Di Balik Supremasi Bayern Muenchen & Bundesliga

BolaSkorBolaSkor - Kamis, 23 Januari 2014
Di Balik Supremasi Bayern Muenchen & Bundesliga
Di Balik Supremasi Bayern Muenchen & Bundesliga

Jakarta - Kehebatan klub sepak bola sering kali diukur lewat kualitas pemainnya saat ini. Namun kesuksesan tak cuma dinilai dari jumlah trofi, karena ada aspek lain seperti reputasi yang baik, penggemar setia, penampilan konsisten, dan lain-lain, yang hanya bisa dibangun dalam jangka panjang. Karenanya, klub yang mampu menghasilkan generasi pemain berkualitas dan secara konsisten memenangkan gelar serta menciptakan sejarah, jauh lebih terhormat dan menyenangkan ketimbang klub yang meraih sukses dalam waktu ‘semalam’.

Mari kita bandingkan Bayern Muenchen dan Manchester City. Dari sudut pandang kualitas pemain di tiap lini, keduanya sama-sama pantas menyandang status raksasa Eropa saat ini. Namun terdapat perbedaan fundamental yang mencolok dari kedua kubu, terutama terkait dengan bagaimana mereka meraih status tadi dan bagaimana cara klub mereka.

Apa yang Bayern capai (sebagai klub) hari ini, adalah hasil dedikasi tinggi, kerja keras, sistem demokrasi dalam kepemilikan, serta kondisi keuangan yang aman. Faktor-faktor ini tidak bisa diraih dalam satu malam seperti Manchester City, yang baru jadi tim papan atas setelah menerima investasi besar-besaran dari Abu Dhabi United Group pada 2008 lalu. Sudah itu, trofi pertama The Citizen di bawah rezim baru pun hadir tiga tahun kemudian ketika mereka menjuarai Piala FA 2011. Hampir serupa dengan Chelsea, Paris Saint-Germain dan AS Monaco.

Kembali ke poin kehadiran pemain berkualitas sangat penting untuk mencapai sukses. Pemain adalah komponen utama dalam sebuah pencapaian besar, tapi ingat, bukan satu-satunya komponen. Klub dengan pemain berkualitas namun hanya sedikit atau tidak ada sama sekali chemistry di dalamnya, ditambah kurangnya rasa kepedulian terhadap taktik yang diinginkan manajer, akan percuma seperti kasus Andre Villas-Boas saat menukangi Tottenham Hotspur.

Terlepas dari banyaknya argumen masing-masing, namun nyatanya Bayern, Real Madrid dan Barcelona adalah tiga tim teratas yang diakui publik sepak bola sebagai tim dengan pemain berkualitas terbanyak (dikombinasikan dengan kompenen lain).

Khususnya Bayern, seolah punya truk pembuangan pemain berbakat. Satu-satunya kekhawatiran Die Roten saat ini hanya jantung pertahanan, yang agaknya bakal dibenahi Joseph Guardiola pertengahan tahun nanti. Terlepas dari itu, lini tengah mereka pantas disebut sebagai terbaik dunia saat ini. Barcelona dengan quartet gelandangnya memang tak bisa dikesampingkan, namun jika dibandingkan kedalaman skuat, saat ini Blaugrana jelas lebih lemah (bukan soal potensi kemampuan). Bagaimana pun, Bayern punya dua atau tiga pemain pelapis tiap pos di lini tengah.

Ada beberapa tranfser vital yang dilakukan Bayern sejak musim panas 2012, seperti menambah Javi Martinez dan Xherdan Shaqiri ke dalam lini tengah tangguh tangguh mereka yang berisi Schweinsteiger, Kroos, Gustavo, Muller, Ribery, Robben, dan Tymoschuk. Bayern juga memperkuat zona belakang dengan merekrut bek asal Brasil, Dante. Di depan, sukses mendatangkan Mario Mandzukic untuk melapis Mario Gomez yang cedera. Melihat lini per lini, tampaknya Bayern tak perlu beli pemain di bursa transfer selanjutnya. Apa pun itu, keberhasilan trebel spektakuler musim 2012-13 sungguh tak lepas dari perekrutan dua pemain kelas dunia, yaitu Mario Goetze dari Borussia Dortmund dan Thiago dari Barcelona. Kini Bayern pun terlihat mulai menyalip Barcelona sebagai klub Eropa dengan skuat paling bertalenta.

Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa pemain cenderung memilih Bayern atau Bundesliga secara umum, ketimbang klub-klub di liga-liga elite lain:

1. Sejarah dan Keberhasilan

beckenbauer_3

Tak bisa dipungkiri, sejarah dan tradisi klub merupakan salah satu pertimbangan sebelum seorang pemain bergabung dengan sebuah klub. Bayern tercatat sebagai klub tersukses di Jerman dan ketiga di dunia, setelah Barcelona dan Real Madrid (jumlah gelar). Dalam lemari trofi mereka terdapat berbagai piala, termasuk 50 gelar domestik dan delapan Eropa.

Tak hanya itu, Bayern juga punya beberapa pemain paling menonjol di dunia, atau akrab disebut legenda. Beberapa di antaranya adalah Franz Beckenbauer, Gerd Muller, Sepp Maier, Uli Hoeness, Lothar Matthaus, Rummenigge, Paul Breitner dan Oliver Kahn.

Fans adalah darah klub. Tanpa fans, keberadaan klub hanya secara fisik, tak lebih dari sebuah organisasi, bagai hidup tanpa keluarga. Klub butuh fans (keluarga) sebagai komponen yang paling tahu kapan klub melewat masa sulit, serta berbagi kebahagiaan ketika mencapai sukses. Bayern adalah salah satu klub besar dengan fans paling setia dan bergairah, mengiringi klub tak hanya di saat sukses besar saat ini, tapi juga ketika terpuruk, seperti halnya sebuah keluarga.

2. Nilai Merek

bayern-munich-no-1-brand-514x450

Ada berbagai faktor yang harus dipertimbangkan sebelum menentukan nilai merek sebuah klub. Merujuk pada Brand Finance, esensinya unsur-unsur seperti:

- Aset tetap (Stadion, fasilitas latihan, dll).

- Aset tidak tetap (pemain yang dibeli), punya brand value sendiri, termasuk harga pasarnya.

- Pengembangan pemain sendiri.

- Pendapatan dari berbagai sumber (sponsor dll).

- Reputasi/nama baik.

Bayern Muenchen secara konsisten telah menjadi salah satu brand paling bernilai dalam sepak bola. Nilai merek dapat menjadi faktor penting dalam mempengaruhi pemain kelas dunia untuk bergabung. Nilai sebuah klub juga lekat dengan jumlah trofi, kualitas skuat, pemain ikon masa lalu, dll, dan sebagainya.

Menurut Brand Finance (sebuah branding agency), pada 2012 Bayern (786 juta US Dollar) menyalip Madrid dan Chelsea untuk merengkuh posisi dua dalam daftar klub sepak bola paling bernilai, hanya di bawah Manchester United (853 US Dollar). Jumlah milik Bayern naik 59 persen dari tahun 2011.

Lalu pada 2013, Bayern sukses menggeser Red Devils untuk menjadi klub sepak bola paling berharga di dunia. Pada Mei 2013, brand Bayern bernilai 860 juta US Dollar. Faktor utamanya adalah juara Liga Champions dengan mengalahkan rival tradisional mereka, Borussia Dortmund. Sukses ini telah memungkinkan Bayern meraih pasar global yang lebih luas.

3. Jerman kiblat sepak bola

tumblr_lnf77oz4fk1qj6sodo1_500

Struktur dasar di Bundesliga selalu menarik perhatian, disebut-sebut sebagai contoh terbaik di antara liga-liga lain di Eropa. Terdapat dua unsur vital dalam sepak bola Jerman:

- Harga tiket murah: Memang agak aneh, tapi harga tiket juga berpengaruh pada keputusan seorang pemain sebelum pindah. harga tiket di Bundesliga di bawah rata-rata liga besar lain di Eropa, apalagi La Liga atau Premier League.

