini agar bersatu padu sebagai sebuah tim yang memiliki performa luar biasa. Sempat tertahan oleh tim papan bawah, Ajaccio ketika bermain imbang 0-0 pada pertandingan pertama di paruh kedua musim 2012-2013, PSG tak terhentikan lagi di bulan Januari 2013 dengan menundukkan Bordeaux dengan skor 1-0 di kandang Bordeaux pada tanggal 20 Januari 2013, dan mengalahkan Lyon dengan skor tipis 1-0 di stadion Parc Des Princes, kandang PSG pada 27 Januari 2013. Bulan Februari 2013, laju Thiago Silva dkk sempat tertahan ketika dikalahkan oleh Sochaux 2-3, meski sebelumnya menang 4-0 atas Toulouse dan 3-1 atas Bastia. Beruntung, ketika berhadapan dengan tim kuat Marseille sebagai partai penutup Ligue 1 di bulan Februari 2013, PSG berhasil menang dengan skor 2-0 melalui gol bunuh diri Nicolas N'Koulou dan Zlatan Ibrahimovic di menit ke-90. Performa tidak stabil PSG pun kembali berujung pada kekalahan 0-1 dari Reims pada pertengahan bulanMaret 2013, yang menjadi kekalahan terakhir PSG di Ligue 1 musim 2012-2013. PSG yang sudah menemukan performa terbaiknya, ditambah tersingkir dari perempat final Liga Champions dari Barcelona, membuat laju tim asal kota Paris ini tak tertahankan lagi di Ligue 1. Setelah mengalahkan Nancy dengan skor 2-1, menekuk juara bertahan Ligue 1, Montpellier dengan skor 1-0, menahan imbang Saint-Etienne 2-2 di kandang Saint Etienne, menang 2-0 di kandang Rennes, menundukkan tim promosi Troyes di kandang Troyes dengan skor 1-0, membalas kekalahan terhadap Nice di paruh pertama dengan menang 3-0 di kandang sendiri, unggul 1-0 atas Evian di kandang Evian,dan bermain imbang 1-1 dengan Valenciennes, PSG akhirnya memastikan diri sebagai juara Ligue 1 musim 2012-2013 dengan kemenangan tipis 1-0 atas Lyon di kandang Lyon, stadion Stade de Gerland pada tanggal 12 Mei 2013 silam, melalui gol Jeremy Menez di menit ke-53. PSG menutup Ligue 1 musim 2012-2013 dengan koleksi 83 poin (tertinggi di Ligue 1 semenjak 2006-2007) dari 38 pertandingan, mencetak 69 gol dan hanya kebobolan 23 gol. Rekor kebobolan PSG di musim lalu itu merupakan yang terbaik semenjak Lyon menjuarai Ligue 1 pada tahun 2005 lalu. Ini merupakan gelar Liga Prancis ketiga sepanjang sejarah klub PSG berdiri sejak tahun 1970 dan pertama semenjak 19 tahun terakhir. Gelar juara PSG pun dilengkapi dengan gelar pencetak gol terbanyak Ligue 1 melalui 30 gol yang dicetak oleh Zlatan Ibrahimovic dari 34 kali penampilan di Ligue 1. Dan dari 19 tim Ligue 1 lainnya, Zlatan hanya gagal mencetak gol ke gawang Lyon, Reims, Sochaux, dan Ajaccio saja. Peringkat kedua Ligue 1 diduduki oleh Marseille dengan 71 poin, diikuti Lyon di tempat ketiga dengan 67 poin, Nice di tempat keempat dengan 64 poin serta Saint-Etienne di peringkat kelima dengan 63 poin. Hasil ini membuat PSG dan Marseille lolos langsung ke fase grup Liga Champions musim 2013-2014, Lyon lolos ke babak ketiga Kualifikasi Liga Champions 2013-2014, dan Nice ke babak play-off Liga Europa 2013-2014. Saint-Etienne lolos ke babak ketiga kualifikasi Liga Europa 2013-2014 dengan status sebagai juara Piala Liga Prancis musim 2012-2013, sementara Bordeaux, meski hanya menempati peringkat ketujuh Ligue 1 musim 2012-2013 dengan 55 poin, berhak tampil di fase grup Liga Europa 2013-2014 karena menjuarai Piala Prancis 2012-2013. Hasil akhir klasemen juga menempatkan Nancy, Troyes, dan Brest sebagai tiga tim terbawah klasemen, yang sekaligus membuat tiga klub tersebut terdegradasi ke Ligue 2 Liga Prancis musim 2013-2014. Brest sebagai juru kunci hanya mampu mengumpulkan 29 poin, diikuti Troyes di peringkat ke-19 dengan 37 poin, serta Nancy di peringkat ke-18 dengan 38 poin. Di akhir musim 2012-2013 ini, tim asal kota Paris ini kehilangan ikon sepakbola Inggris, David Beckham yang memutuskan untuk gantung sepatu di akhir musim. Suami dari Victoria Beckham ini genap menutup 20 musim karier sepakbolanya yang bisa dibilang gemilang, karena bermain di empat klub besar Eropa, yakni Manchester United (Inggris), Real Madrid (Spanyol), AC Milan (Italia), dan Paris Saint-Germain (Prancis). Sosok yang semasa bermain terkenal memiliki tendangan bebas maut ini menutup karier di usia 38 tahun dengan gelar juara Ligue 1 bersama PSG. Selain kehilangan Beckham, PSG juga harus kehilangan pelatih Carlo Ancelotti di akhir musim ini, yang memutuskan untuk hijrah ke Real Madrid. Padahal, Ancelotti adalah pelatih pertama yang mampu memutus puasa gelar juara liga PSG selama 19 tahun, dan membawa PSG hingga ke babak perempat final Liga Champions musim lalu, sebelum dikalahkan oleh Barcelona. Jadi, pepatah dalam bahasa Inggris mengenai sepak bola, uang, dan gelar juara kembali dipatahkan oleh PSG. Pepatah yang berbunyi "you cannot buy trophies with money" dimentahkan oleh PSG, yang secara jelas, mendapatkan gelar juara Ligue 1 karena mampu mendatangkan pemain-pemain top dunia akibat memiliki dukungan dana tak terbatas dari taipan minyak dunia, Qatar Investment Authority (QIA).