Bukan Trofi Liga Champions, Gianluigi Buffon Ungkap Penyesalan Terbesar dalam Kariernya

Gianluigi Buffon mengingat kembali perjalanan kariernya.
Arief HadiArief Hadi - Minggu, 11 Februari 2024
Bukan Trofi Liga Champions, Gianluigi Buffon Ungkap Penyesalan Terbesar dalam Kariernya
Gianluigi Buffon (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - 29 tahun berkarier sebagai pesepak bola profesional, Gianluigi Buffon sudah melalui banyak momen naik turun atau pahit manis dalam kariernya, yang sebagian besar dihabiskan bersama Juventus.

Produk akademi Parma membela tiga klub dalam kariernya, yakni Parma (dua periode), Paris Saint-Germain (PSG), dan Juventus (dua periode). Periode satunya bersama Il Bianconeri (2001-2018) jadi yang paling berkesan.

Buffon memenangi 10 Scudetto, satu Serie B, lima Coppa Italia, enam Piala Super Italia, dan mencapai tiga final Liga Champions pada 2003, 2015, dan 2017.

Liga Champions kurang dalam CV Buffon yang diwarnai kesuksesan besar, terlebih ia juga juara Piala Dunia 2006 dengan timnas Italia, tetapi itu bukanlan penyesalan besar Buffon yang menikmati kehidupannya di Juventus.

Baca juga:

Nostalgia: Ketika Antonio Conte dan Arturo Vidal Jadi Judas di Derby d'Italia

3 Bukti Kehebatan Steven Zhang dalam Memimpin Inter Milan

Kisah Inter Membangun Tim dengan Pemain Gratisan

"Juventus adalah kehidupan sepak bola saya, ada kenangan indah, petualangan dan pertumbuhan manusia serta pengabdian dari sudut pandang olahraga," kenang Buffon kepada Calciomercato.

"Dunia Juve menjungkirbalikkan kepastian Anda, namun saat Anda berhasil, mereka tidak akan pernah menyerah pada Anda."

"Ini (Liga Champions) tidak pernah menjadi luka bagi saya, bagi saya ini adalah insentif untuk berjuang setiap tahun demi sesuatu yang sangat besar."

"Jika saya kemudian harus mengatakan hal umum yang menyentuh dunia Juve, rekan satu tim dan manajer, saya sangat menyesal untuk mereka dan untuk para penggemar yang telah mendambakan piala ini selama kurang lebih tiga puluh tahun."

"Bagi saya, bermain di Liga Champions sudah merupakan sebuah kebahagiaan, memenanginya akan menjadi akhir dari sebuah lingkaran, namun saya tidak peduli," terangnya.

Urung memenangi trofi Liga Champions tak jadi penyesalan bagi Buffon, lantas apa penyesalan terbesar dalam karier atau hidupnya?

"Saya suka berpikir bahwa ketidaksempurnaan saya memberi orang lain gambaran tentang kemanusiaan dan membuat saya dekat dengan orang lain, dengan orang lain. Saya telah membuat banyak kesalahan, terutama ketika saya masih muda," tambah Buffon.

"Yang paling tidak saya banggakan adalah saya telah membeli ijazah saya pada usia 18 tahun, saya tidak akan melakukannya lagi karena ada catatan yang salah dan jalan pintas dan saya tidak pernah menyukai jalan pintas."

Musim lalu, pada usia 45 tahun Buffon memutuskan pensiun kala membela Parma di periode kedua. Ia menuturkan alasan pensiun setelah menundanya selama bertahun-tahun.

"Saya memutuskan untuk berhenti tepat pada saat ketika di Cagliari pada babak playoff play-off melawan Parma untuk kedua kalinya dalam satu setengah tahun, saya merasakan ketegangan pada betis saya," imbuh Buffon.

"Saya berkata, mari kita akhiri di sini, karena ini adalah cedera yang berulang seiring berjalannya waktu pada usia tertentu dan diskontinuitas antara latihan dan rutinitas, saya merasa bahwa saya menikmati diri saya sendiri tetapi tidak lagi bermain dalam stop and start," pungkas pemain yang kini bekerja di timnas Italia.

