Cerita Amarah Paul Gascoigne saat Dicoret dari Piala Dunia 1998

Paul Gascoigne sangat marah ketika dicoret dari skuat Piala Dunia 1998 oleh Glenn Hoddle.
Arief HadiArief Hadi - Kamis, 30 April 2020
Cerita Amarah Paul Gascoigne saat Dicoret dari Piala Dunia 1998
Paul Gascoigne dan Glenn Hoddle (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Paul Gascoigne. Nama yang ikonik di Inggris dan masih dikenang sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa dengan talenta alami yang dimilikinya. Gascoigne terkenal ketika bermain pada era 90-an.

Newcastle United, Tottenham Hotspur, Lazio, dan Rangers merupakan beberapa klub yang pernah dibela pengemas 57 caps dan 10 gol dengan timnas Inggris tersebut. Salah satu momen ikonik darinya datang dari Piala Dunia 1990.

Bermain di semifinal melawan Jerman Barat di Stadio delle Alpi menerima kartu kuning usai melanggar Thomas Berthold. Gazza - sebutan akrab Gascoigne - tahu kartu kuning itu mengartikan ia akan absen di final jika Inggris lolos ke final.

Tangis air mata keluar dari matanya sebagai bukti kekesalan tak dapat bermain di final dengan timnas negara. Tangisan Gazza mewakili kesedihan masyarakat Inggris yang turut sedih melihatnya menangis kesal.

Baca Juga:

Ketika Duet SAS Menguasai Panggung Premier League 1994-95

Kelanjutan Premier League Dapat Sinyal Positif dari Pemerintah Inggris

Premier League Akan Berbeda dengan Pertandingan Tanpa Suporter

Pada akhirnya Inggris gagal ke final dan kalah di drama adu penalti setelah Stuart Pearce dan Chris Waddle gagal mencetak gol. Namun tangisan Gascoigne tak lekang oleh waktu. Terus dikenang dalam sejarah sepak bola dunia.

Delapan tahun setelahnya manajer Inggris tak lagi ditangani oleh Bobby Robson, melainkan Glenn Hoddle. Sang manajer membuat keputusan kontroversial dengan mencoret Paul Gascoigne dari skuat Piala Dunia 1998.

Paul Gascoigne dan Glenn Hoddle

Keputusan Hoddle diambil berdasarkan sikap Gascoigne di luar lapangan. Jelang beberapa hari sebelum seleksi skuad Piala Dunia Gascoigne terlihat memakan kebab dini hari bersama temannya yang seorang DJ, Chris Evans.

Hoddle memanggil setiap pemain Inggris yang dipanggil di pemusatan latihan dan memberitahu mereka satu per satu soal pemanggilan skuat inti Inggris. Gazza salah satunya dan parahnya dia sudah tahu sebelumnya tidak dipanggil ke Piala Dunia 1998.

Gazza mengamuk di kamar Hoddle dan merusak benda-benda di sana. Kompatriotnya, Ian Wright masuk ke kamar setelahnya dan ia mengakui Hoddle serta skuat Inggris membantu membereskan kamar yang dibuat berantakan oleh Gazza.

"Saya yang berikutnya masuk (setelah Gazza)," kata Wright kepada Match of the Day: Top 10 podcast.

"Saya pikir Glen memanggil saya untuk memberi tahu saya bahwa dia tidak membawa saya karena suatu alasan tetapi dia memanggil saya untuk memberi tahu saya bahwa dia memang benar (memanggil Wright) dan apa yang diinginkannya dari saya."

Paul Gascoigne dan Ian Wright

"Saya ingat ketika saya masuk dan kami benar-benar berbicara tentang saya berada di tim sementara membersihkan kamar dan memperbaiki kasur. Saya dan pelatih berbicara tentang apa yang dia butuhkan dari saya dan Michael (Owen) sepanjang waktu sementara kami Merapikan kamar - segalanya telah hancur berkeping-keping!

"Saya malu karena saya berpikir tentang bagaimana manajer harus berurusan dengan Gazza yang marah di ruangan itu. Saya secara alami masuk dan mulai membantu merapikan barang-barang," tutur Wright.

Membela Inggris adalah segalanya bagi Paul Gascoigne yang bermain sepanjang kualifikasi. Setelahnya Gazza tak lagi pernah membela timnas Inggris dan di dalam buku autobiografinya ia menuturkan isi pembicaraannya dengan Hoddle.

Gazza sangat marah, mengumpat, dan tidak mau mendengar penjelasan Hoddle hingga ia merusak kamar, menendang pintu, membalikkan meja, dan menahan amarahnya agar tidak memukul Hoodle.

