Analisis di Balik Kemenangan Besar Liverpool atas FC Porto

Penampilan Liverpool di Stadion Dragao tentu sangat memuaskan bagi sang manajer, Jurgen Klopp. Dalam pertandingan tersebut, anak asuhnya praktis memenangi pertarungan penting di lini tengah.
Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Kamis, 15 Februari 2018
Analisis di Balik Kemenangan Besar Liverpool atas FC Porto
Selebrasi pemain Liverpool (Zimbio)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Hasil laga pertama 16 besar Liga Champions bisa dikatakan sudah menjamin Liverpool mendapatkan satu tempat di perempat final. Dengan lima gol tandang, rasanya sulit bagi FC Porto membuat kejutan atau keajaiban pada laga kedua di Anfield.

Penampilan Liverpool di Stadion Dragao tentu sangat memuaskan bagi sang manajer, Jurgen Klopp. Dalam pertandingan tersebut, anak asuhnya praktis memenangi pertarungan penting di lini tengah. Tak hanya itu, pasukannya juga mampu membuat lima gol dan mencatat clean sheet ketiga dalam empat laga.

Duel di markas Porto juga mengingatkan publik betapa mematikannya Liverpool. Filosofi gegenpressing yang dikombinasikan dengan etos kerja yang kuat menjadi modal bagi The Reds untuk menghancurkan lawan, termasuk Porto. Musim ini, sudah tujuh kali Liverpool menang dengan memcetak empat gol atau lebih di semua kompetisi.

Yang menarik, dalam laga kontra Porto, Liverpool sangat diuntungkan dengan terlebih dulu membuat dua gol saat laga belum genap 30 menit. Situasi yang memaksa Porto untuk keluar menyerang. Kondisi yang ideal bagi Liverpool, yang jika ditilik lebih dalam merupakan sebuah tim yang menjadikan serangan balik sebagai senjata.

Tak sedikit lawan yang memilih membiarkan Liverpool untuk menguasai bola sembari mencari kesempatan melancarkan serangan balik yang membuat barisan belakang The Reds gugup. Namun tentu saja skenario itu akan buyar jika Liverpool berhasil unggul lebih dulu. Lawan yang mau tak mau harus menyerang demi menyamakan kedudukan akan berisiko menerima counter maut dari Liverpool.

Liverpool sendiri memang beberapa kali gagal memanfaatkan keunggulan. Beberapa kali mereka gagal meraih kemenangan meski sempat unggul dua atau tiga gol. Contohnya saja saat melawan Sevilla, ketika mereka membuang keunggulan tiga gol.

Namun, ada perubahan yang terlihat, meski tak mencolok, dari Liverpool usai laga kontra Sevilla. Liverpool tak lagi keukeuh menjalankan gegenpressing sepanjang laga.

"Mereka tahu tak perlu lagi bermain menekan saat unggul beberapa gol. Mereka bisa bertahan dan melakukan counter dan itu sisi lain yang sudah dilihat Klopp," ujar Stephen Warnock, mantan bek Liverpool kepada BBC Radio 5.

Melihat perjalanan musim ini, Liverpool memang lebih sering memetik kemenangan setelah unggul lebih dulu. Saat ini Liverpool ada di urutan teratas klub di Premier League yang mencetak gol di 30 menit pertama dengan 19 gol. Sedangkan di Liga Champions, Liverpool mencetak 12 gol di 30 menit pertama.

Selama ini permainan Klopp acap dibandingkan dengan Pep Guardiola. Keduanya senang melakukan tekanan dengan garis pertahanan tinggi. Namun yang membedakannya adalah; Guardiola mengagungkan penguasaan bola.

Liverpool di bawah Klopp memang acap banyak menguasai bola. Namun, hal itu justru tak membawa hasil seperti Guardiola bersama Manchester City. Di musim ini baru delapan laga di Premier League Liverpool mencatat penguasaan bola di atas 60 persen. Dan, percaya atau tidak, dari delapan laga tersebut, The Reds hanya tiga kali memetik kemenangan.

Letak perbedaan Liverpool dengan Man City adalah The Reds lemah dalam mencari dan membuka peluang karena minimnya gelandang yang bisa menjadi distributor sekaligus kreator. Liverpool tak punya Kevin De Bruyne atau David Silva. The Reds semata mengandalkan kelihaian dan kecepatan tiga penyerang, Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah.

Trio depan Liverpool tak butuh banyak sentuhan untuk bisa menjebol gawang lawan. Karena itu pula mengapa Jose Mourinho dan Antonio Conte membiarkan Liverpool banyak menguasai bola saat mereka berlaga di Anfield. Hasilnya, Liverpool gagal menang pada kedua laga tersebut.

