Aksi Solidaritas di Laga Bayern Munchen Vs Hoffenheim: Jangan Tebang Pilih

Aksi solidaritas di laga Bayern Munchen melawan Hoffenheim bisa jadi contoh untuk meredam aksi pelecehan rasialis.
Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Minggu, 01 Maret 2020
Aksi Solidaritas di Laga Bayern Munchen Vs Hoffenheim: Jangan Tebang Pilih
Aksi solidaritas di laga Bayern Munchen vs Hoffenheim (twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Muncul kejadian aneh dan menarik pada laga Skuat Bayern Munchen melawan tuan rumah Hoffenheim di ajang Bundesliga, Sabtu (29/2/). Dalam pertandingan di kandang Hoffenheim, Stadion PreZero Arena, para pemain kedua tim menghentikan permainan pada menit ke-77.

Para pemain kedua tim hanya memainkan bola. Mereka saling mengumpan layaknya sesi latihan di tengah lapangan. Ketika itu Bayern Munchen sudah unggul 6-0 dan skor bertahan hingga laga usai.

Tindakan itu merupakan bentik protes pemain menyusul spanduk oleh suporter garis keras Bayern yang menghina Dietmar Hopp, pemilik klub Hoffenheim.

Ketika spanduk itu dibentangkan, wasit menghentikan permainan dan para pemain Bayern dan Hoffenheim meninggalkan lapangan.

Pertandingan kemudian dilanjutkan pada menit ke-77 dan saat itulah para pemain melakukan protes dengan tidak bermain sepak bola.

Selepas pertandingan, pemain dari kedua kubu berkumpul di tengah lapangan. Sementara CEO Bayern, Karl-Heinz Rummenigge, berjabat tangan dan meminta maaf kepada Hopp. "Saya malu sekali dengan tindakan para idiot itu. Ini saatnya Bundesliga, DFB, dan DFL untuk beraksi bersama melawan para idiot itu," kata Rummenigge.

"Sisi buruk sepak bola terbaca hari ini. Saya benar-benar malu terhadap Dietmar Hopp yang sebenarnya lelaki terhormat dan selalu disorot secara positif," tambahnya.

Apa yang terjadi di Sinsheim tersebut merupakan momentum penting dalam sepak bola Jerman. Pemandangan di atas lapangan yang ditampilkan para pemain di atas lapangan akan terus ada dalam memori.

Penghinaan sepertinya sudah menjadi hal wajar di dunia sepak bola, tapi itu tetap saja tidak bisa diterima. Penghinaan tetaplah penghinaan, dan manusia tetaplah manusia.

Pelecehan semacam itu juga melegitimasi protes yang dilakukan dengan benar. Karena ada cara lain untuk memprotes daripada menghina atau mengancam seseorang.

Aksi yang dilakukan suporter Bayern yang ditujukan kepada Dietmar Hopp sangat menganggu. Kubu Bayern, staf mereka, dan wasit sudah selayaknya mendapatkan pujian karena bertindak tegas.

Akan tetapi, alasan dari mengapa semua ini terjadi adalah bagian penting dari cerita ini dan salah satu yang tidak boleh hilang.

Protes terhadap Hopp bukanlah melawan Hopp sebagai orang, tetapi terhadap apa yang dia perjuangkan. Hopp adalah seseorang yang telah memompa uang ke klub dan diberikan pengecualian dari aturan 50+1. Dengan melakukan itu, dia telah merusak banyak fundamental yang membuat sepak bola Jerman hebat.

Fans di Jerman, banyak dari mereka adalah anggota klub. Karena itu mereka memiliki pendapat tentang bagaimana klub mereka dijalankan. Mereka memiliki hak untuk memprotes perkembangan yang mereka rasa bisa mengancam cara klub sepak bola mereka dijalankan.

Sikap kritis tentu sah-sah saja dan bahkan sebaiknya didorong di era modern ini. Tetapi tidak ada ruang untuk penyalahgunaan. Itu sebabnya respons yang cepat dan kuat adalah hal yang baik. Diperlukan solidaritas terhadap pelecehan.

Yang paling penting lagi, perlakuan terhadap semua pelecehan harus sama. Sebelumnya, saat ada pelecehan rasialis, homofobia, atau seksis, yang jauh lebih serius daripada apa yang terjadi di Sinsheim, tidak menemui kutukan yang sama?

Saat Jordan Torunarigha atau Antonio Rudiger dilecehkan, permainan masih berlanjut seperti biasa. Tidak ada yang berlari ke arah suporter untuk mengentikan pelecehan.

