Analisis: Tiga Hal yang Harus Dibenahi Luis Milla di Timnas, Usai Kalah dari Suriah U-23

Apa saja yang harus dibenahi Luis Milla di Skuat Timnas?
Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Senin, 20 November 2017
Analisis: Tiga Hal yang Harus Dibenahi Luis Milla di Timnas, Usai Kalah dari Suriah U-23
Timnas Indonesia saat menjalani latihan. (PSSI)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Para pencinta sepak bola nasional sedang lesu di pekan kemarin. Timnas Indonesia dua kali dipukul kalah oleh Suriah U-23.

Pertama, Timnas U-23 takluk 2-3 dari Suriah U-23 pada laga uji coba pertama di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, 16 November lalu. Kedua, Timnas Senior takluk 0-1 dari Suriah U-23 di stadion yang sama, Sabtu (18/11/17).

Hal ini tentu saja menjadi lampu kuning untuk pelatih Timnas, Luis Milla yang sedang membentuk skuat terbaik U-23 di ajang test event Asian Games 2018. Serta tentunya ajang cabang olahraga sepak bola Asian Games 2018, yang di mana Indonesia menjadi tuan rumah dengan target masuk empat besar.

Skuat U-23 yang berjumlah 24 pemain ditambah delapan penggawa senior, belum mampu membawa bekal kekalahan untuk Suriah U-23. Padahal rata-rata para pemain tersebut adalah penggawa terbaik di Timnas U-23 dan Senior.

Di Timnas U-23, ada Hansamu Yama Pranata, Evan Dimas Darmono, Osvaldo Haay, Muhammad Hargianto, hingga Rezaldi Hehanussa. Belum lagi ditambah delapan senior, yakni Andritany Ardhiyasa, Fachruddin Aryanto, Achmad Jufriyanto, Bayu Pradana, M Taufiq, Andik Vermansah, Ilija Spasojevic, dan Boaz Solossa.

Lalu apa yang salah dengan Timnas U-23 dan Senior yang harus menerima kekalahan dua kali dari Suriah U-23? Jawabannya adalah banyak hal yang harus dibenahi Luis Milla, jika dilihat dari permainan Timnas U-23 dan Senior saat dua kali kalah dari Suriah U-23.

Luis Milla saat memberikan taktik dan strategi kepada Evan Dimas Darmono (kiri) dan Hanif Sjahbandi (kanan). (PSSI)

Kehilangan Sosok Jenderal Lapangan Tengah

Hal yang paling menonjol adalah kehilangan Evan Dimas Darmono sebagai sosok jenderal lapangan tengah. Evan Dimas harus absen saat Timnas Senior kalah 0-1 dari Suriah U-23, lantaran menderita cedera ringan pada bagian lutur.

Alhasil, Luis Milla menurunkan Bayu Pradana dan M Taufiq menempati dua gelandang di formasi 4-2-3-1. Bayu Pradana dan M Taufiq sejatinya bukan gelandang stylist layaknya Evan Dimas yang bisa memegang bola dengan lama dan mengalirkannya dari kaki ke kaki.

Bayu Pradana dan M Taufiq merupakan pemain gelandang jangkar yang memberikan keamanan lebih untuk para bek tengah Timnas dari serangan lawan. Hal itu dilakukan keduanya kala membela Mitra Kukar dan Bali United FC.

Tidak ada Evan Dimas, terlihat sekali kebuntuan serangan Timnas dari sektor tengah. Skuat Garuda hanya mengandalkan serangan sektor sayap yang dihuni Andik Vermansah/Osvlado Haay dan Febri Hariyadi.

M Taufiq yang diplot Luis Milla untuk bisa menjadi trequartista layaknya Andrea Pirlo, tenyata belum mampu mengalirkan bola lebih dari kaki ke kaki. Mantan pemain Persib Bandung ini masih sering mengalirkan bola dengan umpan-umpan panjang.

Jadi, Luis Milla harus membenahi sektor tengah jika kehilangan Evan Dimas. Pelatih asal Spanyol itu harus menemukan formula atau setidaknya mencari sosok pemain yang mampu bermain stylist layaknya Evan Dimas.

