Boxing Day sebagai Budaya Sepak Bola Inggris

Boxing Day bukan sekedar hari biasa di Inggris.
Arief HadiArief Hadi - Senin, 25 Desember 2023
Boxing Day sebagai Budaya Sepak Bola Inggris
Stadion Arsenal, Emirates Stadium (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Setiap tahunnya, tanggal 25 Desember dirayakan sebagai Hari Natal oleh umat Kristiani di dunia, untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Pada hari itu juga digunakan sebagai momen berkumpul keluarga.

"Jingle bells, jingle bells, Jingle all the way, Oh what fun it is to ride, In a one-horse open sleigh, Jingle bells, jingle bells, Jingle all the way, Oh what fun it is to ride, In a one-horse open sleigh." Begitulah lagu yang dinyanyikan saat Natal.

Suasana Natal berbeda di setiap negara, terutamanya di Inggris dengan salju dan suasana dingin Ibu Kota Inggris, London. Hari semakin terasa sempurna karena Premier League, liga terbaik dunia dan ada di kasta tertinggi sepak bola Inggris, masih bergulir.

Pada 2022 lalu ada sedikit perbedaan Premier League, dan juga liga top Eropa lainnya, karena ada perhelatan Piala Dunia 2022 Qatar yang dimainkan pada November-Desember. Itu membuat suasana Boxing Day. Kendati sempat ada jeda Piala Dunia, liga masih terus berlanjut.

Baca Juga:

Tak Ada Kado Natal untuk Fans dari Manchester United

West Ham 2-0 Manchester United: Red Devils Tanpa Kemenangan di Tiga Laga Beruntun

Wolverhampton 2-1 Chelsea: The Blues Kalah Lagi di Markas Lawan

Suasana menonton bola pada Boxing Day (Twitter)

Tidak ada istilah jeda musim dingin pada Desember, setidaknya bagi warga Inggris saat Natal, dengan budaya sepak bola yang begitu besar, Premier League adalah hiburan kelas premium (mewah).

Namun bagi beberapa orang, terutamanya pelatih-pelatih non Inggris yang melatih di sana, Boxing Day mengalami perbenturan budaya dengan mereka seperti yang pernah dituturkan manajer Manchester City, Pep Guardiola.

"Kami harus beradaptasi dengan kalender, bisa jadi harus bertanding pada tanggal 26, 28, 30 Desember, hanya selang beberapa hari satu sama lain," tutur Guardiola seperti dilansir Manchester Evening News.

"Kali ini, kami mendapatkan jeda tiga atau empat hari. Kami akan berlatih pada 25 Desember sore sebelum away ke Leicester (City). Kami harus berlatih sebelum pertandingan, harus.”

"Biasanya kami berlatih mulai pukul 15.00 atau 16.00, tapi kami akan mulai pukul 17.00 agar pemain memiliki waktu satu jam lebih lama bersama keluarga di rumah."

Guardiola bukan satu-satunya. Jurgen Klopp yang sudah melatih Liverpool dari 2015 masih tidak habis pikir dengan Boxing Day. Melihatnya dari sisi kebugaran pemain, periode sibuk dan Boxing Day berisiko membuat pemain lelah dan rawan cedera.

Jurgen Klopp dan Pep Guardiola (Twitter)

“Kami tidak berlatih, kami pulih dan memiliki sesi di mana kami mencoba untuk membentuk tim. Boxing Day adalah pertandingan yang luar biasa, tetapi tanggal 26 dan 28 sama sekali tidak mungkin. Ini adalah lelucon mereka masih melakukannya. 29? Baik-baik saja." beber Klopp.

"Ini benar-benar berbahaya bagi para pemain - itu tidak benar. Semua orang mengharapkan kami untuk menang - ini benar-benar sulit tetapi malam ini saya tidak peduli."

Hal yang wajar dikeluhkan pelatih-pelatih karena jadwal padat (festive periods) di bulan Desember bisa mengakibatkan pemain mudah lelah dan rawan cedera, mereka juga bisa keletihan ketika memasuki paruh kedua musim.

Permasalahannya, Boxing Day sejarah yang tidak bisa begitu saja dihilangkan di Inggris.

Pada 2021 Boxing Day tetap ada di tengah pandemi virus corona, begitu juga tahun ini meski Piala Dunia 2022 Qatar baru berakhir. Lantas apa itu sejarah Boxing Day dan kaitannya dengan sepak bola Inggris?

