Determinasi Chili Akhiri Era Emas Spanyol Secara TragisGrup B

Rio De Janeiro - Usai sudah era gemilang Spanyol dengan strategi tiki-takanya di kancah Internasional. Kekalahan 2-0 dari Chili di pertandingan kedua grup B beberapa saat lalu memastikan Spanyol tidak lolos dari fase grup Piala Dunia Brasil 2014. Permainan keras dengan pressure tinggi dan tempo cepat serta mengandalkan serangan balik cepat berbuah dua gol bagi Chili masing-masing melalui Eduardo Vargas pada menit ke-20 dan Charles Aranguiz di menit ke-43. Pertahanan solid dan rapat dari Chili selama 90 menit sukses membuat Spanyol kesulitan menciptakan peluang. Ditambah dengan aksi gemilang dari Claudio Bravo, lengkaplah sudah penderitaan Spanyol seperti yang dijanjikan oleh Jorge Sampaoli, pelatih Chili. Hanya mempunyai waktu 45 menit untuk menyelamatkan nasib di Brasil 2014 membuat pelatih Spanyol, Vicente Del Bosque melakukan pergantian yang sifatnya lebih menyerang di awal babak kedua dengan memasukkan Koke untuk menggantikan Alonso. Pergantian ini cukup memberikan angin segar dalam penyerangan Spanyol di babak kedua. Koke yang bermain di tengah memberikan tambahan tenaga di lini tengah Spanyol yang tampak kelelahan meladeni permainan cepat nan keras dari Chili. Delapan menit babak kedua berjalan, tepatnya di menit ke-53, Sergio Busquets mendapat peluang emas ketika berdiri bebas di bibir gawang Chili setelah menerima umpan akrobatik Diego Costa. Namun sepakan Busquets melebar ke kanan gawang Claudio Bravo. Untuk menambah daya gedor, Vicente Del Bosque memasukkan Fernando Torres di menit ke-63 untuk menggantikan Diego Costa yang bermain sangat buruk di pertandingan ini. Masuknya Torres pun membuat permainan Spanyol sedikit lebih baik karena Torres lebih efektif bermain sebagai striker tunggal ketimbang Costa. Chili yang dikurung oleh permainan tiki-taka Spanyol berpeluang menambah keunggulan di menit ke-68 melalui serangan balik cepat. Namun sentuhan akhir dari Mauricio Isla yang menerima umpan silang Eugenio Mena masih melambung dari gawang Spanyol. 10 menit terakhir pertandingan, Spanyol memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol hiburan, namun semuanya berhasil dimentahkan oleh aksi Claudio Bravo yang tampil gemilang dalam mengawal gawang Chili di pertandingan ini. Walhasil, hingga peluit panjang ditiup wasit Mark Geiger asal Amerika Serikat, skor 2-0 untuk keunggulan Chili pun tidak berubah. Kemenangan ini memastikan Chili mendampingi Belanda sebagai negara kedua yang memastikan diri lolos ke babak 16 besar Brasil 2014. Hasil ini membuat Spanyol harus angkat kaki dari Brasil 2014 dan mengubur mimpi untuk menjadi negara pertama yang menjadi juara dunia secara beruntun. Spanyol juga mencatat sejarah dengan menjadi juara bertahan pertama yang kalah dua kali di dua pertandingan pertama Piala Dunia. Dominasi Spanyol di kancah sepakbola Internasional sejak tahun 2008 pun runtuh. Generasi emas Spanyol dengan strategi tiki-taka sudah tidak lagi mematikan dan bisa dibendung oleh tim-tim lain. Situasi ini juga menyamakan Spanyol dengan Prancis di Piala Dunia Jepang Korea-Selatan 2002 dimana tersingkir di fase grup Piala Dunia berikutnya pasca menjuarai Piala Dunia Prancis 1998 dan Piala Eropa Belanda-Belgia 2000.  Susunan Pemain Spanyol (4-2-3-1) 1-Casillas; 18-Alba, 15-Ramos, 4-Martinez, 22-Azpilicueta; 16-Busquets, 14-Alonso (17-Koke 46'); 11-Pedro (20-Cazorla 76'), 21-Silva, 6-Iniesta; 19-Costa (9-Torres 63') Chili (3-4-1-2) 1-Bravo; 17-Medel, 5-Silva, 18-Jara; 4-Isla, 20-Aranguiz (16-Gutierrez 63'), 21-Diaz, 2-Mena; 8-Vidal (6-Carmona 88'); 11-Vargas (10-Valdivia 85'), 7-Sanchez