Derby London Lawan Arsenal Membosankan, Chelsea Dikritik Bermain bak Tim di Tahun 1980


BolaSkor.com - Mantan bek Chelsea dan Arsenal, William Gallas, tidak tanggung-tanggung mengkritik performa The Blues di bawah arahan Enzo Maresca. Terutamanya Gallas menyoroti ketika Chelsea kalah 0-1 dari Arsenal sebelum jeda internasional Maret.
Pada laga yang dimainkan di Emirates Stadium pada Minggu (16/03), Chelsea kalah 0-1 dari gol Mikel Merino (20'). Chelsea tak mampu menciptakan peluang berbahaya meski punya 60 persen penguasaan bola dan Arsenal lebih mengancam dengan 12 tendangan (empat sepakan tepat sasaran).
Kesulitan Chelsea mencetak gol tak lepas dari cederanya Cole Palmer, Noni Madueke, dan Nicolas Jackson. Namun, kesulitan itu juga menjadi ironi mengingat status Chelsea sebagai tim dengan serangan terbaik ketiga di liga (sama dengan Arsenal) dengan 53 gol.
Baca Juga:
Prediksi Premier League, Chelsea Tidak Masuk Empat Besar
Menghadapi Arsenal, Maresca melakukan eksperimen. Salah satunya dengan memainkan Reece James, yang notabene bek kanan, menjadi gelandang jangkar (pivot). Padahal, Maresca masih memiliki Romeo Lavia untuk dimainkan di posisi tersebut atau menempatkan Enzo Maresca di sana.
Permainan Chelsea Dikritik
Chelsea (premierleague.com)
Menurut Gallas permainan Chelsea itu bak tim di tahun 1980 dan pertandingan Derby London berjalan monoton. Terlebih, tidak ada intensitas di pertandingan tersebut.
"Di lapangan (Derby London), terjadi pertarungan satu lawan satu. Saya terkejut Reece James bermain sebagai gelandang dan rasanya seperti kembali ke tahun 1980. Kita sudah berada di tahun 2025. Bagaimana Anda bisa meminta pemain Anda melakukan itu?" cetus Gallas dikutip dari Goal.
"Para pemain bertahan Benoit Badiashile dan Levi Colwill tampak takut saat menguasai bola dan dengan tekanan lebih besar dari Arsenal, mereka mungkin bisa mencetak gol kedua. Gol yang mereka cetak berasal dari tendangan sudut."
"Bagi saya, itu membosankan, terutama untuk Derby London. Saya memainkan banyak pertandingan seperti itu dan itu lebih intens. Para penggemar ingin melihat para pemain bertarung, berlari, dan saling menantang, tetapi tidak ada yang terjadi."
Melihat performa tersebut, Gallas meyakini Chelsea bermain lebih baik saat dilatih Mauricio Pochettino, meski ia juga tak memungkiri perkembangan tim dengan Maresca.
"Melihat penampilan melawan Arsenal, Anda akan berkata bahwa Chelsea akan lebih baik jika bersama Mauricio Pochettino," tambah Gallas.
"Apa yang saya lihat dari Chelsea saat melawan Arsenal, sistem dan cara mereka bermain, saya sedikit kecewa. Namun saat ini saya pikir Enzo Maresca berada di jalur yang benar, mereka masih dalam jalur untuk lolos ke empat besar. Terkadang pemilik di klub besar tidak sabar.
"Pemilik baru telah membuat banyak keputusan hingga saat ini ketika mereka tidak melihat hasil, sekarang giliran Maresca untuk menunjukkan bahwa dialah manajer yang dicari Chelsea."
View this post on Instagram
Arief Hadi
15.313
Berita Terkait
Joao Pedro Ungkap Alasan Pilih Gabung Chelsea ketimbang Newcastle United
Skuad Liverpool Tidak Akan Pernah Bisa Melupakan Tragedi Kematian Diogo Jota

Setelah 25 Tahun, Daniel Levy Mundur dari Tottenham Hotspur

Terus Cari Amunisi Baru, AC Milan Tertarik Rekrut Takehiro Tomiyasu dengan Status Bebas Transfer

Masih Beradaptasi dengan Manchester United, Benjamin Sesko Akui Level Bermain Premier League Berbeda
Dapat Saran dari Rekan Setimnya di Barcelona, Fermin Lopez Tolak Tawaran Gabung Chelsea

Belum Padu, Kerja Sama Mohamed Salah dengan Hugo Ekitike di Liverpool
Jumlah Pemain Belanda di Premier League Pecahkan Rekor, Ronald Koeman Semringah

Gianluigi Donnarumma dan 10 Pesepak Bola Italia yang Aktif Bermain di Premier League
Efek Domino Cedera Liam Delap di Bursa Transfer Eropa
