Dianggap Terlalu Memonopoli, FIFA Dikecam Mino Raiola bak Diktator Komunis

Bolaskor.com - Agen super Eropa Mino Raiola memberikan kritik untuk badan tertinggi sepak bola dunia, FIFA. Menurutnya ada kejanggalan dan korupsi di balik kepemimpinan FIFA saat ini. Tak hanya itu, ia juga merasa adanya permainan di balik transfer pemain terutama soal aliran uang.
Raiola merasa FIFA telah menerapkan beberapa peraturan yang memberatkan kerja agen pemain. Pada 2019 lalu FIFA membuat aturan yang membatasi pendapatan agen maksimal 10 persen dari total biaya transfer.
"FIFA sama seperti diktator komunis yang mengatur orang-orang tentang apa yang harus mereka lakukan sepanjang waktu," ujar Raiola dilansir dari Goal.
Raiola yang tergabung dalam Football Agents Forum (FAF) mengharapkan adanya transparansi dari FIFA. Ia juga mengatakan banyak orang yang menyadari kejanggalan di balik kerja FIFA yang berpotensi menghambat perkembangan dunia sepak bola dunia.
Baca Juga:
8 Pemain Terbaik Klien dari Agen Super Eropa, Mino Raiola
Ikuti Arahan Solskjaer, Raiola Sepakat Paul Pogba Bertahan di Manchester United
FIFA Datang ke Indonesia pada 20-22 Maret 2020 untuk Finalisasi Venue Piala Dunia U-20 2021
"Banyak orang sudah menyadarinya. Pihak oposisi harus frontal dan transparan. Kami (para agen) bekerja sama dengan asosiasi sepak bola Swiss karena kami ingin melawannya dari sini, dari Swiss, tempat FIFA berada," lanjut dia.
Raiola menyayangkan pihak FIFA tidak memberikan kesempatan diskusi terkait keputusannya. Menurut agen berusia 52 tahun itu, dibutuhkan badan kedua untuk mendampingi kerja FIFA untuk menghindari potensi monopoli yang mungkin dilakukan.
"Sepak bola membutuhkan sistem kedua. Saat ini FIFA mau jadi segalanya: Pemerintah, wilayah komersial, bagian legal, dan itu mustahil," sambung Raiola.
"Kami tahu apa maksud di balik mengatur semuanya sendiri. Di Eropa, kami bekerja sama dengan klub-klub, tidak ada masalah. Mengapa kami harus menempuh jalur FIFA jika kami sudah lebih memahami UEFA?" pungkas dia.
Penulis: Deva Asmara Kusuma
Arief Hadi
15.361
Berita Terkait
5 Duel Kunci yang Dapat Jadi Pembeda di Derby Manchester
Persikad Depok Resmi Umumkan Skuad untuk Championship 2025/2026, Ada Dua Eks Pemain Timnas Indonesia

Tanpa Sepak Bola Eropa, Manchester United Isi Waktu Mainkan Laga Uji Coba

Hasil Super League 2025/2026: Persik Bungkam Malut United, Madura United vs Bhayangkara FC Berakhir Imbang

Juventus Bisa Menangi Scudetto, Dimulai dari Target Tiga Poin di Derby d'Italia
Demi Gabung Juventus, Mantan Pemain Chelsea Lawan Keputusan Antonio Conte
Jelang Lawan Arema FC, Jan Olde Sebut Dewa United Banten FC Tak Cukup Sekadar Main Bagus

Beda Pendapat Dietmar Hamann dengan Michael Ballack soal Performa Florian Wirtz di Liverpool
Demi Hadirkan Kualitas El Clasico Real Madrid vs Barcelona, Clash of The Legends Baru Digelar April 2026