Nostalgia Breaking News Inggris Timnas Inggris Glenn Hoddle Paul Gascoigne
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

16.055

Berita Terkait

Liga Indonesia
Shin Sang-gyu Pimpin Persebaya Saat Melawan Borneo FC, Kondisi Green Force Keropos
Green Force masih belum menunjuk pelatih kepala sepeninggal Eduardo Perez, komando pelatih diserahkan kepada Uston Nawawi.
Tengku Sufiyanto - Sabtu, 20 Desember 2025
Shin Sang-gyu Pimpin Persebaya Saat Melawan Borneo FC, Kondisi Green Force Keropos
Inggris
Cepat atau Lambat Pep Guardiola Akan Pergi, Manchester City Harus Siapkan Penggantinya
Pep Guardiola mengatakan Manchester City harus siap untuk merencanakan kepergiannya dan mencari penggantinya di masa depan.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 20 Desember 2025
Cepat atau Lambat Pep Guardiola Akan Pergi, Manchester City Harus Siapkan Penggantinya
Prediksi
Prediksi dan Statistik Tottenham Hotspur vs Liverpool: Tuan Rumah Dihantui Rekor Buruk
Tottenham Hotspur akan menghadapi ujian berat saat menjamu Liverpool pada laga lanjutan Premier League di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (21/12) pukul 00.30 WIB.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 20 Desember 2025
Prediksi dan Statistik Tottenham Hotspur vs Liverpool: Tuan Rumah Dihantui Rekor Buruk
Prediksi
Prediksi dan Statistik Newcastle United vs Chelsea: Ujian Berat di St James' Park
Pertandingan sengit bakal tersaji di pekan ke-17 Premier League 2025-2026 saat Newcastle United menjamu Chelsea di Stadion St James' Park.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 20 Desember 2025
Prediksi dan Statistik Newcastle United vs Chelsea: Ujian Berat di St James' Park
Lainnya
SEA Games 2025: Dukungan Keluarga Dorong Diananda Choirunisa Raih Medali Emas di Tengah Kehamilan
Atlet panahan putri Indonesia, Diananda Choirunisa, berhasil merebut dua medali emas SEA Games 2025 di tengah kehamilannya yang memasuki minggu kedua.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 20 Desember 2025
SEA Games 2025: Dukungan Keluarga Dorong Diananda Choirunisa Raih Medali Emas di Tengah Kehamilan
Lainnya
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 Jelang Penutupan, Sabtu (20/12): Tim Indonesia Pastikan Peringkat Kedua
Tim Indonesia menambah 11 medali emas di ajang SEA Games 2025 sehingga semakin nyaman menempati peringkat kedua di klasemen hingga Sabtu pagi WIB.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 20 Desember 2025
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 Jelang Penutupan, Sabtu (20/12): Tim Indonesia Pastikan Peringkat Kedua
Lainnya
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025, Sabtu (20/12): Sepak Takraw Beraksi di Hari Penutupan
Tim Indonesia berpotensi menambah pundi-pundi medali pada hari terakhir SEA Games 2025, Sabtu (20/12).
Yusuf Abdillah - Sabtu, 20 Desember 2025
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025, Sabtu (20/12): Sepak Takraw Beraksi di Hari Penutupan
Hasil akhir
Hasil Piala Super Italia: Singkirkan Inter Milan, Bologna ke Final
Bologna melaju ke final Piala Super Italia untuk pertama kalinya dalam sejarah setelah menyingkirkan Inter Milan.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 20 Desember 2025
Hasil Piala Super Italia: Singkirkan Inter Milan, Bologna ke Final
Liga Indonesia
Charity Match I League-APPI Berhasil Kumpulkan Rp265 Juta untuk Korban Bencana di Sumatra
Lewat charity match ini, para pelaku sepak bola nasional membuktikan solidaritas terhadap sesama.
Rizqi Ariandi - Jumat, 19 Desember 2025
Charity Match I League-APPI Berhasil Kumpulkan Rp265 Juta untuk Korban Bencana di Sumatra
Lainnya
Amankan Emas SEA Games dan Olimpiade, Rizki Juniansyah Bertekad Lengkapi Koleksi Medali di Asian Games
Tak sekadar meraih medali emas, Rizki Juniansyah juga memecahkan rekor dunia pada angkatan clean and jerk seberat 205kg dan angkatan total seberat 365kg.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 19 Desember 2025
Amankan Emas SEA Games dan Olimpiade, Rizki Juniansyah Bertekad Lengkapi Koleksi Medali di Asian Games
Bagikan