Ada Tiga Versi Berbeda Mengenai Sejarah Boxing Day

Secara harafiah, Boxing Day pastilah dianggap sebagai hari bertinju atau lebih ekstrimnya lagi, hari untuk memukuli orang-orang. Tidak, tidak, tidak seperti itu.

Jika diikuti sejarah atau asal muasalnya, Boxing Day adalah hari yang mulia, saat kaum aristokrat menghargai kerja keras dan upaya kaum-kaum pekerja keras (buruh).

Tanpa mengetahui asal usul Boxing Day, mudah saja mengatakannya sebagai hari libur atau tanggal merah (kalau kata orang Indonesia).

Faktanya, ada tiga versi berbeda untuk memaknai Boxing Day yang jatuh sehari setelah Hari Natal, yang dilakukan di Inggris dan negara persemakmuran Inggris seperti: Australia dan Selandia Baru.

Versi pertama, konon katanya ada perdebatan soal istilah boxing day, yang muncul dari gereja di abad pertengahan, ketika paroki (musafir, pengembara) mengumpulkan uang di dalam boks untuk kemudian diberikan kepada orang miskin.

Mereka baru akan membukanya sehari setelah Natal untuk memberi penghormatan kepada St Stephen, martir Kristen pertama.

Ilustrasi St Stephen (Twitter)

Kemudian yang kedua masih berhubungan dengan St Stephen. Boxing day bisa juga dimaknai dengan istilah St Stephen Day. St Stephen menjadi martir Kristen pertama karena keyakinannya dan dia dimartir, dilempari batu hingga mati tak lama setelah penyaliban Yesus Kristus. Itu terjadi di era kekaisaran Romawi.

Lalu yang terakhir dengan versi yang lebih mudah untuk dipahami. Boxing Day populer di abad 19 ketika Ratu Victoria masih berkuasa di Britania Raya. Awalnya, Boxing Day dirayakan untuk masyarakat kasta rendah yang sudah melayani tuannya, bahkan bekerja di saat Natal.

Mereka diberi waktu libur sehari setelah Natal dan juga mendapatkan hadiah yang sudah rapih dibungkus kado. Namun seiring berjalannya waktu, Boxing Day tidak lagi diperuntukkan untuk masyarakat kasta rendah, melainkan seluruh elemen masyarakat dan etnis di Inggris.

Petugas membersihkan salju pada Boxing Day (Twitter)

Bagaimana bentuk pelayanan pemerintah Inggris sekarang ini? Jawabannya mudah, tidak melarang laga-laga Premier League berlangsung sehari setelah Natal.

Keluarga bisa menikmati hari libur mereka dengan datang ke stadion, menyaksikan pertandingan di televisi sembari menikmati makanan khas Natal.

Premier League Melebur Dalam Tradisi Boxing Day

Dahulu kala kaum aristokrat memberikan hadiah kepada pelayannya yang bekerja keras di hari Natal, tanpa libur, dengan hari libur di hari berikutnya dan menghadiahi mereka dengan kado. Kini, seluruh kasta atau kaum, tanpa memandang usia, gender, dan banyak hal lainnya, dihibur dengan Premier League.

Bukan tanpa alasan Premier League disebut liga terbaik dunia. Selain menghadirkan persaingan sengit kala semua tim bisa saling mengalahkan, pertandingan yang tetap berlangsung di festive periods juga menjadi hiburan bagi mereka, penggemarnya, yang sedang menikmati hari libur.

Ilustrasi laga Hallam vs Sheffield (Twitter)

Dipelajari dari catatan sejarah Inggris, pertandingan pertama Boxing Day berlangsung pada 26 Desember 1860, yang mempertemukan dua klub tertua Inggris, Hallam FC melawan Sheffield FC di Sandygate Road.

Sejak saat itu, akan lebih mudah bagi fans menyebut laga Premier League setelah Natal sebagai Boxing Day.

Pertarungan yang terjadi di Boxing Day pun tidak main-main. Cukup banyak pertandingan seru yang terjadi pada Boxing Day.

Contohnya seperti saat Manchester United susah payah menang 4-3 melawan Newcastle United pada musim 2012-2013, yang notabene musim terakhir Sir Alex Ferguson menangani tim.

Lalu drama delapan gol antara Chelsea dengan Aston Villa yang berakhir imbang 4-4 di musim 2007-2008, atau ketika Thierry Henry muda mencetak hat-trick pertamanya saat Arsenal menang 6-1 atas Leicester City di musim 2000-2001.

