Asisten Pelatih Timnas Thailand Kenang Momen Mengerikan di GBK saat Final SEA Games 1997
BolaSkor.com - Asisten pelatih Timnas Thailand, Totchtawan Sripan, mengenang momen mengerikan saat membela War Elephants di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, dalam final SEA Games 1997, kontra tuan rumah Indonesia.
Ini jelang pertemuan dengan Indonesia dalam laga kedua Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023 di SUGBK, Selasa (10/9). Totchtawan Sripan akan kembali lagi ke SUGBK, mendampingi pelatih Akira Nishino.
Menurutnya, suporter saat itu melakukan tindakan keras. Termasuk melemparkan benda-beda. Ketapel juga digunakan untuk mengarahkan benda ke pemain Thailand.
Ia juga menjelaskan bahwa final diwarnai pembakaran di stadion, yang menurutnya saat itu bisa menampung 100 ribu penonton.
"Bermain dengan Vietnam atau Indonesia di turnamen prestisius seperti SEA Games, diwajibkan meraih medali emas. Sudah ada tekanan cukup tinggi, dan tim-tim itu ingin meruntuhkan Timnas Thailand pada waktu itu, karena kami selalu terbaik di ASEAN," katanya.
Baca Juga:
Timnas Thailand Tak Alami Masalah dalam Adaptasi di Indonesia
Kekalahan Timnas Indonesia dari Malaysia Jadi Dasar Penilaian Gelandang Thailand
Ia menjelaskan bahwa suporter mulai melakukan tindakan setelah Thailand memimpin 1-0. "Dalam kemarahan, menembakan ketapel pada kiper dan mengambil batu besar yang saya tidak tahu cara masuknya. Terjadi lemparan yang membuat kami khawatir, terlebih polisi sedikit dan tidak dapat mengendalikan situasi. Di babak pertama, suporter telah turun di sekitar lapangan."
Akibat kericuhan itu, Timnas Thailand bersembunyi di ruang ganti selama satu jam usai babak pertama. Perwakilan AFC akhirnya meminta untuk tetap bermain.
"Kami bermain dengan paranoia. Seluruh insiden membuat kami tidak bisa konsentrasi sampai mereka mencetak gol. Meski tetap ada keributan, tetapi kami bertahan sampai babak penalti untuk meraih kemenangan. Suporter Indonesia tampaknya mengakui kalah sehingga membubarkan diri, bahkan ketika kami menerima medali hampir tidak ada suporter. Itu peristiwa fenomenal yang saya ingat sampai mati."
Totchtawan Sripan memprediksi hal itu tak akan terjadi lagi. "Memang kami telah melihat bagaimana pertandingan Indonesia dan Malaysia, tapi saya pikir suporter Indonesia menurun dari 100 persen, mungkin hanya 50 persen. Saya sudah banyak melalui laga seperti di Vietnam, jadi saya pikir semuanya bisa ditangani."
"kekhawatiran lebih ke lapangan saja. Apalagi para pemain baru saja berkumpul, sehingga butuh banyak pemahaman bermain. Dalam 1-2 hari ini jika saling mengerti, saya percaya bahwa kami memiliki peluang meraih tiga poin," tambahnya.
Frengky Aruan
15.464
Berita Terkait
Pelatih Baru Timnas Indonesia Diberi Target Lolos Piala Dunia 2030, Jordi Amat Justru Bicara Regenerasi
Negara Kayamba Gumbs Konfirmasi Jadi Peserta FIFA Series 2026 di Indonesia
Pelatih Baru Timnas Indonesia Bakal Sekaligus Tangani Timnas U-23
Jadwal Drawing Piala AFF 2026 Diumumkan, Waktunya Timnas Indonesia Juara?
Mirip di Eropa, AFC Bakal Gulirkan Kompetisi Baru Bertajuk Nations League
Exco PSSI Sepakat John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Sinyal John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia Menguat, Waketum PSSI Sebut Belum Final
Seperti Shin Tae-yong, Pelatih Baru Timnas Indonesia Harus Libatkan Asisten Lokal
Jordi Amat Komentari Rumor John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pelatih Baru Harus Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2030