Aksi I Putu Gede Juni Antara dan Hansamu Yama Pranata (belakang) saat Timnas U-23 kalah 2-3 dari Suriah U-23. (PSSI)

Crossing yang Buruk dari Penggawa Timnas

Para pemain bek dan gelandang sayap Timnas U-23 menunjukkan crossing yang bagus saat kalah 2-3 dari Suriah U-23. Namun, hal itu tidak ditunjukkan ketika Timnas kalah 0-1 dari Suriah U-23 di pertandingan kedua.

Crossing yang dilakukan Ricky Fajrin (bek sayap kiri), Gavin Kwan Adsit (bek sayap kanan), Osvaldo Haay (gelandang sayap kanan), Andik Vermansah (gelandang sayap kanan di babak pertama), dan Febri Hariyadi (gelandang sayap kiri) kerap melambung tinggi di udara, atau bisa diantisipasi dengan mudah oleh pertahanan Suriah U-23. Hanya ada beberapa crossing sempurna.

Inilah kelemahan Timnas saat kalah 0-1 dari Suriah U-23. Alhasil, suplai bola kepada Ilija Spasojevic berkurang. Spaso yang memiliki duel udara cukup bagus, seperti hanya berlari-lari saja menjemput bola dan menjadi tembok pemantul dari tendangan gawang.

Luis Milla harus membenahi sektor ini, jika tidak ingin striker-striker murni Timnas hanya jadi orang yang bingung di tengah lapangan saat pertandingan.

Ilija Spasojevic (rompi) saat berlatih bersama Timnas Indonesia. (PSSI)

Striker Murni yang Mempunyai Naluri Gol Bagus

Ini merupakan hal yang sangat klasik di hadapi Timnas Indonesia saat ini. Sejak era Kurniawan Dwi Yulianto dan Bambang Pamungkas, Timnas kehilangan sosok striker murni yang memiliki naluri gol ganas di depan mulut gawang lawan.

Hanya Cristian Gonzales yang mampu menjawabnya di Piala AFF 2010. Sayang, kiprah El Loco bersama Timnas hanya sebentar, mengingat usianya yang sudah menginjak akhir kepala tiga.

Boaz Solossa dan Lerby Eliandry menjadi striker murni yang kerap mengisi skuat Timnas setelah itu. Namun, Boaz memiliki naluri lebih sebagai second striker atau penyerang sayap. Sementara Lerby belum maksimal menunjukkan kualitasnya.

Luis Milla mencoba opsi baru dengan memasukkan nama Marinus Manewar ke dalam Skuat Timnas U-23 SEA Games 2017. Sayang, penampilannya masih jauh dari harapan dengan sumbangsih dua gol.

Kini, Luis Milla memanggil Ilija Spasojevic dan striker tajam Timnas U-19, Muhammad Rafly Mursalim. Keduanya memang belum menujukkan kualitas terbaiknya di bawah tangan Luis Milla.

Spasojevic baru menjalani debut bersama Timnas saat kalah 0-1 dari Suriah U-23. Muhammad Rafly Mursalim belum sekalipun diberi kepercayaan oleh Luis Milla.

Meski begitu, Luis Milla punya pekerjaan rumah untuk membentuk Spaso dan Rafly Mursalim lebih tajam lagi. Begitupun, Lerby Eliandry yang masih punya kesempatan untuk masuk ke Timnas.

Jika hal ini berhasil diperbaiki Luis Milla, maka tidak mungkin naluri gol Timnas bakal lebih hebat atau menyamai era Kurniawan Dwi Yulianto dan Bambang Pamungkas.

Timnas Indonesia Luis Milla
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

The author is a senior journalist who has specialized in Indonesian football issues for the past 10 years. Before focusing on sports, the author was also involved in covering political and economic issues. They have covered numerous national and international events, including the 2023 U-17 World Cup, the 2018 Asian Games, and various SEA Games tournaments. Additionally, the author was previously active in the PSSI Pers organization.
Posts