Gianluigi Buffon Juventus Liga Champions
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.750

Berita Terkait

Ragam
3 Statistik yang Memperlihatkan Betapa Buruknya Antonio Conte di Sepak Bola Eropa
Kesuksesan di kancah domestik tak diragukan, tetapi di sepak bola Eropa, Antonio Conte kerap mengalami kesulitan.
Arief Hadi - Kamis, 06 November 2025
3 Statistik yang Memperlihatkan Betapa Buruknya Antonio Conte di Sepak Bola Eropa
Italia
Ketika Klub Sepak Bola Jerman Menerapkan Catenaccio ala Italia
Perkataan menarik muncul dari mulut pelatih Napoli, Antonio Conte, setelah menghadapi Eintracht Frankfurt di Liga Champions.
Arief Hadi - Kamis, 06 November 2025
Ketika Klub Sepak Bola Jerman Menerapkan Catenaccio ala Italia
Spanyol
Jadi Pemain Termuda yang Tembus 50 Laga Liga Champions, Jude Bellingham Berpeluang Pecahkan Rekor Paul Scholes
Jude Bellingham menjadi pemain termuda dalam sejarah yang mencapai 50 pertandingan Liga Champions.
Yusuf Abdillah - Kamis, 06 November 2025
Jadi Pemain Termuda yang Tembus 50 Laga Liga Champions, Jude Bellingham Berpeluang Pecahkan Rekor Paul Scholes
Spanyol
Bersikeras Mainkan High Line, Barcelona Terima Konsekuensi Pertahanan Terbuka dari Serangan Balik Lawan
Barcelona menderita dari serangan balik lawan dan terbukti dengan hasil akhir 3-3 kontra Club Brugge di Liga Champions.
Arief Hadi - Kamis, 06 November 2025
Bersikeras Mainkan High Line, Barcelona Terima Konsekuensi Pertahanan Terbuka dari Serangan Balik Lawan
Liga Champions
Barcelona Ditahan Club Brugge, Lini Pertahanan Dapat Kritik Pedas dari Thierry Henry
Barcelona hanya bermain imbang 3-3 lawan Club Brugge. Thierry Henry mengecam lini pertahanan Barca yang dinilai terlalu mudah ditembus.
Johan Kristiandi - Kamis, 06 November 2025
Barcelona Ditahan Club Brugge, Lini Pertahanan Dapat Kritik Pedas dari Thierry Henry
Inggris
Liga Champions: Chelsea Seharusnya Menang di Markas Qarabag
Kapten Chelsea, Reece James, menyesalkan sekaligus kecewa timnya gagal meraih tiga poin kala bermain di markas Qarabag.
Arief Hadi - Kamis, 06 November 2025
Liga Champions: Chelsea Seharusnya Menang di Markas Qarabag
Klasemen
Klasemen Terkini Liga Champions 2025/2026: Bayern Munchen, Arsenal, dan Inter Milan Masih Sempurna
Klasemen Liga Champions 2025/2026 matchday 4: Bayern Munchen, Arsenal, dan Inter Milan masih sempurna. Liverpool dan Real Madrid bersaing ketat di papan atas.
Johan Kristiandi - Kamis, 06 November 2025
Klasemen Terkini Liga Champions 2025/2026: Bayern Munchen, Arsenal, dan Inter Milan Masih Sempurna
Inggris
Qarabag Ukir Rekor Lawan Tim Inggris, Chelsea Dinilai Lengah Hadapi Tuan Rumah
Chelsea gagal meraih tiga poin dan harus puas dengan hasil akhir 2-2 kala melawan Qarabag pada lanjutan laga Liga Champions.
Arief Hadi - Kamis, 06 November 2025
Qarabag Ukir Rekor Lawan Tim Inggris, Chelsea Dinilai Lengah Hadapi Tuan Rumah
Spanyol
Lini Pertahanan Barcelona Rapuh, Hansi Flick Ngotot Pertahankan Filosofi
Meski terlihat rapuh, Hansi Flick menegaskan masalah dari Barcelona bukan hanya di lini pertahanan.
Yusuf Abdillah - Kamis, 06 November 2025
Lini Pertahanan Barcelona Rapuh, Hansi Flick Ngotot Pertahankan Filosofi
Italia
Inter Milan Cuma Menang Tipis, Cristian Chivu Gagal Tularkan Mentalitas yang Tepat
Inter Milan hanya memetik kemenangan tipis 2-1 saat menjamu Kairat Almaty pada laga lanjutan Liga Champions di Giuseppe Meazza.
Yusuf Abdillah - Kamis, 06 November 2025
Inter Milan Cuma Menang Tipis, Cristian Chivu Gagal Tularkan Mentalitas yang Tepat
Bagikan