Cara Jurgen Klopp Memotivasi Pemain Terinspirasi dari Timnas Rugby Selandia Baru


BolaSkor.com - Jurgen Klopp dikenal sebagai manajer yang piawai dalam memotivasi anak-anak asuhnya. Ternyata hal itu ia pelajari dari Timnas rugby Selandia Baru.
Dengan filosofi gegenpressing andalannya, Klopp memang membutuhkan para pemain yang mau tampil habis-habisan di lapangan. Maka dari itu ia harus bisa memberikan motivasi yang tepat.
Tak jarang Klopp sangat ekspresif saat memberikan instruksi di pinggir lapangan atau merayakan gol. Hal itu merupakan bagian dari caranya memotivasi para pemain.
Nah, pikiran Klopp terbuka terkait hal ini sejak menonton film dokumenter berjudul All Blacks yang menceritakan perjuangan timnas Rugby Selandia Baru untuk meraih kesuksesan. All Blacks merupakan julukan tim ini karena seragam kebanggaannya berwarna hitam.
Baca Juga:
Manchester City Vs Liverpool, Menuntaskan Hegemoni The Citizens
Jurgen Klopp yang Tak Berjodoh dengan Bayern Munchen
5 Hal yang Belum Dicapai Jurgen Klopp di Liverpool Usai Menangi Titel Premier League

"Di tahun 2001 atau 2002, pada musim panas saya melihat film dokumenter (tentang All Blacks) dan saya benar-benar terkesan dengan teman-teman berbadan besar ini dan bagaimana mereka berbicara tentang (seragamnya). Saya pikir momen itu terjad di pramusim pertama saya (sebagai bos Mainz)," kata Klopp di situs resmi Liverpool.
Klopp memang mengawali karier manajerialnya bersama Mainz 05. Ia menangani klub asal Jerman itu sejak Februari menggantikan Eckhard Krautzun yang dipecat.
Timnas Rugby Selandia Baru sendiri memang merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Negara tetangga Australia tersebut merupakan pemegang trofi Piala Dunia terbanyak bersama Afrika Selatan dengan tiga gelar.
"Mereka semua (pemain Timnas Rugby Selandia Baru) semi profesional karena juga bekerja sebagai tukang daging, tukang bangunan. Namun orang-orang yang cukup mengesankan ini berbicara tentang masa lalu mereka dan arti penting untuk bermain di tim ini," tambah Klopp.
"Di Mainz, dua menit sebelum bus tiba di stadion untuk bertanding, kami biasa mendengarkan Haka (tarian unik yang dilakukan All Blacks sebelum bertanding), sehinggi ketika pintu terbuka suaranya terdengar sangat keras Untuk membangkitkan semangat."
Klopp pun saat itu menyebut Mainz sebagai All Reds karena kostum utamanya berwarna merah. Ia menyebut para pemainnya jadi tampil lebih baik hingga mampu promosi ke Bundesliga pada 2004.
Motivasi tersebut selalu Klopp terapkan saat bersama Dortmund dan Liverpool. Intinya ia ingin para pemain menyadari arti penting dari seragam yang dikenakannya.
"Selama Anda mengenakan jersey ini, mengeluarkan kemampuan kurang dari 100 persen tidak akan dibiarkan. Itu tidak ada dalam kamus saya dan itulah yang saya lakukan untuk tetap hidup," pungkasnya.
6.515
Berita Terkait
Prediksi dan Statistik Burnley vs Liverpool: Potensi Debut Alexander Isak
Beda Pendapat Dietmar Hamann dengan Michael Ballack soal Performa Florian Wirtz di Liverpool
Prediksi Komputer Super Opta: Liverpool Favorit, Satu Klub Premier League Punya 1,1 Persen Kans Menangi Liga Champions
Profesional, Fokus Marc Guehi Tak Terganggu meski Gagal Gabung Liverpool
Florian Wirtz Cetak Gol Cantik di Timnas Jerman, Kapan Giliran Liverpool?

Liverpool Tidak Masukkan Federico Chiesa dalam Skuad Liga Champions, Akan Dilepas ke Turki?
Posisi Striker Utama Liverpool, Hugo Ekitike Siap Bersaing dengan Alexander Isak

Sebelum Gaet Luis Diaz, Bayern Munchen Sempat Dekati Cody Gakpo

Tolak Tawaran Lebih Besar dari Newcastle, Parma Ungkap Alasan Lepas Giovanni Leoni ke Liverpool

Winger Bayern Munchen Diplot Menggantikan Mohamed Salah di Liverpool pada 2027
