Beda Pendapat di antara Manajemen Chelsea Terkait Stamford Bridge


BolaSkor.com - Perlahan tapi pasti, Chelsea sudah berada di laju yang benar dalam misi kebangkitan di era Todd Boehly dan Behdad Eghbali. Menunjuk Enzo Maresca sebagai pelatih menjadi keputusan tepat sejauh ini.
Pelatih asal Italia membuktikan dapat mengatur skuadnya dengan baik meski punya banyak pemain. Chelsea tetap kompetitif di banyak kompetisi, termasuk di Premier League dengan persaingan merebutkan zona Liga Champions.
Dalam momentum bagus tersebut, ada kabar negatif yang baru ini muncul dari The Sun. Dikabarkan dua pemilik Chelsea, Todd Boehly dan Behdad Eghbali (Pemilik Perusahaan Clearlake), berbeda pendapat soal stadion klub.
Boehly ingin Chelsea pindah ke stadion baru dan menargetkan stadion baru di Earls Court, dengan kapasitas 60.000 penonton. Eghbali, sementara itu, ingin renovasi Stamford Bridge (kapasitas 40.000 penonton) senilai 1,5 miliar poundsterling.
Baca Juga:
Masalah Bek Kiri Tak Jua Berakhir, Manchester United Bidik Pemain Chelsea
Liverpool Vs Chelsea, Anfield Akan Menjadi Neraka untuk Cole Palmer
Chelsea Diprediksi Finis di Urutan Empat hingga Delapan Premier League

Debat berlanjut dan belum diketahui siapa yang menang di antara keduanya. Akan tapi ada kabar baru dari Dailymail, Chelsea masih tetap akan bermarkas di Stamford Bridge jika Boehly keluar sebagai pemenang.
Stamford Bridge hanya akan direnovasi khususnya di Tribun Barat, namun, saat renovasi itu Chelsea untuk sementara akan 'mengungsi' di stadion lain.
Mantan bek Chelsea medio 2001-2006, William Gallas, melihat hal berbeda dari beda pendapat Boehly dan Eghbali. Itu dilihatnya sebagai kekacauan besar pada internal Chelsea.
"Klub ini benar-benar berantakan. Saya pikir selalu sulit ketika Anda memiliki dua kelompok orang, atau dua kepentingan dalam satu klub sepak bola. Perlu ada keselarasan total jika ingin memiliki klub yang sukses, baik di lapangan maupun di direksi," tutur Gallas baru-baru ini.
“Klub-klub terbaik mempunyai satu pemimpin, dan semua orang bergerak ke arah yang sama. Tidak sulit untuk mendapatkan struktur yang tepat di klub elit dengan sumber daya seperti Chelsea, tapi semuanya ada di mana-mana. Pemilik terbaik tidak ingin terlibat."
"Mereka memberikan dukungan, namun sebagian besar dari mereka tidak memiliki keahlian dalam sepak bola atau menjalankan klub sepak bola."
"Mereka mempekerjakan seorang Direktur Olahraga; Direktur Olahraga menetapkan filosofi dan mendatangkan pemain serta pelatih yang tepat. Ini adalah rantai komando yang sederhana," urai Gallas.
View this post on Instagram
Arief Hadi
15.318
Berita Terkait
Laris Manis, Harry Maguire Diantre Klub Arab Saudi
Sebelum Gaet Luis Diaz, Bayern Munchen Sempat Dekati Cody Gakpo

Tolak Tawaran Lebih Besar dari Newcastle, Parma Ungkap Alasan Lepas Giovanni Leoni ke Liverpool

Joao Pedro Ungkap Alasan Pilih Gabung Chelsea ketimbang Newcastle United
Skuad Liverpool Tidak Akan Pernah Bisa Melupakan Tragedi Kematian Diogo Jota

Setelah 25 Tahun, Daniel Levy Mundur dari Tottenham Hotspur

Masih Beradaptasi dengan Manchester United, Benjamin Sesko Akui Level Bermain Premier League Berbeda
Dapat Saran dari Rekan Setimnya di Barcelona, Fermin Lopez Tolak Tawaran Gabung Chelsea

Belum Padu, Kerja Sama Mohamed Salah dengan Hugo Ekitike di Liverpool
Jumlah Pemain Belanda di Premier League Pecahkan Rekor, Ronald Koeman Semringah
