Djamiat Dahlar: Dari Muhammadiyah Berjaya bersama Persija dan Timnas, hingga Diabadikan di Yogyakarta

Djamiat Dahlar pernah membawa Timnas Indonesia kalahkan Uruguay 2-1.
Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Selasa, 20 Februari 2018
Djamiat Dahlar: Dari Muhammadiyah Berjaya bersama Persija dan Timnas, hingga Diabadikan di Yogyakarta
Djamiat Dahlar di Stadion Senayan (Stadion Utama Gelora Bung Karno). (BolaSkor.com/Istimewa/Buku Peringatah 100 Tahun UMS)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Tidak banyak orang yang tahu soal nama Mohammad Djamiat Dahlar. Ia merupakan sosok penting di balik era kejayaan Persija Jakarta dan Timnas Indonesia tahun 1950-an hingga 1960-an awal.

Padahal, Djamiat Dahlar bukan merupakan warga asli Jakarta. Ia lahir dan besar di kota sepak bola Yogyakarta.

Tertuang sebuah kisah di mana Djamiat Dahlar bisa sampai ke Jakarta. Hingga pada akhirnya, Djamiat Dahlar menjadi legenda sepak bola Indonesia dan namanya diabadikan nama jalan di Yogyakarta.

Djamiat Dahlar: Putra Kental Muhammadiyah yang Bercita-cita Jadi Apoteker

Djamiat Dahlar. (BolaSkor.com/Istimewa)

Djamiat Dahlar lahir 25 November 1927 di Yogyakarta. Ia merupakan putra dari pengurus Muhammadiyah yang sekaligus kepala sekolah Mua'limah di Yogyakarta bernama Haji Dahlar.

Djamiat Dahlar dari kecil sudah diajarkan bermain sepak bola. Darah sepak bola mengalir dari sosok sang ayah. Haji Dahlar merupakan pemain klub tua kota pelajar, Benteng Jogja.

Saat masih Sekolah Menengah Pertama (SMP), Djamiat Dahlar bergabung dengan tim Muhammadiyah bernama Hizbul Wathan (HW).

Sebagai informasi tambahan, HW merupakan klub anggota PSIM Yogyakarta. Di kala zaman Perserikatan, seluruh klub memiliki klub anggota yang berkompetisi selama satu tahun. Para pemain jebolan terbaik dari kompetisi tersebut dirangkul untuk menghuni skuat klub Perserikatan yang merupakan naungannya.

Selepas itu, Djamiat Dahlar yang memiliki cita-cita sebagai apoteker melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kerja (SMK) Farmasi. Sayang, cita-citanya tertunda ketika Jepang mulai melakukan penjajahan ke Indonesia. Alhasil, ia harus bergabung dengan tentara pelajar melawan penjajahan Jepang.

Setelah itu, Djamiat Dahlar tetap gigih bermain bola sambil berharap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi untuk mewujudkan cita-citanya. Ia pun bergabung dengan klub PSIM U-17.

Tawaran melanjutkan sekolah farmasi diterimanya tidak lama kemudian. Djamiat Dahlar melanjutkan sekolah sebagai asisten apoteker di Sekolah Apoteker Salemba. Mantan gurunya, Tuan Pohan, yang menanggung biaya sekolah Djamiat Dahlar.

"Djamiat lahir dan tinggal sebuah kampung di Yogyakarta bernama Kaumang. Tempat Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) berkembang di sana. Dia lahir dari pengurus Muhammadiyah, namanya Haji Dahlar. Sempat main di PSIM U-17. Dia ke Jakarta untuk sekolah farmasi," kata penggiat sejarah sepak bola nasional, Dimaz Maulana kepada BolaSkor.com, saat wawancara khusus di Yogyakarta.

Cerita Cedera Lutut dan Andil Drg Endang Witarsah

Legenda UMS, Persija Jakarta, dan Timnas Indonesia, (Alm) Drg. Endang Witarsa. (BolaSkor.com/Istimewa/Buku Ulang Tahun 100 UMS)

Ia pun menerima ijazah sebagai asisten apoteker pada tahun 1950. Djamiat Dahlar melanjutkan karier sepak bolanya bersama klub drg. Endang Witarsah, Union Makes Strength (UMS). Bergabungnya Djamiat Dahlar ke UMS tak terlepas dari drg. Endang Witarsah.

Cerita bermula ketika Djamiat Dahlar menderita cedera lutut. Drg. Endang Witarsah yang membantu Djamiat Dahlar untuk sembuh dari cedera lutut. Semua biaya ditanggung oleh drg Endang Witarsah.