17.801

Berita Terkait

Timnas
Dikontrak 2+2 Tahun, Piala Asia 2027 Bisa Jadi Pertaruhan Nasib John Herdman di Timnas Indonesia
Kabar pengumuman John Herdman hanya tinggal menunggu waktu. PSSI disebut telah sepakat menunjuk John Herdman sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Rizqi Ariandi - Kamis, 25 Desember 2025
Dikontrak 2+2 Tahun, Piala Asia 2027 Bisa Jadi Pertaruhan Nasib John Herdman di Timnas Indonesia
Timnas
Exco PSSI Sudah Sepakat soal Pelatih Timnas Indonesia, Keputusan Tinggal di John Herdman
Exco PSSI telah sepakat memilih John Herdman sebagai pelatih Timnas Indonesia. Ketum PSSI Erick Thohir akan mengumumkan langsung hal tersebut dalam waktu dekat.
Rizqi Ariandi - Kamis, 25 Desember 2025
Exco PSSI Sudah Sepakat soal Pelatih Timnas Indonesia, Keputusan Tinggal di John Herdman
Timnas
Alasan John Herdman Lebih Pilih Timnas Indonesia Ketimbang Honduras
Media Honduras, Once Noticias, memberitakan hal tersebut, menyebut John Herdman bakal dikontrak PSSI hingga 2030.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 24 Desember 2025
Alasan John Herdman Lebih Pilih Timnas Indonesia Ketimbang Honduras
Timnas
Pelatih Baru Timnas Indonesia Diberi Target Lolos Piala Dunia 2030, Jordi Amat Justru Bicara Regenerasi
Jordi Amat berharap pelatih baru Timnas Indonesia bisa menyiapkan generasi berikutnya di skuad Merah-Putih.
Rizqi Ariandi - Selasa, 23 Desember 2025
Pelatih Baru Timnas Indonesia Diberi Target Lolos Piala Dunia 2030, Jordi Amat Justru Bicara Regenerasi
Timnas
Negara Kayamba Gumbs Konfirmasi Jadi Peserta FIFA Series 2026 di Indonesia
Melalui laman resmi federasinya, Saint Kitts and Nevis mengonfirmasi akan mengikuti FIFA Series 2026 di Indonesia.
Rizqi Ariandi - Selasa, 23 Desember 2025
Negara Kayamba Gumbs Konfirmasi Jadi Peserta FIFA Series 2026 di Indonesia
Timnas
Pelatih Baru Timnas Indonesia Bakal Sekaligus Tangani Timnas U-23
Pelatih baru Timnas Indonesia mulai mengarah ke satu nama, yakni John Herdman. Pelatih asal Inggris itu sudah mendapatkan persetujuan Exco PSSI.
Rizqi Ariandi - Selasa, 23 Desember 2025
Pelatih Baru Timnas Indonesia Bakal Sekaligus Tangani Timnas U-23
Timnas
Jadwal Drawing Piala AFF 2026 Diumumkan, Waktunya Timnas Indonesia Juara?
Piala AFF atau ASEAN Cup 2026 akan digelar pada 24 Juli-26 Agustus tahun depan. Mampukah Timnas Indonesia menjadi juara dengan pelatih baru?
Rizqi Ariandi - Minggu, 21 Desember 2025
Jadwal Drawing Piala AFF 2026 Diumumkan, Waktunya Timnas Indonesia Juara?
Timnas
Mirip di Eropa, AFC Bakal Gulirkan Kompetisi Baru Bertajuk Nations League
AFC akan menggulirkan kompetisi baru bertajuk Nations League. Kompetisi ini mirip seperti di Eropa, yakni UEFA Nations yang digelar dua tahun sekali.
Rizqi Ariandi - Minggu, 21 Desember 2025
Mirip di Eropa, AFC Bakal Gulirkan Kompetisi Baru Bertajuk Nations League
Timnas
Exco PSSI Sepakat John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh, mengatakan John Herdman telah mendapatkan persetujuan untuk menukangi Timnas Indonesia.
Rizqi Ariandi - Sabtu, 20 Desember 2025
Exco PSSI Sepakat John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Timnas
Sinyal John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia Menguat, Waketum PSSI Sebut Belum Final
Waketum PSSI, Zainudin Amali, mengatakan masih ada proses yang harus diselesaikan dengan pihak John Herdman.
Rizqi Ariandi - Sabtu, 20 Desember 2025
Sinyal John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia Menguat, Waketum PSSI Sebut Belum Final
Bagikan