Ambisi Scudetto yang Mulai Dibicarakan Juventus

BolaSkor.com - Juara bertahan Serie A, Napoli, semakin jauh dari potensi untuk mempertahankan Scudetto. Il Partenopei - julukan Napoli - kalah tiga kali beruntun di seluruh kompetisi untuk kali pertama sejak Oktober 2016, ketika dilatih Maurizio Sarri.
Teranyar, Napoli tumbang 0-1 di markas Juventus, Allianz Stadium, pada pekan 15 Serie A, Sabtu (09/12) dini hari WIB. Gol tunggal Juventus datang dari bek berusia 25 tahun, Federico Gatti, pada menit 51.
Menerima umpan silang Andreas Cambiaso, Gatti menanduk bola ke gawang Napoli tanpa bisa dicegah Alex Meret. Mantan bek Frosinone itu menjadi bek yang mencetak paling banyak gol sejauh ini di Serie A (tiga gol), salah satu yang terbanyak di lima liga top Eropa.
Hanya Alex Grimaldo (tujuh gol), Jeremie Frimpong dan Robin Gosens (empat gol) yang mencetak lebih banyak gol ketimbang Gatti.
Baca Juga:
Juventus 1-0 Napoli: Il Bianconeri Naik ke Puncak Klasemen Serie A
Perburuan Gelar Serie A Musim Ini Hanya Jadi Milik Inter dan Juventus
Nostalgia - Ketika Omar Sivori Mencetak Setengah Lusin Gol di Derby d'Italia
Juventus pun naik ke puncak klasemen Serie A, ambisi Scudetto sudah mulai dibicarakan untuk tim yang terakhir memenanginya pada 2020 tersebut. Saat ini tim arahan Massimiliano Allegri ada di puncak klasemen dengan 36 poin dari 15 laga, terpaut satu poin dengan Inter Milan di urutan dua dan baru bermain 14 kali.
"Kami tentu mempunyai mimpi (Scudetto), namun tujuan utama kami seperti yang dikatakan oleh pelatih dan klub adalah mengamankan posisi empat besar. Tentu saja, kami juga bisa bermimpi, tapi kami harus menghadapinya satu per satu dan lihat di mana kami akan berakhir," papar bek senior Juventus, Danilo.
Pun demikian dituturkan Allegri. Ambisi Scudetto mulai dibicarakan Juventus, tetapi ia menegaskan timnya masih dapat berkembang.
"Menang malam ini sangat penting, karena kami menempatkan Napoli di -12 dan itu adalah hasil yang luar biasa," kata Allegri kepada DAZN.
"Mengenai mimpi dan Scudetto, kami harus terus berkembang selangkah demi selangkah, terutama ketika kami melakukan terlalu banyak kesalahan. Kami melakukannya dengan baik di babak pertama, menggerakkan bola dari sisi ke sisi, kemudian di saat-saat sulit tim menjadi seperti balok granit (tembok tebal)."
"Napoli memang menguasai banyak bola, tapi peluangnya tidak terlalu besar dan kami punya semangat yang tepat," tegasnya.
“Kami bahkan dapat mengatakan di ruang ganti bahwa kami memiliki ambisi untuk memenangkan Scudetto, namun Anda harus mendapatkan hasil. Tidak ada gunanya membicarakan apa yang mungkin terjadi, kami perlu fokus pada apa yang ada."
"Semakin sering kami bermain seperti ini, semakin banyak kami mendapatkan hasil-hasil ini, semakin kami menjaga jarak dari posisi kelima dan semakin kami mengimbangi para pemimpin yang saat ini merupakan tim terkuat di liga."
"Para pemain sangat ingin berkembang, sangat rendah hati dan tahu batasan mereka, jadi kami berupaya memperbaikinya. Fakta bahwa kami tidak kehilangan akal karena melakukan kesalahan sudah merupakan sebuah langkah maju yang besar," pungkasnya.
Arief Hadi
15.591
Berita Terkait
AC Milan Terkena Virus FIFA, Tiga Pemain Cedera

Ultras Como Kecam Keras Laga Melawan AC Milan di Australia

Nostalgia: Ketika AC Milan Meraih Scudetto 1993/1994 dengan Hanya Mencetak 36 Gol

Pertama Kali dalam Sejarah, AC Milan Raup Keuntungan Tiga Tahun Berturut-turut

Sepakat dengan Adrien Rabiot, Mike Maignan Juga Keluhkan Laga AC Milan vs Como Dimainkan di Australia
Massimiliano Allegri, Kunci AC Milan untuk Raih Scudetto dan Maksimalkan Potensi Rafael Leao
Sempat Dikaitkan dengan Manchester United, Zinedine Zidane Ungkap Waktu untuk Kembali Melatih
FIFA Bakal Larang Laga Liga Domestik di Luar Negeri

Terungkap, Legenda Napoli Ini Nyaris Bergabung dengan AC Milan

Christian Pulisic Banyak Cetak Gol, Legenda AC Milan Lebih Soroti Peran Penting Santi Gimenez