Hal ini karena hampir semua klub di Bundesliga punya kondisi keuangan yang stabil, kontras dengan situasi di liga lain, di mana banyak klub terlilit utang dan (hingga) merasa perlu menaikkan harga tiket untuk menambah pendapatan.

Harga tiket lebih murah menguntungkan fans, utamanya makin banyak mereka yang nonton langsung di stadion. Terdapat jutaan penggemar sepak bola di dunia yang tak bisa menyaksikan langsung karena tingginya harga tiket. Setelah itu, berguna juga dalam membangun reputasi klub. Tiket lebih murah, makin tinggi rata-rata jumlah penonton di stadion.

Fans kerap disebut pemain ke-12 dalam sebuah tim, kehadirannya bisa berdampak signifikan. Contoh fans Liverpool di Istanbul menyanyikan You’ll Never Walk Alone saat half-time di mana tertinggal tiga gol dari AC Milan. Gemuruh Liverpudlian terdengarh hingga ruang ganti dan seolah menyihir Steven Gerrard cs yang akhirnya menghasilkan salah satu final turnamen sepak bola terbaik sepanjang masa.

- Kepemilikan: Hampir semua klub Bundesliga dimiliki oleh anggota yang punya saham di klub tersebut. Di Jerman ada peraturan (50+1), dimana klub harus menguasai minimal 51 persen, sehingga kepentingan komersial tidak bisa ikut campur dalam urusan internal klub. Contoh terbaiknya Bayern Muenchen, 82 persen sahamnya dimiliki anggota klub. Sisa 18 persen dibagi antara Adidas dan Audi. Tidak ada motif keuntungan di klub seperti ini dan fokus pemilik klub (anggota) tidak akan terpecah selain untuk terus menumbuhkan potensi klub.

Berbanding terbalik yang terjadi di klub dengan kepemilikan tunggal. Sang miliarder melulu diganggu dengan tuntutan harus memulihkan semua yang telah ia investasikan. Jika motivasi utamanya sudah untung, maka toleransinya untuk penampilan buruk tim menjadi rendah. Dan ia tak bisa menunggu lama, ujung-ujungnya pemecatan pelatih. Tak jarang pula seorang pemilik tunggal mengintervensi hingga pada hal-hal teknis di lapangan yang notaben ranah pelatih.

Proses ini terus berlangsung, efeknya tak tersedia ruang stabilitas di klub tersebut. Tiap pemain butuh bimbingan (staff) pelatih dalam jangka waktu tertentu, untuk bisa mengeluarkan potensi tertingginya. Tapi pelatih selalu berganti tiap musim, otomatis memaksa gaya baru pada pemain. Sangat memprihatinkan bila ini terjadi pada pemain yang punya potensi besar, namun tak berkembang akibat buruknya struktur organisasi klub. Akhirnya ia tak pernah bisa mewujudkan mimpinya.

4. Pelatih muda dan bertalenta, lapar akan sukses

Pep Guardiola

Joseph Guardiola menolak Chelsea dan menandatangani kontrak tiga tahun bersama Bayern Muenchen, setelah mempersembahkan 14 trofi dalam kurun waktu empat tahun saat melatih Barcelona.

Ciri utama gaya main pilihan Pep adalah menguasai bola selama mungkin. Pep suka timnya bermain umpan-umpan pendek dengan satu dua sentuhan, lalu mengeksploitasi ruang di zona pertahanan lawan. Pep sangat menegakkan kedisiplinan, agresifitas, tekanan tinggi, demi mendominasi ball possession. Proses ini harus secara konsisten, lagi dan lagi. Sebuah filosofi sederhana yang membawanya meraih sukses besar.