Sajian laga-laga seru itulah yang akan dirindukan jika Boxing Day sepenuhnya ditiadakan, meski konsekuensinya pemain-pemain rawan cedera karena kelelahan.

Premier League Boxing day Nostalgia
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.655

Berita Terkait

Prediksi
Prediksi dan Statistik Manchester United vs Brighton: Penyakit Lama Pantang Kambuh
Manchester United siap hadapi Brighton di Old Trafford. Usai kalahkan Liverpool, mampukah Setan Merah jaga tren positif dan hentikan kutukan dua kekalahan beruntun dari Brighton?
Johan Kristiandi - Sabtu, 25 Oktober 2025
Prediksi dan Statistik Manchester United vs Brighton: Penyakit Lama Pantang Kambuh
Inggris
Tak Ada Kohesi, Pemain Liverpool Diklaim Bingung dengan Arahan Arne Slot
Pandit sepak bola, Ian Wright, menilai para pemain Liverpool bingung dengan arahan Arne Slot dan tak bermain padu.
Arief Hadi - Jumat, 24 Oktober 2025
Tak Ada Kohesi, Pemain Liverpool Diklaim Bingung dengan Arahan Arne Slot
Inggris
Tidak Ada Krisis, Liverpool Baik-baik Saja
Kapten Liverpool, Virgil van Dijk, menekankan kondisi timnya baik-baik saja setelah kalah empat kali beruntun.
Arief Hadi - Jumat, 24 Oktober 2025
Tidak Ada Krisis, Liverpool Baik-baik Saja
Inggris
Virgil van Dijk Ungkap Para Pemain Liverpool Gelar Pertemuan Khusus Usai Dibekuk Manchester United
Virgil van Dijk mengakui suasana di tempat latihan Liverpool sedang buruk usai kekalahan dari Manchester United.
Yusuf Abdillah - Jumat, 24 Oktober 2025
Virgil van Dijk Ungkap Para Pemain Liverpool Gelar Pertemuan Khusus Usai Dibekuk Manchester United
Sosok
Mengenal JJ Gabriel, Striker 15 Tahun yang Dapat Kesempatan Latihan di Tim Utama Manchester United
Bocah ajaib berusia 15 tahun, JJ Gabriel, mencuri perhatian di Manchester United! Latihan bareng tim utama dan jadi incaran Real Madrid!
Johan Kristiandi - Jumat, 24 Oktober 2025
Mengenal JJ Gabriel, Striker 15 Tahun yang Dapat Kesempatan Latihan di Tim Utama Manchester United
Inggris
Ruben Amorim Minta Manchester United Lupakan Kemenangan atas Liverpool
Meski kemenangan atas Liverpool sangat penting dan berarti, pelatih United Ruben Amorim meminta timnya untuk tidak larut dalam euforia.
Yusuf Abdillah - Jumat, 24 Oktober 2025
Ruben Amorim Minta Manchester United Lupakan Kemenangan atas Liverpool
Inggris
Secara Matematis, Manchester United Masih Dapat Bertarung Merebutkan Titel Premier League
Dengan kemenangan 2-1 Manchester United atas Liverpool, Red Devils kini terpaut enam poin dengan pemuncak klasemen Premier League: Arsenal.
Arief Hadi - Kamis, 23 Oktober 2025
Secara Matematis, Manchester United Masih Dapat Bertarung Merebutkan Titel Premier League
Inggris
Akhirnya, Liverpool Kembali Menang
Liverpool mengakhiri empat laga tanpa kemenangan dengan hasil meyakinkan 5-1 atas Eintracht Frankfurt di Liga Champions.
Arief Hadi - Kamis, 23 Oktober 2025
Akhirnya, Liverpool Kembali Menang
Inggris
Kekuatan Besar Tim-tim Premier League: Cetak Total 19 Gol pada Pekan Tiga Liga Champions
Tim-tim Premier League menggila pada pekan tiga fase liga Liga Champions dan menghasilkan total 19 gol.
Arief Hadi - Kamis, 23 Oktober 2025
Kekuatan Besar Tim-tim Premier League: Cetak Total 19 Gol pada Pekan Tiga Liga Champions
Inggris
Gagal Dapatkan Roberto Mancini, Nottingham Forest Umumkan Sean Dyche sebagai Pelatih Baru
Nottingham Forest resmi mengumumkan Sean Dyche sebagai pelatih baru mereka.
Yusuf Abdillah - Rabu, 22 Oktober 2025
Gagal Dapatkan Roberto Mancini, Nottingham Forest Umumkan Sean Dyche sebagai Pelatih Baru
Bagikan