"Dia ketemu drg Endang Witarsah. Dia cedera lutut, yang biayai drg Endang Witarsah. Dia ke Jakarta 1935 sampai tidak balik lagi. Hingga dia main di UMS dan Persija," kata Dimaz Maulana.

Kejayaan bersama Persija Jakarta dan Timnas Indonesia

Persija Jakarta 1950. (BolaSkor.com/Istimewa/Buku Ulang Tahun 100 UMS)

Federasi Sepak Bola Hindia Belanda yang menaungi UMS, Voetbalbond Batavia en Omstreken (VBO) bubar. UMS pun masuk ke dalam klub naungan Persija Jakarta.

Djamiat Dahlar lantas bergabung dengan Persija Jakarta. Ia pun sukses membawa Persija Jakarta menjuarai Perserikatan tahun 1952 dan 1953. Ketika itu, Persija Jakarta dihuni pemain-pemain top seperti A.W. Van der Vin, Chris Ong, Thio Him Tjiang, dan Kwee Kiat Sek.

Karier Djamiat Dahlar di Timnas Indonesia pun semakin mengkilap. Ia pernah membela Timnas Indonesia bersama legenda Andi Ramang saat menahan Uni Soviet 0-0 di Olimpiade Melbourne 1956. Posisinya kala itu sebagai gelandang serang. Djamiat Dahlar sebagai penompang di belakang Andi Ramang.

"Dia sempat main Timnas era-nya Ramang pas lawan Uni Soviet. Posisinya di belakanya Ramang, striker lubang. Tapi, kariernya di Timnas tidak lama. Dia kembali menderita cedera lutut," ucap Dimaz Maulana, yang juga sebagai pendiri Bawah Skor Mandala.

Cedera yang akhirnya membuat Djamiat Dahlar memutuskan untuk melanjutkan karier sebagai pelatih. Saat menjadi pelatih, umurnya tergolong masih muda yakni 28 tahun.

Ia pun ditunjuk Toni Pogacnik untuk menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia. Djamiat Dahlan merupakan pemain Toni Pogacnik sebelumnya.

Djamiat Dahlar diberi mandat untuk mengurusi para pemain muda. Hingga pada akhirnya, Djamiat Dahlar ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia U-19 untuk menghadapi Piala Asia U-19 1961 di Burma-nama dahulu Myanmar.

Alhasil, berkat polesan Djamiat Dahlar, Timnas Indonesia U-19 meraih gelar juara perdana Piala Asia U-19. Ia juga menciptakan nama-nama pesepak bola hebat seperti Sotjipto Soentoro hingga Andjiek Ali Nurdin.

Timnas Indonesia U-19 juara Piala Asia U-19 1961. (BolaSKor.com/Istimewa

Tak hanya itu, Djamiat Dahlar pernah membawa Timnas Indonesia mengalahkan Uruguay 2-1 pada laga uji coba di Stadion Senayan-sekarang Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), 19 April 1974. Saat itu, Uruguay menyambangi Indonesia karena sedang waktu jeda untuk menghadapi Australia.

Djamiat Dahlar memoles Timnas Indonesia yang tangguh dengan materi pemain seperti Rusdianto, Ronny Paslah, Abdul Kadir, Anwar Ujang, Nabon, dan Waskito.

"Ketika itu, dia jadi pelatih sementara Timnas Indonesia, saat menang lawan Uruguay. Setelah itu, Uruguay tidak terima kekalahan. Balik uji coba dari Australia, Uruguay ajak uji coba lagi. Alhasil Indonesia kalah (2-3)," kata Dimaz Maulana.

Djamiat Dahlar Diabadikan sebagai Nama Jalan di Depan Stadion Mandala Krida

Djamiat Dahlar wafat pada 23 Maret tahun 1979. Meski begitu, dedikasinya tetap harum hingga saat ini. Namanya pun diabadikan menjadi nama jalan di depan kandang PSIM Yogyakarta, Stadion Mandala Krida.

"Jalan di depan Mandala Krida, itu Jalan Djamiat Dahlar. Waktu saya bikin tur sejarah sepak bola. Saya angkat temanya (tentang Djamiat Dahlar)," ungkap Dimaz Maulana.

"Dia satu-satunya pemain asal Yogyakarta yang namanya diabadikan nama jalan. Mungkin pemain satu-satunya di Indonesia. Setahu saya belum ada nama pemain yang diabadikan namanya menjadi nama jalan selain beliau."

