Cristiano Ronaldo Petik Pelajaran dari Pemutusan Kontraknya di Manchester United

BolaSkor.com - Megabintang berusia 38 tahun, Cristiano Ronaldo, kembali ke Eropa. Bukan kembali bermain untuk klub Eropa, melainkan untuk membela timnas Portugal pada Kualifikasi Piala Eropa 2024 di jeda internasional ini.

Roberto Martinez membuka kesempatan bagi Ronaldo meski saat ini ia tak lagi berkarier di Eropa, melainkan dengan klub Arab Saudi Al-Nassr. Martinez mengaku tak memedulikan usia ketika memanggil pemain, plus ia ingin mengenal skuad tim lebih baik.

"Cristiano Ronaldo adalah pemain yang sangat berkomitmen. Dia bisa membawa pengalaman dan sosok yang sangat penting bagi tim. Saya tidak memandang usia," tutur Martinez baru-baru ini.

"Keputusan sepak bola harus diambil di lapangan permainan. Saya bukan pelatih pembuat keputusan kantoran. Jadi titik awal saya adalah menjangkau semua pemain dan saya ingin berhubungan dengan mereka."

Baca Juga:

Cristiano Ronaldo Belum Lupa Cara Cetak Gol Tendangan Bebas

Torehkan Quat-trick, Cristiano Ronaldo Langsung Ukir Rekor Baru

Dipanggil Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo Berpotensi Pecahkan Rekor Internasional

Dalam kesempatannya berbicara kepada awak media di Eropa, Ronaldo juga membahas momen buruk ketika kontraknya diputus Manchester United pada Desember 2022. Kala itu juga Ronaldo bermain di Piala Dunia 2022 dengan Portugal.

Berawal dari sesi wawancaranya kepada Piers Morgan yang membuat heboh publik, sebab ia mengkritik Man United dan beberapa figur seperti Wayne Rooney, Ralf Rangnick, dan Erik ten Hag, klub memutuskan memutus kontraknya.

Tiga bulan berlalu sejak kejadian tersebut dan Ronaldo menuturkan apabila kejadian itu jadi pembelajaran baginya. Darinya Ronaldo mengaku mengetahui siapa saja orang yang mendukungnya atau tidak. Ronaldo pun menegaskan dirinya lebih baik saat ini.

“Kadang-kadang, Anda harus melalui beberapa hal untuk melihat siapa yang ada di pihak saya," ujar Ronaldo sebagaimana dilansir dari Mirror.

"Saya tidak masalah mengatakan, saya menjalani karier yang buruk, tetapi tidak ada waktu untuk menyesal. Hidup terus berjalan dan, baik atau tidak, itu adalah bagian dari pertumbuhan saya."

"Ketika kita berada di puncak gunung, seringkali kita tidak bisa melihat apa yang ada di bawah. Sekarang, saya lebih siap dan belajar itu penting, karena saya belum pernah mengalami ini, seperti beberapa bulan terakhir. Sekarang saya pria yang lebih baik," tegas penilik lima Ballon d'Or tersebut.