Buat Apa Penguasaan Bola jika Tak Mampu Cetak Gol, Arsenal

BolaSkor.com - Arsenal's way. Begitulah Arsenal identik di era Arsene Wenger dan terus melekat kepada klub London Utara sampai kini dengan Mikel Arteta. Filosofi sepak bola Arsenal memang selalu bermain ofensif.
Akan tapi Arsenal bak terjebak di filosofi itu dengan keharusan menghibur penonton, mendominasi penguasaan bola, dan melupakan satu hal: mencetak gol.
Hal itu terlihat jelas kala Arsenal menelan kekalahan ke-10 di liga di Villa Park, markas Aston Villa dengan skor 0-1 dari gol Ollie Watkins di awal laga. Seberapa banyak Arsenal mendominasi penguasaan bola? 67 persen.
Arsenal melepaskan 14 tendangan dan tiga di antaranya tepat sasaran. Pada akhirnya Arsenal punya enam pemain ofensif yang bermain dari Pierre-Emerick Aubameyang, Willian, Martin Odegaard, Nicolas Pepe, Emile Smith Rowe, dan Bukayo Saka, namun tak ada gol yang tercipta.
Baca Juga:
Villa 1-0 Arsenal: Watkins Jadi Momok, The Gunners Keok Dua Kali
10 kekalahan, sembilan kegagalan mencetak gol dari 23 laga Premier League dan Arsenal ada di papan tengah klasemen. Terakhir kali itu terjadi pada masa Arsene Wenger pada musim 2005-2006 dengan catatan 11 laga tanpa mencetak gol dari 38 laga.
Mikel Arteta mengakui frustrasi dengan kesulitan timnya mencetak gol. Ia pun menilai percuma Arsenal mendominasi penguasaan bola jika tak mengakhirinya dengan penyelesaian akhir kala menciptakan peluang demi peluang.
"Saya tidak terlalu tertarik dengan penguasaan bola - itu adalah posisi yang kami ambil dengan penguasaan itu, ruang yang kami serang dan berapa banyak situasi terbuka yang kami ciptakan," tutur Arteta dikutip dari Mirror.
“Ini tentang umpan terakhir, langkah terakhir, situasi satu lawan satu saat tentu saja Anda harus mencetak gol, memotong bola kembali, pengiriman bola ke dalam kotak penalti."
"Semua itu harus kami tingkatkan karena dengan angka yang kami hasilkan di sepertiga akhir (pertahanan lawan), kami harus mencapai target setidaknya 10 atau 12 kali."
“Dan kemudian fakta bahwa Villa memiliki lebih banyak tembakan tepat sasaran juga karena kami memberikan mereka - selain gol - tiga atau empat situasi besar lainnya kala mereka terbuka untuk melepaskan tendangan tepat sasaran," tegas dia.
Betapa frustrasinya Arteta bisa dilihat dari pernyataannya di bawah ini. Gol tidak akan tercipta jika Anda tak coba menciptakan peluang berbahaya di kotak penalti lawan.
"Anda harus mengenai target lebih sering dengan lebih konsisten untuk memenangi pertandingan," ucap Arteta. "Kami seharusnya menang dengan nyaman, tapi mereka lebih baik di kedua kotak penalti - dan inilah caranya Anda memenangi laga di liga ini."
Menarik untuk dinanti bagaimana Mikel Arteta menemukan solusi dari seretnya gol Arsenal ketika mereka punya banyak pemain ofensif di dalam skuad terkini.
Arief Hadi
15.335
Berita Terkait
Menguasai Jalannya Pertandingan, Timnas Indonesia Hanya Main Imbang Tanpa Gol Lawan Lebanon

Hasil Formula 1 GP Italia 2025: Verstappen Sukses Permalukan Duo McLaren

Link Streaming Timnas Indonesia vs Lebanon, Live Sebentar Lagi

Dito Ariotedjo Diganti, Puteri Anetta Komarudin Jadi Menpora Selanjutnya?

Presiden Prabowo Rombak Kabinet Merah Putih, Menpora Dito Ariotedjo Diganti

Lebanon Jadi Ujian Sebenarnya Timnas Indonesia Sebelum Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Mauricio Souza Belum Puas Walau Persija di Puncak Klasemen, Aspek Pertahanan Jadi Sorotan

Jadwal Siaran Langsung FIFA Matchday Timnas Indonesia vs Lebanon, Senin 8 September 2025

Altay Bayindir Mudah Panik Hadapi Situasi Bola Mati, Ruben Amorim Harus Memainkan Senne Lammens
Erick Thohir Bicara Kans Adrian Wibowo Main untuk Timnas Indonesia saat Lawan Lebanon
