Arema FC Benarkan dan Legawa soal Pemindahan Kandang Sementara Akibat Aktivitas Politik

BolaSkor.com - Arema FC membenarkan terkait kabar memindahkan kandangnya dari Stadion Kanjuruhan, ke Stadion Gajayana untuk menggelar dua pertandingan di pekan ke-6 dan 7 Liga 1 musim ini.

Bahkan, tim Singo Edan itu juga sudah memastikan untuk memindahkan tempat pertandingannya itu. Yakni saat menjamu TIRA-Persikabo pada 29 Juni, dilanjutkan menjamu Persipura Jayapura pada 4 Juli nanti.

Penyebabnya, dua jadwal kandang Arema FC itu berbenturan dengan agenda politik berupa Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak di Kabupaten Malang.

"Iya, memang benar. Ada Pilkades serentak di Kabupaten Malang pada tanggal 30 Juni nanti," tutur Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.

"Sehingga, tidak mendapatkan rekomendasi dari pihak keamanan untuk pertandingan di Stadion Kanjuruhan," tambahnya.

Faktor keamanan menjadi pertimbangan kuat dari pemindahan kandang Arema FC untuk sementara waktu. Pasalnya, panpel Arema FC juga mengerahkan satuan keamanannya bernama PAM Swakarsa untuk membantu agenda politik tersebut.

"Jadi, tidak ada personel PAM Swakarsa. Semua terfokus untuk Pilkades," jelasnya.

Baca Juga:

Arema FC Menang 8-2, Milomir Seslija Enggan Bicara Skor

9 Keputusan Sidang Komdis PSSI 14 Juni 2019

Sementara itu, pelatih Arema FC tak mempermasalahkan timnya pindah kandang untuk sementara waktu. "Bagi kami, tidak ada masalah. Tim ini selalu siap untuk bertanding di mana saja, termasuk di Stadion Gajayana," tutur pelatih Arema FC, Milomir Seslija.

"Kami mengikuti saja atas apa yang sudah diputuskan. Karena bukan wewenang saya atau siapa pun di tim ini," beber pelatih asal Bosnia itu.

"Lagipula, pemindahan itu hanya untuk dua pertandingan. Setelah itu, kami bisa kembali bermain di Kanjuruhan," tambahnya.

Kabupaten Malang merupakan salah satu wilayah terluas yang ada di Jawa Timur, dengan memiliki 390 desa di 33 kecamatan. Sehingga, keamanan pun menjadi prioritas bagi pihak kepolisian untuk mengawal jalannya agenda politik bagi masyarakat Malang Raya itu. (Laporan Kontributor Kristian Joan/Malang)