Antisipasi Kecurangan SEA Games, CdM Siapkan Tenaga Medis Tambahan

BolaSkor.com - Jelang hadapi SEA Games 2021 Vietnam, delegasi Indonesia akan mengikutsertakan tenaga medis tambahan. Hal ini dilakukan demi mencegah terjadi kecurangan saat atlet menjalani tes PCR.

Hingga saat ini virus Covid-19 masih menjadi momok yang menakutkan dalam dunia olahraga. Terbukti pada SEA Games 2021 Vietnam Mei nanti, tuan rumah menyiapkan sistem bubble untuk mencegah merebaknya virus Covid-19.

Tidak hanya sistem bubble saja, setiap atlet diwajibkan mengikuti tes PCR saat berada di sana. Hal ini demi memastikan pertandingan berjalan dengan lancar.

“Sampai saat ini mengenai aturan antigen dua kali sehari akan kita ikuti. Dari sisi kita sendiri juga akan membawa tim dokter dan peralatan sendiri,” jelas Ferry Kono, selaku CDM kepada awak media, Sabtu (23/4) pagi di Kantor Komite Olimpiade Indonesia, Jakarta Pusat.

Ferry menambahkan langkah ini digunakan sebagai upaya pengecekan kembali jika terdapat atlet Indonesia yang dinyatakan positif Covid-19 usai menjalani tes. Dengan demikian tingkat keakuratan tes dapat lebih jelas hingga bisa menghindari keraguan.

Baca Juga:

NOC Indonesia Terus Gencarkan Diplomasi Olahraga

Sepak Takraw: Atur Strategi demi Medali Emas SEA Games 2021

“Alat digunakan apabila hasil dari tim dokter dari panitia penyelenggara diragukan, mengingat hasil tersebut dapat berimplikasi terhadap pertandingan,” terang Ferry.

“Syarat tes dari panitia dua kali sehari. Namun apabila ada hasil yang positif, kami CDM akan melakukan tes ulang. Kita tidak ingin hasil tes itu menjadi penghalang bagi atlet untuk tampil. Karena kita harus mewaspadai pihak-pihak yang ingin mengalahkan kita dari sektor non teknis. Kami yakin karena seluruh atlet sudah divaksin dan berangkat dalam keadaan sehat,” lanjutnya.

Ferry berharap pada SEA Games nanti seluruh tim medis dapat bertindak cepat jika kasus tersebut terjadi secara tiba-tiba mengingat ketersediaan alat yang terbatas, sedangkan posisi atlet tersebar di beberapa venue.

“Semoga para dokter dapat lebih sigap mengingat para atlet nanti tersebar saat bertanding. Sedangkan kita hanya membawa alat sebanyak tiga unit di titik-titik tertentu,” tutupnya.

Penulis: Bintang Rahmat