Babak 16 Besar Liga 3, PSSI Sudah Tugaskan Wasit Liga 2
BolaSkor.com - Perhelatan kompetisi Liga 3 kembali menuai kontroversi. Sejumlah laga perdana babak 16 besar Liga 3 Nasional berakhir dengan aksi adu jotos. Kejadian tersebut didasari ketidakpuasan atas kepemimpinan pengadil lapangan.
Setidaknya ada dua pertandingan yang diwarnai kericuhan. Yakni pertandingan Grup AA yang dimenangkan Deltras FC dengan skor 1-0 atas PS Palembang di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Minggu (6/3). Kemudian laga yang dimenangkan oleh Farmel FC 3-0 saat bersua Persikota Tangerang di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh mengakui jika tensi babak 16 besar Liga 3 Nasional begitu tinggi. Padahal, pengadil lapangan yang ditugaskan di kasta terbawah sepak bola Indonesia berasal dari wasit-wasit Liga 2. Namun, masih muncul kejadian yang bermula dari ketidaktegasan wasit memimpin pertandingan tersebut semakin mencoreng wajah sepak bola Indonesia.
Baca Juga:
Pemerintah Izinkan Liga 1 Dihadiri Penonton, PT LIB Beri Tanggapan
Asisten Wasit Tambahan Mulai Bertugas di Tiga Laga Krusial Pekan 30 Liga 1
“Kemarin (sebelum babak 16 besar Liga 3 Nasional) saya minta wasit yang diturunkan adalah wasit Liga 2. Agar lebih profesional, lebih berpengalaman (memimpin) pada pertandingan-pertandingan krusial seperti ini,” ucap Riyadh ketika ditemui di sela pelantikan Pengprov IMI Jawa Timur, Senin (7/3).
Dia memastikan jika wasit-wasit yang gagal memimpin pertandingan dengan baik mendapat hukuman. Artinya, wasit M. Khifsan yang memimpin laga Deltras FC vs PS Palembang dan wasit Untung Santoso di laga Farmel FC kontra Persikota mendapat hukuman?
“Wasit tidak hukum selama dia (bertugas) profesional. Kalau kesalahannya tidak mampu melihat kejadian ya (sanksi) pembinaaan. Sanksi dari Komite Wasit itu menurunkan atau tidak menurunkan bertugas,” kelit Riyadh.
Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara tersebut menegaskan bahwa PSSI tidak hanya menyoroti kejadian di Liga 3. Tetapi juga di Liga 1. Riyadh mengaku jika federasi cukup kecewa dengan performa para wasit.
“Karena gaji wasit Indonesia ini terbesar se-Asia Tenggara. Eh, ternyata masih tidak memuaskan, buktinya masih ada wasit tidak memberi pelanggaran padahal terjadi di depan mata. Bahkan, semua orang bisa melihat itu. Kalau wasit tidak kelihatan berarti ngga layak jadi wasit,” pungkas Riyadh. (Laporan Kontributor Keyzie Zahir/Surabaya)
Frengky Aruan
15.464
Berita Terkait
FIFA Jatuhkan Sanksi kepada Thom Haye, Shayne Pattynama, dan PSSI
Daftar 30 Pemain Timnas Indonesia U-22 untuk Lawan Mali: Ada Ivar Jenner dan Mauro Zijlstra
Persiapan SEA Games 2025, Timnas Indonesia U-22 Uji Coba Kontra Mali di Bogor
Erick Thohir Ungkap Ada 5 Nama yang Dibidik Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pemilihan Pelatih Baru Timnas Indonesia Harus Matang, PSSI Minta Publik Bersabar
PSSI Pilih Fokus ke SEA Games 2025 daripada Berpolemik soal Shin Tae-yong
Tidak Benar 10 Exco PSSI Ingin Shin Tae-yong Kembali Melatih Timnas Indonesia
Bantah Isu Voting soal Pelatih Timnas Indonesia, Exco PSSI Belum Gelar Rapat
Indra Sjafri Jadikan FIFA Matchday Momentum Persiapan Timnas Indonesia U-22 ke SEA Games 2025
PSSI Belum Punya Calon Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Kluivert