Banjir Besar Melanda Brasil 2 Hari Jelang Pembukaan Piala Dunia 2014

Rio de Janiero - Brasil kembali diterpa kabar buruk dua hari jelang putaran final Piala Dunia 2014. Banjir besar melanda sejumlah kota di Brasil, salah satunya Curitiba yang menjadi salah satu tuan rumah turnamen tersebut. Banjir tersebut sebenarnya sudah diprediksi sejak jauh-jauh hari. Namun pada Selasa (10/6) waktu setempat, banjir tersebut akhirnya benar-benar menjadi kenyataan. Hal itu diakibatkan hujan deras yang terus mengucur sejak Jumat lalu dan membuat Sungai Borigui meluap. Departemen Pertahanan Sipil di Parana mengungkapkan sembilan orang tewas dan 30 orang terluka akibat banjir yang melanda 132 kota ini. 13 ribu warga juga diungsikan karena hujan lebat masih terus terjadi di hulu, sebagaimana dilaporkan ABC. Provinsi Parana sendiri menjadi markas dua tim peserta Piala Dunia yakni Spanyol dan Korea Selatan. Tapi fokus mengarah ke La Furia Roja, mengingat sang juara bertahan tinggal di Curitiba, yang mendapatkan ancaman serius. Tapi Juru Bicara Balai Kota Curitiba Alvaro Borba menyatakan timnas Spanyol tidak terganggu dan berlatih dengan normal, sementara terungkap bahwa daerah terparah berjarak sekitar 300 km dari Curitiba. Borba juga mengungkapkan bahwa Arena da Baixada yang akan menggelar empat pertandingan, hotel-hotel, dan lokasi-lokasi yang dipadati para turis aman dari ancaman banjir. Arena da Baixada sendiri akan jadi lokasi pertandingan Spanyol, Iran, Honduras, Ekuador, Australia, Aljazair, dan Rusia. Laga perdana di arena ini adalah Iran kontra Nigeria, Senin (16/6/2014). Kabar ini tentunya menjadi mimpi buruk bagi pihak penyelenggara Piala Dunia 2014. Andai belum surut hingga beberapa hari ke depan, boleh jadi venue pertandingan di Curitibia, yang rencananya akan menggelar laga antara Iran melawan Nigeria 16 Juni nanti dipindah.