Pesepak bola di era modern ini kerap ditandai dengan kemampuan passing, dribble, memainkan skema umpan terobosan, ketahanan fisik, solid dalam bertahan, dan lain-lain. Oleh karenanya, secara logis pemain sepak bola saat ini suka dengan gaya kepelatihan Guardiola, yang juga menaruh keyakinan pada pemain muda. Pep pantas menyandang salah satu pelatih terbaik dunia saat ini, serta pelatih muda terbaik yang pernah ada.

5. Infrastruktur kelas wahid

Allianz Arena_2

Infrastruktur merupakan salah satu unsur fundamental dalam sebuah klub profesional, dan Bayern Muenchen punya standarisasi kelas dunia. Stadion, fasilitas latihan dan pembinaan usia dini, selalu mengundang decak kagum.

Allianz Arena adalah stadion pertama dan satu-satunya di dunia yang mampu mengubah warna eksteriornya. Saat menggelar partai kandang, warna merah memancar indah, seolah membuat stadion lain tampak begitu klasik.

Kapasitas awal ketika stadion ini dibangun pada 2005-06 sekitar 66.000 penonton. Delapan tahun kemudian, tempat duduk mencapai hampir 70.000. Allianz Arena sangat ramah pada fans, dengan ratusan tempat parkir mobil, serta kursi penonton yang bisa diatur sesuai kenyamanan. Mengunjungi Allianz Arena diklaim bagai sebuah mimpi.

Tempat latihan Bayern dikenal dengan nama Sabener Strasse. Menyuguhkan fasilitas kelas tertinggi, terdapat lima lapangan, dua di antaranya memiliki pemanas dari bawah tanah. Dalam lahan seluas 80.000 meter persegi ini juga terdapat dua lapangan rumput sintetis, satu lapangan voli dan gedung olahraga serba guna. Tiap individu yang berlatih, mulai dari anak-anak hingga dewasa, sangat diuntungkan dengan fasilitas seperti ini.

Sabener Strasse

Akademi Sabener Strasse telah menelurkan sejumlah pemain bertalenta. Sebut saja Owen Hargreaves, Bastian Schweinsteiger, David Alaba dan Holger Badstuber, yang lulus beberapa tahun lalu. Terdapat sebuah bangunan tempat tinggal yang bisa mengakomodasi hingga 14 pemain berusai antara 15 dan 18 tahun, yang rumahnya jauh dari kota Munich. Pemain muda bertalenta sangat termotivasi mengikuti jejak Alaba, Schweinsteiger, dan lain-lain. Seluruhnya dikembangkan secara hati-hati dengan metode dan kurikulum dasar yang sangat presisi, demi pengembangan skill seorang pemain muda.

Alasan-alasan tadi membuat Bundesliga kini jadi liga terpopuler kedua di dunia, dan perlahan mulai menyantuh Liga Premier Inggris. Pindah ke Bundesliga saat ini dinilai sebagai opsi tepat, karena statusnya sebagai tempat pengembangan usia dini terbaik.

Joseph guardiola Sepak Bola Bastian Schweinsteiger Pep Skor Liga jerman Kiblat sepak bola eropa Bola Bolaskor.com Bundesliga Bayern Muenchen Allianz Arena Jerman Liga Champions
Ditulis Oleh

