Calon Ketua Umum PSSI: Arif Putra Wicaksono Siap Andalkan Link dengan 25 Klub Luar Negeri


BolaSkor.com - Salah satu calon Ketua Umum PSSI, Arif Putra Wicaksono, menyiapkan tiga program jika nantinya terpilih sebagai Ketua Umum dalam Kongres PSSI 2 November. Salah satunya bertujuan untuk membantu klub Indonesia makin berkembang.
Program yang dimaksud dilabelinya dengan Club 2.0. Arif Putra Wicaksono sudah memiliki hubungan dengan 25 klub luar, di antaranya diklaim Barcelona, Paris Saint-Germain, AC Milan, Liverpool, Arsenal, Inter Milan, West Ham, Ajax,PSV, Adelaide United, hingga Gamba Osaka.
Hubungan sebagai sister club dianggap menjadi jalan. "Klub butuh asistensi lewat sister club. Saya sudah kantongi 25 klub, itu tanpa panji PSSI. Kalau dengan PSSI bisa lebih. Dengan ini, klub luar bisa mengirim Direktur Teknik dan manajer umumnya," kata Arif Putra Wicaksono.
Baca Juga:
CEO Mitra Kukar Ingin Majukan Sepak Bola Indonesia Lewat Inpres Presiden Jokowi
Kemenpora Laporkan Hasil Pertemuan dengan PSSI soal Piala Dunia U-20 2021 kepada Presiden Jokowi
Hal ini disampaikan dalam acara Penyampaian Visi dan Misi Calon Ketua Umum PSSI 2019-2023 yang digelar SIWO PWI dan PSSI Pers di Wisma Kemenpora, Rabu (30/10). Acara ini dibagi ke dalam dua sesi.
Selain Arif Putra, sesi pertama dihadiri Aven S. Hinelo, Bernhard Limbong, Fary Djemi Francis, Yesayas. La Nyalla M. Mattalitti tak hadir, sementara Limbong hanya sampai pemaparan visi dan misi karena ada urusan lain. Adapun sesi kedua menampilkan Rahim Soekasah, Sarman, Vijaya Fitriyasa, dan Benny Erwin, sementara Mochamad Iriawan berhalangan hadir karena ada kegiatan lain.
Arif Putra Wicaksono juga memaparkan program Ultras 2.0. Program ini ditawarkan untuk membuat suporter di Indonesia lebih modern.
Itu di samping program pengadaan video assistant referee (VAR). "Banyak kasus mafia. Jadi VAR saya pikir bagus untuk Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Bernhard Limbong mencontoh Australia untuk memajukan sepak bola Indonesia. "Saya dari dulu tidak suka naturalisasi. Kita punya 270 juta dan buktinya kalah juga 0-5."
"Australia punya fasilitas lengkap seperti di Jepang. Misalnya Persija, di mana lapangannya, Persib mana?"
Ia mengaku juga akan menjalankan aturan dengan tegas. "Waktu saya di Komdis, saya tegas mengatakan Johar Lin Eng dihukum seumur hidup, tapi malah menjadi Exco. Buaya tetap buaya. Kalau tidak konsisten terhadap keputusan, kejadian seperti di Surabaya bisa saja terjadi. Harus konsisten walau dibenci," jelas Limbong.
Frengky Aruan
15.464
Berita Terkait
Erick Thohir Tanggapi Kegagalan Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Piala Asia U-23 2026

Erick Thohir Sesumbar Performa Timnas Indonesia Meningkat Usai Imbang Lawan Lebanon

Lebanon Jadi Ujian Sebenarnya Timnas Indonesia Sebelum Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Erick Thohir Bicara Kans Adrian Wibowo Main untuk Timnas Indonesia saat Lawan Lebanon

Timnas Indonesia vs Lebanon: Patrick Kluivert Janjikan Skema Menyerang

Minim Menit Bermain di Klub, Timnas Indonesia U-23 Butuh TC Jangka Panjang

Andai Timnas U-23 Gagal Lolos Ke Piala Asia U-23 2026, Erick Thohir Jamin Posisi Gerald Vanenburg Tetap Aman

Penilaian Ketum PSSI Erick Thohir soal Debut Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans di Timnas Indonesia

Bela Timnas Indonesia, Pemain Los Angeles FC Tak Perlu Dinaturalisasi

Yunus Nusi: Enggak Usah Demo, Nonton Timnas Indonesia Saja
