Bos PSG Sebut Dalang Liga Super Eropa Pembohong


BolaSkor.com - Presiden Paris Saint-Germain (PSG) Nasser Al-Khelaifi mengecam klub yang berniat membentuk European Super League atau Liga Super Eropa. Khelaifi menyebutnya sebagai sebuah proyek gagal.
Al-Khelaifi yang belum lama diangkat menjadi ketua Asosiasi Sepak Bola Eropa (ECA), berkesempatan menyampaikan orasinya dalam sebuah konferensi.
Al-Khelaifi menekankan bahwa UEFA telah menjadi pemenang dari perselisihan tersebut dan menyesali tiga klub pemberontak yang meninggalkan proyek tersebut.
Baca Juga:
FIFA Minta Klub Izinkan Pemain Penuhi Panggilan Timnas
Larang Pemain ke Timnas, Klub Premier League Terancam Sanksi FIFA
Presiden FIFA Turun Tangan, Peringatkan Jangan Sampai Salah Jalan
"Saya tidak akan menghabiskan banyak waktu membicarakan Super League karena saya tidak fokus pada pembohong dan kegagalan," kata Khelaifi dikutip Marca.
"Bersama-sama kami membela kepentingan sepak bola Eropa untuk semua orang. Kami mengandalkan tekad dan kekuatan presiden (UEFA, Alexander Ceferin), yang menentang upaya kudeta itu. Dia berkata bahwa kami akan menang dan kami melakukannya," terangnya.
"Sementara tiga klub pemberontak membuang energi, memutarbalikkan narasi dan terus berteriak tidak jelas, kita semua bergerak maju."
Al-Khelaifi kemudian merincikan lima prioritas strategis ECA dalam upaya memperkuat sepak bola di Eropa.
"Prioritas pertama adalah membawa stabilitas keuangan yang mendesak ke sepak bola Eropa. Bahkan sebelum Covid-19, banyak masalah keuangan memengaruhi sepak bola," kata Al-Khelaifi.
Prioritas kedua yang disampaikan Al-Khelaifi adalah meningkatkan hubungan baik dengan seluruh elemen sepak bola Eropa, terutama UEFA.
"Prioritas ketiga adalah membuat ECA bekerja lebih baik para anggotanya, untuk menyediakan sumber daya berharga bagi klub. Kita harus bertanya pada diri sendiri, apa yang harus disediakan ECA untuk para anggotanya? Bagi saya, saat ini, tidak cukup. Perlu diubah," lanjut Al-Khelaifi.
"Prioritas keempat adalah keragaman dan inklusifitas menjadi dari ECA era kami. Ini bisa menjadi salahs atu kekuatan potensial terbesar kami."
"Prioritas terakhir, yang menurut sebagian orang tidak terlihat tetapi harus terlihat dalam semua yang kami lakukan: semangat dan nilai yang mendasari organisasi kami dan sepak bola Eropa," tandasnya. (sav)
Yusuf Abdillah
9.068
Berita Terkait
Oxford United Pinjamkan Marselino Ferdinan ke AS Trencin, Klub yang Pernah Dibela Witan Sulaeman

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Inggris vs Andorra, Sabtu 6 September 2025

25 Pemain Timnas Indonesia U-17 TC di Bulgaria, Agendakan Uji Coba dengan Makedonia Utara

Link Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Makau di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Live Sebentar Lagi

Patrick Kluivert Kesengsem Permainan Miliano Jonathans

Sumbang Gol buat Italia, Retegui dan Kean Menikmati Perubahan Taktik Gattuso

Jadwal Siaran Langsung Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 Timnas Indonesia U-23 vs Makau, Sabtu 6 September 2025

Laris Manis, Harry Maguire Diantre Klub Arab Saudi
Sebelum Gaet Luis Diaz, Bayern Munchen Sempat Dekati Cody Gakpo

Gagal Menang dalam Tiga Laga Beruntun, Joshua Kimmich Sebut Jerman Akan Sulit Lolos ke Piala Dunia
