Bruce Rioch, Pembangun Pondasi Kesuksesan Arsenal untuk Arsene Wenger
BolaSkor.com - Penggemar Arsenal mungkin agak asing atau baahkan tak mengenal sosok bernama Bruce Rioch. Namun pria berkebangsaan Skotlandia itu punya andil mengantarkan The Gunners ke gerbang kesuksesan bersama Arsene Wenger.
Ya, Rioch merupakan pelatih Arsenal sebelum Wenger. Ia menangani klub asal London Utara itu selama semusim pada 1995-1996.
Dengan waktu sesingkat itu, tak ada trofi yang bisa dipersembahkan Rioch kepada Arsenal. Prestasi terbaiknya hanyalah mendapatkan tiket Piala UEFA (sekarang Liga Europa) karena finis di peringkat kelima klasemen akhir Premier League.
Jika melihat dari fakta tersebut, mungkin banyak orang menilai Rioch hanyalah pelatih dengan level medioker. Namun sebenarnya, ia meninggalkan sejumlah warisan untuk Arsenal.
Baca Juga:
Arsenal Ingin Hadirkan Penonton Virtual di Emirates Stadium
Soal Kontrak Baru Pierre-Emerick Aubameyang, Arsenal Hadapi Buah Simalakama
Salah satu yang luput dari perhatian khalayak adalah Rioch ditunjuk menggantikan George Graham. Nama terakhir bisa dibilang sosok pelatih tersukses kedua setelah Wenger karena berhasil mempersembahkan tujuh trofi bergengsi.
Graham dipecat Arsenal pada 21 Februari 1995 karena terlibat dalam skandal transfer ilegal. FA menghukumnya dengan larangan satu tahun melatih usai terbukti menerima bayaran ilegal dari agen pemain bernama, une Hauage.
Pemecatan Graham ini membuat kondisi internal Arsenal goyah. Penunjukan Stewart Houston sebagai caretaker hingga akhir musim 1994-1995 tak banyak membantu karena mereka finis di urutan ke-12.
Pada musim panas, manajemen Arsenal menunjuk Rioch sebagai pelatih kepala menggantikan Graham. Ia dipilih setelah sukses mengantarkan Bolton Wanderers promosi ke Premier League.
Tak lama setelah diresmikan, Rioch mulai merevolusi Arsenal. Ia dengan berani mengubah gaya bermain tim asuhannya dari bola-bola panjang khas Inggris dengan mengandalkan operan-operan pendek.
“Saya ingin meninggalkan era bola panjang dan memulai permainan dari lini pertahanan untuk mengoper bola melalui lini tengah, bukan hanya langsung mengirim bola ke depan,” kata Rioch saat itu dilansir dari FourFourTwo.
Untuk mendukung filosofinya, Rioch mendatangkan Dennis Bergkamp dari Inter Milan. Keputusan ini sempat dipertanyakan karena penyerang berkebangsaan Belanda itu tampil melempem di Italia.
Nyatanya, Bergkamp berhasil menahbiskan diri sebagai legenda Arsenal. Ia terus bertahan di sana hingga pensiun pada 2006 silam.
Rioch memiliki karakter yang keras dan tegas. Hal itu membuatnya kerap terlibat perseteruan dengan para pemainnya.
Salah satu yang paling diingat tentu perseteruannya dengan Ian Wright. Sang penyerang bahkan sempat meminta untuk dijual ke Chelsea.
Penyebabnya, Wright tak suka dengan strategi permainan yang diterapkan Rioch. Ia merasa perannya sebagai penyerang tengah terkikis karena strategi operan-operan pendek tersebut.
Ketegasan Rioch juga terlihat dalam menegakkan kedisiplinan untuk menjaga pola hidup skuatnya. Kegemaran para pemain meminum alkohol yang sudah menjadi budaya coba ia hilangkan meski mendapat banyak penolakan.
Berbagai kebijakan yang diterapkan Rioch ini memang tak langsung terlihat. Manajemen Arsenal yang tak sabar kemudian memecatnya di akhir musim.
Padahal musim 1995-1996 bisa dibilang merupakan masa transisi dari era Graham. Tak mudah menggantikan peran seorang pelatih yang sudah sukses menangani tim tersebut selama bertahun-tahun.
Tanpa peran Rioch, Arsene Wenger mungkin tidak akan merasakan momen-momen indah bersama Arsenal. Bisa jadi kariernya hanya berumur pendek karena kesulitan mengontrol para pemain bintang Arsenal.
6.514
Berita Terkait
Hasil Piala Super Italia: Tumbangkan AC Milan 2-0, Napoli Melaju ke Final
Aziz Calim Cari Penantang Sepadan di Prime Kumite Championship 3
Futsal SEA Games 2025: Timnas Putri Raih Perak, Tim Putra Jaga Asa Medali Emas
Mauro Icardi Akan Tinggalkan Galatasaray, AC Milan Jadi Salah Satu Tujuan
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Kamis (18/12): Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
Jordi Amat Komentari Rumor John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Napoli vs AC Milan: Kapten Partenopei Pantang Menang Adu Penalti
SEA Games 2025: Kabaddi Bawa Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
SEA Games 2025: Medali Emas dalam Jangkauan, Timnas Voli Putra Indonesia Melaju ke Final
SEA Games 2025: Dea Salsabila Putri Sumbang Medali Emas Pertama Modern Pentathlon