Budi Sudarsono: Si Piton yang Sukses Raih Juara Liga Indonesia dengan Dua Tim Berbeda
BolaSkor.com - Pada era 1990-an sampai dengan 2000-an Timnas Indonesia tidak pernah kehabisan stok penyerang. Dari mulai Peri Sandria, Kurniawan Dwi Yulianto, Miro Baldo Bento, Rochy Puturay, Bambang Pamungkas dan masih banyak lagi. Satu nama yang tidak boleh luput dari ingatan ialah Budi Sudarsono.
Pemain kelahiran Kediri ini memang bukan tipikal penyerang yang berada di dalam kotak penalti. Ia memiliki kecepatan dan gocekannya pun dikenal sangat luar biasa. Maka dari itu, ia dijuluki sebagai si Ular Piton.
Budi Sudarsono mengawali karier profesionalnya di Persebaya Surabaya. Tapi, masa jayanya berada di Persija Jakarta dan Persik Kediri. Ketika membela Macan Kemayoran, Si Ular Piton mampu memberikan gelar juara Liga Indonesia tahun 2001. Bahkan dari 61 penampilannya, ia berhasil mencetak 29 gol.
Tahun 2004, sang pemain hijrah ke Persik Kediri. lagi, ia berhasil memberikan kontribusi yang baik untuk tim kota kelahirannya. Alhasil, pada tahun 2006, ia kembali meraih gelar juara Liga Indonesia. Dengan rentetan prestasi yang seperti itu, Budi Sudarsono berhasil menghiasi skuat Timnas Indonesia pada tahun 2001-2010.
Banyak kenangan yang ia dapatkan ketika membela Timnas Indonesia. Meskipun, sampai akhirnya memutuskan pensiun, pemain berusia 39 tahun ini belum bisa memberikan prestasi yang membanggakan untuk Timnas Indonesia.
Baca Juga:
Thailand Diguyur Bonus Rp 4 Miliar Usai Kalahkan Timnas Indonesia
Exco PSSI Usulkan RD Jadi Pengganti Simon McMenemy di Timnas Indonesia
Ketika berbincang dengan BolaSkor.com, Budi Sudarsono mengaku memiliki segudang pengalaman yang tidak bisa ia jelaskan satu persatu. Tapi satu yang tidak bisa ia lupakan ialah ketika Timnas Indonesia melakukan persiapan jelang sebuah event yang akan diikuti.
"Pengalaman banyak sekali yang saya tidak bisa lupakan dari Timnas. Terutama waktu persiapan Timnas, dulu pasti lama dan panjang. Hal itu yang membuat kita lebih dekat satu sama lain. Kalau sekarangkan persiapan agak pendek," kata Budi Sudarsono kepada BolaSkor.com.
"Terus kita menyongsong kompetisi itu bagaimana itu dulukan di Indonesia itu identik dengan persiapan yang panjang di satu event. Coba lihat ke belakang, dulu kalau Piala Asia itu pasti persiapannya matang bisa tiga bulan dan masih banyak," tambahnya.
Soal pertandingan, ada dua laga yang tidak bisa ia lupakan. Pertama ketika menghadapi Qatar pada Piala Asia 2004. Kedua ketika menghadapi Bahrain pada Piala Asia 2007. Kedua laga tersebut, Budi Sudsrsono mencetak gol, bahkan uniknya usai meraih kemenangan 2-1 atas Qatar, pelatih Qatar saat itu, Philippe Troussier, langsung mengundurkan diri.
"Kalau pertandingan sendiri, ketika melawan Bahrain memang punya kesan, tapi saya sangat terkesan ketika Piala Asia 2004 di China. Pertandingan melawan Qatar itu saya sangat berkesan. Indonesia yang di cap sebagai tim underdog mampu mengalahkan mereka lewat gol saya dan Ponaryo Astaman. Pelatih Qatar saat itu Philippe Troussier, langsung dia mundur ketika kalah dari Indonesia," ucap Budi Sudarsono.
Tengku Sufiyanto
17.643
Berita Terkait
Cetak Dua Gol Lewat Sundulan ke Gawang Arema FC, Eksel Runtukahu Terinspirasi Bambang Pamungkas
Link Streaming Super League 2025/2026 Dewa United Banten FC vs PSM Makassar, Minggu 9 November 2025, Live Sebentar Lagi
Dewa United Banten FC Bertekad Bangkit saat Tantang PSM Makassar
Mauricio Souza Kecam Kericuhan di Akhir Laga Arema FC vs Persija
Pergantian Pemain di Awal Babak Kedua Jadi Kunci Kemenangan Persija atas Arema FC
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Sunderland vs Arsenal, Live Sebentar Lagi
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Juventus vs Torino, Live Sebentar Lagi
Hasil Premier League 2025/2026: Manchester United Tahan Imbang Tottenham Hotspur, Matthijs de Ligt Jadi Pahlawan
Tim Indonesia Pamerkan Pakaian Adat Borneo di Pembukaan Islamic Solidarity Games 2025, Tampilkan Simbol Kejayaan dan Kehormatan
Hasil Super League 2025/2026: Derby Mataram Persis Solo vs PSIM Yogyakarta Berakhir Imbang