Djamiat Dahlar Persija jakarta Timnas Indonesia Breaking News
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

The author is a senior journalist who has specialized in Indonesian football issues for the past 10 years. Before focusing on sports, the author was also involved in covering political and economic issues. They have covered numerous national and international events, including the 2023 U-17 World Cup, the 2018 Asian Games, and various SEA Games tournaments. Additionally, the author was previously active in the PSSI Pers organization.
Posts

17.814

Berita Terkait

Liga Indonesia
Direktur Persija Jawab Rumor Bergabungnya Ezra Walian dan Hugo 'Jaja' Gomes di Putaran Kedua
Direktur Persija, Mohamad Prapanca, buka suara soal kabar bergabungnya Hugo Gomes dan Ezra Walian. Prapanca mengatakan saat ini pihaknya sedang bernegosiasi.
Rizqi Ariandi - Selasa, 30 Desember 2025
Direktur Persija Jawab Rumor Bergabungnya Ezra Walian dan Hugo 'Jaja' Gomes di Putaran Kedua
Liga Indonesia
Madura United CLBK dengan Striker Asal Brasil
Siapa striker asal Brasil yang kembali direkrut Madura United?
Tengku Sufiyanto - Senin, 29 Desember 2025
Madura United CLBK dengan Striker Asal Brasil
Liga Indonesia
Tutup Tahun 2025 dengan Imbang Lawan Persiraja, Garudayaksa FC Lakukan Evaluasi Lini Depan
Garudayaksa FC hanya bermain imbang melawan Persiraja Banda Aceh dengan skor 1-1.
Tengku Sufiyanto - Senin, 29 Desember 2025
Tutup Tahun 2025 dengan Imbang Lawan Persiraja, Garudayaksa FC Lakukan Evaluasi Lini Depan
Hasil akhir
Hasil Super League 2025/2026: Persija Pesta Gol ke Gawang Bhayangkara FC di SUGBK
Persija mengalahkan Bhayangkara Presisi Lampung FC dengan skor telak 3-0.
Tengku Sufiyanto - Senin, 29 Desember 2025
Hasil Super League 2025/2026: Persija Pesta Gol ke Gawang Bhayangkara FC di SUGBK
Liga Indonesia
Link Streaming Persija Jakarta vs Bhayangkara Presisi Lampung FC, Live Sebentar Lagi
Simak informasi mengenai jadwal siaran langsung dan link streaming Persija Jakarta vs Bhayangkara FC, Senin 29 Desember 2025.
Rizqi Ariandi - Senin, 29 Desember 2025
Link Streaming Persija Jakarta vs Bhayangkara Presisi Lampung FC, Live Sebentar Lagi
Hasil akhir
Hasil Super League 2025/2026: Dewa United Banten FC Dapat Poin dari Kandang Bali United
Laga PSIM Yogyakarta vs PSBS Biak juga berakhir tanpa pemenang. Pertandingan itu berkesudahan 2-2.
Rizqi Ariandi - Senin, 29 Desember 2025
Hasil Super League 2025/2026: Dewa United Banten FC Dapat Poin dari Kandang Bali United
Liga Indonesia
Persija Tak Didampingi Pelatih Mauricio Souza Bukan Keuntungan bagi Bhayangkara FC
Menurut pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, Persija tak akan terpengaruh dengan ketidakhadiran Mauricio Souza di pinggir lapangan.
Rizqi Ariandi - Senin, 29 Desember 2025
Persija Tak Didampingi Pelatih Mauricio Souza Bukan Keuntungan bagi Bhayangkara FC
Timnas
Jordi Cruyff Resmi Jadi Dirtek Ajax Amsterdam, Bagaimana Nasibnya di Timnas Indonesia?
Ajax mengumumkan hal tersebut lewat unggahan di akun Instagram resmi klub, Senin (29/12).
Tengku Sufiyanto - Senin, 29 Desember 2025
Jordi Cruyff Resmi Jadi Dirtek Ajax Amsterdam, Bagaimana Nasibnya di Timnas Indonesia?
Piala Dunia
Piala Dunia 2026 Tayang Gratis di TVRI, Siaran Menjangkau Wilayah 3T
TVRI akan menayangkan seluruh pertandingan Piala Dunia 2026 yang berlangsung di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, pada 11 Juni hingga 19 Juli tahun depan.
Rizqi Ariandi - Senin, 29 Desember 2025
Piala Dunia 2026 Tayang Gratis di TVRI, Siaran Menjangkau Wilayah 3T
Liga Indonesia
Pemain Persija Harus Jaga Emosi untuk Hindari Sanksi Jelang Lawan Persib
Dua pemain Persija, Ryo Matsumura dan Fabio Calonego, mendapatkan sanksi dari Komdis PSSI karena gagal mengontrol emosi.
Rizqi Ariandi - Senin, 29 Desember 2025
Pemain Persija Harus Jaga Emosi untuk Hindari Sanksi Jelang Lawan Persib
Bagikan