Dibantai Villarreal di Laga Kandang, Aib Barcelona pada 1963 Terbuka Kembali

BolaSkor.com - FC Barcelona belum bangkit usai dipermalukan Real Madrid di final Piala Super Spanyol. Sempat memenangi laga lainnya, Barcelona disingkirkan Athletic Club Bilbao di Copa del Rey dan teranyar, dipermalukan Villarreal.
Di atas kertas, Barcelona unggulan pemenang pada pekan 22 LaLiga di Estadi Olimpic Lluis Companys, Minggu (28/01) dini hari WIB. Villarreal besutan Marcelino Garcia Toral inkonsisten dan berada di papan bawah klasemen.
Faktanya, kerapuhan pertahanan Barcelona serta ketidakmampuan bermain efisien mencetak gol menjadi masalah berlanjut. Bagaimana tidak, Barcelona kalah 3-5 di laga kandang.
Tiga gol Barcelona yang dicetak Ilkay Gundogan (60'), Pedri (68'), dan Eric Bailly (gol bunuh diri 71'), dibalas lima gol Villarreal yang dilesakkan Gerard Moreno (41'), Ilias Akhomach (54'), Goncalo Guedes (84'), Alexander Sorloth (90+9'), dan Jose Luis Morales (90+12').
Baca Juga:
5 Alasan Barcelona Pantang Memecat Xavi
Ikuti Jejak Jurgen Klopp, Xavi Hernandez Tinggalkan Barcelona di Akhir Musim
Hasil Pertandingan: Barcelona Dipermalukan di Laga Kandang, AC Milan dan Juventus Imbang
Barcelona unggul 72 persen penguasaan bola dengan 22 percobaan tendangan (10 tepat sasaran), namun hanya dua yang berbuah gol (satu gol bunuh diri), sementara Villarreal mencetak lima gol dari enam sepakan tepat sasaran (dan 28 persen penguasaan bola).
Aib lama Barcelona pun terbuka kembali. Sebagaimana diwartakan Opta Jose, Villarreal jadi tim kelima dalam sejarah LaLiga yang mencetak lima gol atau lebih di laga tandang lawan Barcelona, pertama sejak Real Madrid pada Januari 1963 (1-5).
Barcelona juga kebobolan lima gol atau lebih di satu laga untuk kali pertama terjadi, di seluruh kompetisi, sejak 2020 lawan Bayern Munchen di Liga Champions.
Kekalahan itu bak menjadi klimaks dari era Xavi di Barcelona. Meski musim lalu memberikan titel LaLiga dan Piala Super Spanyol, Xavi bulat memutuskan pergi di akhir musim.
"Pada 30 Juni saya akan meninggalkan klub. Itu adalah keputusan yang telah saya diskusikan dengan Presiden (Joan Laporta) dan staf. Barca butuh perubahan arah," beber Xavi.
"Saya pikir itu akan membantu dinamika klub untuk berubah dan saya masih berpikir kami bisa menjalani musim yang sangat bagus. Saya harus memikirkan klub sebelum diri saya sendiri."
"Hal terbaik bagi saya adalah pergi. Saya akan memberikan yang terbaik hingga akhir musim," tambah Xavi. "Keputusan ini akan membantu para pemain dan klub."
"Saya menginginkan yang terbaik untuk klub, dan hal terbaiknya adalah saya meninggalkan posisi saya di akhir musim."
"Saya tidak akan mengubah keputusan saya bahkan jika saya memenangkan Liga Champions. Saya akan memberi tahu para pemain besok. Sayalah yang paling bertanggung jawab, jadi para pemain akhirnya akan merasa bebas sekarang," pungkasnya.
Arief Hadi
15.321
Berita Terkait
Menyesal, Barcelona Ingin Pulangkan Marcus Rashford ke Manchester United

Finansial Bermasalah, Barcelona Tidak Punya Uang untuk Rekrut Pengganti Lewandowski

Legawa, Robert Lewandowski Tak Masalah jika Jarang Main di Barcelona

Terungkap, Robert Lewandowski Tolak Tawaran Gaji Rp1,9 Triliun demi Bertahan di Barcelona

Dapat Saran dari Rekan Setimnya di Barcelona, Fermin Lopez Tolak Tawaran Gabung Chelsea

Presiden UEFA Menentang Laga LaLiga Barcelona vs Villarreal Dimainkan di Amerika Serikat
Barcelona Jadi Satu-satunya Tim yang Dihormati Real Madrid

Bisa Kembali ke Real Betis, Antony Tak Kuasa Menahan Air Mata

Beda Kelas dari Liga Top Eropa Lainnya, Premier League Habiskan Rp66,7 Triliun di Bursa Transfer Musim Panas 2025
5 Pemain LaLiga Termahal pada Bursa Transfer Musim Panas 2025: Madrid Punya Tiga, Barcelona Nihil
