Cerita Bek Muda Persebaya soal Hobi Ikan Cupang di Tengah Padatnya Aktivitas Selama di Rumah

BolaSkor.com - Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 saat ini sedang ditangguhkan sementara sejak 16 Maret lalu akibat pandemi virus corona atau COVID-19. Kehidupan tanpa sepak bola memang membuat pemain Persebaya Surabaya melakukan kegiatan positif lain.

Para pemain memaksimalkan waktu di rumah untuk berkumpul dengan keluarga maupun melakukan latihan mandiri. Salah satu pemain muda Persebaya Rachmat Irianto menghabiskan Ramadan tahun ini dengan beraktivitas di rumah saja. Rian, sapaan akrab Rachmat Irianto, mengisi hari-harinya setidaknya dengan empat aktivitas produktif.

Rian tak melupakan kewajibannya untuk menuntut ilmu dengan menjalani kuliah online. Ada dua hingga tiga kelas yang harus diikuti mahasiswa semester 4 jurusan Pendidikan Olahraga, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut dalam sehari.

Baca Juga:

Komisaris Persib Umuh Muchtar Tanggapi Surat PT LIB soal Kelanjutan Liga 1 2020

Tanggapan Teco soal Usulan 5 Pergantian Pemain dari FIFA

“Menjadi atlet, saya merasa belajar di rumah lebih santai. Tapi masih lebih enak belajar di kampus. Lebih mengena saat dosennya menjelaskan. Tak harus pusing dengan jaringan. Tidak berisik dengan gangguan lainnya,” jelas Rian.

Bagi pemain kelahiran 3 September 1999, self isolation selama masa pandemi membuatnya dapat menyalurkan hobinya terhadap ikan cupang. Baginya, memelihara ikan memiliki kenikmatan tersendiri.

“Bikin happy saat melihatnya. Sekarang saya punya sepuluh pasang ikan cupang. Saya beli online di beberapa akun di Instagram,” akunya.

Selain itu, Rachmat Irianto juga melakukan workout dan membantu keluarga. Mantan pemain Timnas Indonesia U-19 itu tak menghentikan aktivitas fisik dan bermalas-malasan selama ibadah puasa Ramadan. Ia biasa melakukan workout menjelang berbuka atau setelah salat tarawih.

“Mulai dari push up, sit up, plank, high knee. Belum termasuk latihan virtual tim Persebaya yang dilakukan tiga kali dalam seminggu,” ungkap alumnus SMAN 10 Surabaya itu. “Saya bantu adik (belajar) sebisanya. Kalau tidak bisa, tanya ke mama atau ayah,” tandasnya seraya tertawa. (Laporan Kontributor Kurniawan/Surabaya)