Meski begitu, Liverpool masih akan menjadikan gegenpressing sebagai roh utama permainan. Lewat permainan menekan khas Klopp inilah Liverpool akan membuat lawan tak nyaman dan membuat kesalahan. Saat kesalahan dibuat, Liverpool akan menyerang bak piranha.

Laga kontra Porto merupakan gambaran paling ideal untuk memetakan kekuatan Liverpool.

Analisis Liverpool
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

9.383

Berita Terkait

Jadwal
Live Sebentar Lagi, Cara Menonton dan Link Streaming Liverpool vs Manchester United
Simak link live streaming Liverpool vs Manchester United, Minggu 19 Oktober 2025 pukul 22.30 WIB! The Reds wajib bangkit, tapi Setan Merah siap hancurkan mimpi di Anfield!
Johan Kristiandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Live Sebentar Lagi, Cara Menonton dan Link Streaming Liverpool vs Manchester United
Jadwal
Link Streaming Liverpool vs Manchester United, Minggu 19 Oktober 2025
Nonton laga Liverpool vs Manchester United malam ini, Minggu 19 Oktober 2025 pukul 22.30 WIB. The Reds incar kebangkitan, tapi Setan Merah siap beri kejutan di Anfield!
Johan Kristiandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Link Streaming Liverpool vs Manchester United, Minggu 19 Oktober 2025
Inggris
Prediksi dan Statistik Liverpool vs Manchester United: Bangkit atau Semakin Terpuruk
Liverpool akan menjamu Manchester United di Anfield pada lanjutan Premier League 2025/2026, Minggu (19/10). The Reds bertekad bangkit usai tiga kekalahan beruntun, sementara Setan Merah mencari konsistensi.
Johan Kristiandi - Minggu, 19 Oktober 2025
Prediksi dan Statistik Liverpool vs Manchester United: Bangkit atau Semakin Terpuruk
Inggris
Waspada Manchester United, Liverpool Siap Bangkit di Anfield
Usai kalah tiga kali beruntun di seluruh kompetisi, Liverpool ingin bangkit kala menjamu Manchester United di Anfield.
Arief Hadi - Sabtu, 18 Oktober 2025
Waspada Manchester United, Liverpool Siap Bangkit di Anfield
Inggris
Fans Manchester United Harus Menerima Fakta: Roda Berputar, Liverpool Kini di Atas Red Devils
Bak roda yang berputar di dalam kehidupan, Manchester United berbeda dari dulu dan kini berada di bawah Liverpool.
Arief Hadi - Sabtu, 18 Oktober 2025
Fans Manchester United Harus Menerima Fakta: Roda Berputar, Liverpool Kini di Atas Red Devils
Inggris
Belum Tampil Sesuai Standar Liverpool, Arne Slot Disarankan Cadangkan Jeremie Frimpong
Ketimbang Jeremie Frimpong, Liverpool disarankan oleh pandit sepak bola untuk lebih sering memainkan Conor Bradley.
Arief Hadi - Sabtu, 18 Oktober 2025
Belum Tampil Sesuai Standar Liverpool, Arne Slot Disarankan Cadangkan Jeremie Frimpong
Inggris
Arne Slot Minta Florian Wirtz Ikuti Jejak Legenda Premier League
Florian Wirtz menjalani awal yang kurang mengesankan sejak bergabung dengan Liverpool dari Bayer Leverkusen.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 18 Oktober 2025
Arne Slot Minta Florian Wirtz Ikuti Jejak Legenda Premier League
Inggris
Fakta dan Statistik yang Perlu Diketahui Sebelum Menonton Duel Panas Liverpool vs Manchester United
Liverpool dan Manchester United akan bertemu di pekan kedelapan Premier League 2025-2026 di Anfield, Minggu (19/9) malam WIB.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 18 Oktober 2025
Fakta dan Statistik yang Perlu Diketahui Sebelum Menonton Duel Panas Liverpool vs Manchester United
Inggris
Eks Penyerang AC Milan dan Liverpool Digaet Klub Milik Gary Neville dan David Beckham
Salford City, yang dimiliki bersama oleh ikon sepak bola David Beckham dan Gary Neville, telah menyelesaikan transfer mantan striker AC Milan dan Liverpool Fabio Borini.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 18 Oktober 2025
Eks Penyerang AC Milan dan Liverpool Digaet Klub Milik Gary Neville dan David Beckham
Inggris
Rekrut 9 dan Lepas 10 Pemain, Liverpool Tengah Membentuk Skuad Juara Baru
Transisi besar skuad Liverpool terjadi dengan transfer besar pada musim panas 2025 dan Virgil van Dijk mengakui situasi itu tak mudah.
Arief Hadi - Jumat, 17 Oktober 2025
Rekrut 9 dan Lepas 10 Pemain, Liverpool Tengah Membentuk Skuad Juara Baru
Bagikan