BolaSkor

Admin Bolaskor.com
Posts

11.190

Berita Terkait

Piala Dunia
Dipermalukan Slovakia, Jerman Seharusnya Bersyukur jika Dapat Bermain di Piala Dunia 2026
Dipermalukan Slovakia, Jerman Seharusnya Bersyukur jika Dapat Bermain di Piala Dunia 2026
Arief Hadi - Jumat, 05 September 2025
Dipermalukan Slovakia, Jerman Seharusnya Bersyukur jika Dapat Bermain di Piala Dunia 2026
Inggris
Beda Kelas dari Liga Top Eropa Lainnya, Premier League Habiskan Rp66,7 Triliun di Bursa Transfer Musim Panas 2025
Premier League memecahkan rekor pada bursa transfer musim panas 2025 dan mengalahkan liga-liga top Eropa lainnya.
Arief Hadi - Selasa, 02 September 2025
Beda Kelas dari Liga Top Eropa Lainnya, Premier League Habiskan Rp66,7 Triliun di Bursa Transfer Musim Panas 2025
Jerman
Jadi Pelatih Paling Cepat Dipecat dalam Sejarah Bayer Leverkusen, Erik ten Hag Kecewa dan Geram
Erik ten Hag juga menjadi pelatih pertama di Bundesliga yang didepak setelah hanya dua pekan.
Yusuf Abdillah - Selasa, 02 September 2025
Jadi Pelatih Paling Cepat Dipecat dalam Sejarah Bayer Leverkusen, Erik ten Hag Kecewa dan Geram
Jadwal
Cara Menonton dan Link Streaming Real Madrid vs Real Mallorca, Live Sebentar Lagi
Jangan lewatkan laga panas LaLiga! Real Madrid vs Real Mallorca digelar Minggu (31/8) pukul 02.30 WIB di Santiago Bernabéu. Klik link live streaming resmi, cek jadwal siaran langsung, dan simak rekor mengejutkan Los Blancos di Bernabéu!
Johan Kristiandi - Sabtu, 30 Agustus 2025
Cara Menonton dan Link Streaming Real Madrid vs Real Mallorca, Live Sebentar Lagi
Inggris
Liga Champions: Liverpool Jamu Real Madrid di Anfield, Arne Slot Antusias
Pelatih Liverpool, Arne Slot, mengomentari hasil undian fase liga di Liga Champions 2025-2026 termasuk laga melawan Real Madrid.
Arief Hadi - Jumat, 29 Agustus 2025
Liga Champions: Liverpool Jamu Real Madrid di Anfield, Arne Slot Antusias
Inggris
Punya Kedalaman Skuad Bagus, Arsenal Bisa Melaju Jauh di Liga Champions 2025-2026
Eks pemain Arsenal, Theo Walcott, menilai Arsenal bisa melaju jauh di Liga Champions dengan kedalaman skuad yang dimiliki.
Arief Hadi - Jumat, 29 Agustus 2025
Punya Kedalaman Skuad Bagus, Arsenal Bisa Melaju Jauh di Liga Champions 2025-2026
Spanyol
Dengan Rendah Hati, Barcelona Berupaya Menangi Liga Champions 2025-2026
Wakil Presiden Barcelona, Rafa Yuste, menuturkan klubnya berupaya memenangi Liga Champions 2025-2026.
Arief Hadi - Jumat, 29 Agustus 2025
Dengan Rendah Hati, Barcelona Berupaya Menangi Liga Champions 2025-2026
Ragam
5 Pemain Bintang yang Akan Bertemu Sang Mantan di League Phase Liga Champions 2025/2026
Liga Champions 2025/2026 akan mempertemukan sejumlah pemain bintang dengan mantan klubnya. Dari Paul Pogba lawan Juventus hingga Trent Alexander-Arnold kembali ke Anfield.
Johan Kristiandi - Jumat, 29 Agustus 2025
5 Pemain Bintang yang Akan Bertemu Sang Mantan di League Phase Liga Champions 2025/2026
Italia
Liga Champions: Tanpa Keraguan, Presiden Inter Milan Percaya dengan Kemampuan Cristian Chivu
Presiden Inter Milan, Beppe Marotta, yakin Cristian Chivu dapat membawa Il Nerazzurri tampil kompetitif di Liga Champions.
Arief Hadi - Jumat, 29 Agustus 2025
Liga Champions: Tanpa Keraguan, Presiden Inter Milan Percaya dengan Kemampuan Cristian Chivu
Spanyol
Liga Champions: Hadapi Liverpool dan Manchester City, Real Madrid Harus Bermain di Level Tertinggi
Direktur Hubungan Institusional Madrid, Emilio Butragueno, menanggapi hasil undian Liga Champions.
Arief Hadi - Jumat, 29 Agustus 2025
Liga Champions: Hadapi Liverpool dan Manchester City, Real Madrid Harus Bermain di Level Tertinggi
Bagikan