Belajar dari Klub Jerman, Barcelona Punya 3 Cara Kalahkan Bayern Munchen

BolaSkor.com - Bayern Munchen bukan tim yang tidak dapat dikalahkan. FC Barcelona masih memiliki peluang untuk mengalahkan mereka dalam laga hidup mati di Liga Champions. Ya, Barcelona akan bermain di markas Bayern.
Bayern arahan Julian Nagelsmann akan menjamu Barcelona di Allianz Arena, Kamis (09/12) pukul 03.00 dini hari WIB, pada laga terakhir grup E. Dibanding Bayern yang sudah lolos ke 16 besar, Barcelona butuh kemenangan di laga ini.
Barcelona mengoleksi tujuh poin dan terpaut dua poin dari Benfica di urutan tiga klasemen. Jika di laga terakhirnya Benfica mengalahkan Dynamo Kiev, lalu Barcelona kalah maka Benfica mendampingi Bayern ke fase gugur.
Dalam kondisi terkini di bawah arahan Xavi, Barcelona tidak langsung menemukan performa terbaik dan masih inkonsisten bermain. Sementara Bayern meski sudah lolos ke fase gugur, tidak akan mengalah kendati ada kans skuad mereka dirotasi oleh Nagelsmann.
Baca Juga:
Keuntungan untuk Barcelona, Laga Krusial Kontra Bayern Dilangsungkan Tanpa Penonton
Ansu Fati Beri Kabar Buruk untuk Barcelona
Dilarikan ke Rumah Sakit, Gavi Masih Berpeluang Tampil Kontra Bayern
Menurut Sport-English, Barcelona bisa belajar dari klub-klub Jerman seperti Eintracht Frankfurt, Borussia Monchengladbach, dan Augsburg yang sudah mengalahkan Bayern. Frankfurt menggunakan taktik 3-4-3 kala mengalahkan Bayern.
Begitu juga dengan Gladbach yang berada di bawah arahan Adi Hutter, pelatih yang acapkali jadi momok Bayern karena dua musim lalu timnya Frankfurt menang 5-1 atas Bayern, serta 2-1 musim lalu.
Sementara Augsburg mengalahkan Bayern November lalu dengan skor 2-0 dari gol Mads Pedersen dan Andre Hahn. Augsburg turun dengan taktik 4-4-2. Pelatihnya, Markus Weinzierl seperti halnya Hutter dan Oliver Glasner, punya kesamaan dengan cara mereka bermain.
Kesamaan mereka dapat ditiru Barcelona untuk mengalahkan Bayern Munchen. Apa saja kesamaan itu?
1. Tekanan
Ketiga tim itu membuat Bayern tak leluasa mengembangkan permainan karena konstan melakukan tekanan, memaksa Bayern keluar dengan bola lambung jauh ke depan. Mereka juga menahan Joshua Kimmich yang jadi kreator permainan Bayern.
Setelah konstan melakukan tekanan, Gladbach, Augsburg, dan Frankfurt melakukan transisi bermain dengan cepat dalam serangan balik serta membanjiri pertahanan Bayern. Cara itu bisa jadi pembelajaran untuk Barca.
2. Unggul Cepat
Gladbach dan Augsburg unggul terlebih dahulu saat melawan Bayern, menjadikan pencapaian Frankfurt sebagai hal yang spesial karena mereka melakukan comeback. Tapi keunggulan cepat dapat menenangkan Barcelona.
Jika sudah unggul dan permainan Barca intens melakukan tekanan, maka mereka dapat menempatkan Bayern di posisi sulit dan terpaksa memainkan bola lambung.
3. Tanpa Rasa Takut
Ini lebih kepada bagaimana cara Xavi memotivasi anak-anak asuhnya agar mereka merasa tidak inferior ketimbang Bayern. Keberuntungan juga berpengaruh. Namun dengan fakta Bayern sudah lolos ke fase gugur, Barca dapat memanfaatkannya dan bermain nothing to lose.
Arief Hadi
15.615
Berita Terkait
Prediksi dan Statistik Liverpool vs Manchester United: Bangkit atau Semakin Terpuruk

Cetak Gol Kemenangan Melawan AS Roma, Ange-Yoan Bonny Masuk Buku Sejarah Inter Milan

Rizky Ridho Buka Suara soal Terdepaknya Patrick Kluivert dari Timnas Indonesia

Skema Set Piece Persija Ampuh Jinakkan Persebaya di Gelora Bung Tomo
Prediksi dan Statistik Como vs Juventus: Bosan Imbang

Marselino Ferdinan Catatkan Debut untuk AS Trencin di Liga Slovakia

Hasil Pertandingan: Inter Milan ke Puncak Klasemen Usai Bungkam AS Roma, Arsenal Jaga Tren Positif

Ratusan Atlet Dunia Ramaikan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta

Hasil Pertandingan: Manchester City Masuk Perburuan Titel Premier League, Barcelona Menang Dramatis
Hasil Super League 2025/2026: Persija Jakarta Permalukan Persebaya di GBT
