Api Peperangan Antara Ducati dan KTM Mulai Berkobar
BolaSkor.com – MotoGP musim 2022 belum resmi dimulai, tetapi persaingan sengit sudah terjadi. Dikabarkan dua pabrikan besar asal Eropa, Ducati dan KTM terlibat saling serang.
Kejadian ini bermula saat kordinator Ducati, Davide Tardozzi menuduh KTM telah melakukan kecurangan. Menurut Davide, KTM berlaku tidak adil karena memonopoli bursa pembalap muda.
Para talenta tersebut telah terikat kontrak dengan KTM melalui Rookie Cup. Hal ini membuat Ducati sulit melakukan regenerasi pembalap di kelas premier.
Baca Juga:
Hal ini membuat direktur balap KTM, Pit Beirer naik pitam. Beirer berpendapat tuduhan yang dilontarkan Davide hanya omong kosong belaka. Sebab para pembalap tersebut belum legal secara umur untuk mengikat kontrak
“Pertama kita tidak melakukan kontrak lelucon. Kedua, kamu tidak bisa menghentikan pembalap jika dia ingin pindah ke tim lain. Sangat tidak masuk akal jika ada yang mengatakan kami melakukan perjanjian kontrak,” jelas Beirer dikutip dari speedweek.com.
“Pada Red Bull Rookie Cup, kita hanya menyediakan motor, tetapi kita tidak melakukan perjanjian kontrak sama sekali dengan para pembalap karena mereka belum legal secara umur,” tambahnya.
Wajar kiranya jika Ducati berpikir KTM melakukan kecurangan. Sebab dari seluruh tim yang ada di kelas premier, hanya KTM yang terlibat langsung di kejuaraan besar lainnya.
Sebut saja saja seperti CEV Repsol Moto3 Junior World Championship, Moto2, Supersport 300 World Championship, Motocross World Championship, US Supercross Championship, Dakar Rally, Cross Country, dan juga Enduro.
Sementara Ducati hanya terlibat di MotoGP, Superbike World Championship, dan juga MotoE World Cup yang akan digelar 2023 mendatang. Melihat perbandingan ini maka kesempatan KTM untuk mencari bibit muda berbakat semakin luas.
Namun bukan berarti KTM melakukan monopoli bursa pembalap. KTM tidak akan melanggar peraturan dan tetap berpegang teguh pada prinsipnya.
“Saya tidak tahu orang-orang terhormat Ducati makan makanan apa di pagi hari ketika mereka berpikir seperti itu. Jika Davide mengklaim mengenai kompetisi yang tidak adil, saya hanya bisa mengundang dengan hangat Ducati agar terlibat dengan program penjenjangan pembalap,” tutur Beirer.
Terkait hal ini, Beirer menyerang balik Ducati dengan sindiran halus. Menurut mantan pembalap motocross ini, Ducati seharusnya turun berpartisipasi di kejuaraan lain agar bisa memantau langsung pembalap muda.
“Saya tidak ingat melihat motor Ducati di kelas Moto3. Di KTM, kita telah memproduksi motor Moto3 sendiri untuk berpartisipasi di kejuaraan rookie sejak 2013. Sebelumnya kita turun di kelas 125cc dua silinder dua tak sejak 2007 sampai akhir 2012,” tegas Beirer.
Penulis: Bintang Rahmat
Yusuf Abdillah
9.843
Berita Terkait
9 Momen Terbesar Sepak Bola pada 2025: Liverpool Sejajar dengan Manchester United, Ousmane Dembele Full Senyum
Hasil Super League 2025/2026: Persebaya Bungkam Persijap 4-0, Madura United Permalukan Semen Padang
Hasil Serie A 2025/2026: Hajar Verona 3-0, AC Milan Rebut Puncak Klasemen dari Inter
Persaingan Papan Atas Ketat, Persija Berharap Tak Terusir dari Jakarta
Sanksi Fabio Calonego Tak Berlaku Lawan Bhayangkara FC, Ryo Matsumura Harus Absen
Diminta Bawa Timnas Indonesia ke Perempat Final Piala Asia 2027, John Herdman Akan Digaji Rp670 Juta Per Bulan
Persib Hanya Menang Tipis atas PSM Makassar, Bojan Hodak: Yang Penting 3 Poin
Hasil Super League 2025/2026: Borneo FC Kalah di Kandang Malut United, Persib Tutup 2025 di Puncak Klasemen
5 Pesepak Bola dengan Nilai Termahal di Dunia pada 2025
Hasil Premier League: Liverpool dan Arsenal Kompak Menang 2-1 di Kandang