Apa yang terjadi di markas Hoffenheim akan lebih bermakna lagi jika akan menjadi contoh untuk menyikapi pelecehan di atas lapangan hijau. Jika solidaritas terhadap pelecehan penting bagi Bundesliga, klub, dan para petinggi, maka itu harus mencakup semua orang yang menderita pelecehan.

Ke depannya, jika ada pemain yang mengalami pelecehan rasialis, apa yang dilakukan Bayern dan Hoffenheim bisa menjadi contoh bahwa pemain memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan.

Opini Yusuf Abdillah

Bundesliga Bayern munchen
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

9.673

Berita Terkait

Liga Champions
Ingin Balas Dendam, Harry Kane Tunggu Arsenal di Babak Gugur
Harry Kane murka setelah Bayern Munchen tumbang dari Arsenal. Sang bomber menegaskan ingin bertemu kembali di babak gugur demi balas dendam besar!
Johan Kristiandi - Kamis, 27 November 2025
Ingin Balas Dendam, Harry Kane Tunggu Arsenal di Babak Gugur
Liga Champions
Klasemen Terbaru Liga Champions 2025-2026: Arsenal Berlari Sendirian, Liverpool Hancur Lebur
Pekan lima fase liga Liga Champions 2025-2026 berakhir, Arsenal mantap di urutan satu dan Liverpool kian terpuruk.
Arief Hadi - Kamis, 27 November 2025
Klasemen Terbaru Liga Champions 2025-2026: Arsenal Berlari Sendirian, Liverpool Hancur Lebur
Inggris
On Fire, Arsenal Tak Terbendung dan Akhiri Rekor Bagus Bayern Munchen
Arsenal menjaga momentum melalui kemenangan 3-1 atas Bayern Munchen di Liga Champions.
Arief Hadi - Kamis, 27 November 2025
On Fire, Arsenal Tak Terbendung dan Akhiri Rekor Bagus Bayern Munchen
Hasil akhir
Hasil Liga Champions: Madrid Menang Tipis, Inter Milan Kalah, Arsenal Bantai Bayern, Liverpool Dipermalukan di Anfield
Hasil laga-laga Liga Champions yang dimainkan pada Kamis (27/11) dini hari WIB melibatkan tim seperti Madrid, Inter, Arsenal, PSG, Bayern, dan Liverpool.
Arief Hadi - Kamis, 27 November 2025
Hasil Liga Champions: Madrid Menang Tipis, Inter Milan Kalah, Arsenal Bantai Bayern, Liverpool Dipermalukan di Anfield
Liga Champions
Arsenal vs Bayern Munchen: Persahabatan Eberechi Eze dan Michael Olise, dari Papan Catur ke Panggung Liga Champions
Untuk pertama kalinya, Eberechi Eze dan Michael Olise akan kembali berada dalam satu lapangan.
Yusuf Abdillah - Rabu, 26 November 2025
Arsenal vs Bayern Munchen: Persahabatan Eberechi Eze dan Michael Olise, dari Papan Catur ke Panggung Liga Champions
Liga Champions
Fakta dan Statistik Menarik yang Perlu Diketahui Jelang Arsenal vs Bayern Munchen
Berikut fakta dan statistik yang perlu diketahui jelang menyaksikan duel Arsenal melawan Bayern Munchen di Emirates.
Yusuf Abdillah - Rabu, 26 November 2025
Fakta dan Statistik Menarik yang Perlu Diketahui Jelang Arsenal vs Bayern Munchen
Jadwal
Link Streaming Arsenal vs Bayern Munchen, Kamis 27 November 2025
Arsenal akan menjamu Bayern Munchen pada matchday 5 League Phase Liga Champions 2025-2026, di Emirates Stadium, Kamis (27/11) pukul 03.00 WIB.
Yusuf Abdillah - Rabu, 26 November 2025
Link Streaming Arsenal vs Bayern Munchen, Kamis 27 November 2025
Liga Champions
Prediksi Pemenang Pertandingan Arsenal vs Bayern Munchen Versi Superkomputer
Superkomputer Opta merilis prediksi mengejutkan untuk duel Arsenal vs Bayern di Liga Champions. Siapa yang lebih diunggulkan? Simak peluang lengkapnya di sini!
Johan Kristiandi - Rabu, 26 November 2025
Prediksi Pemenang Pertandingan Arsenal vs Bayern Munchen Versi Superkomputer
Prediksi
Prediksi dan Statistik Arsenal vs Bayern Munchen: Menghindari Kekalahan Perdana
Arsenal dan Bayern sama-sama belum terkalahkan di Liga Champions! Cek statistik, kondisi tim, dan prediksi siapa yang bakal merasakan kekalahan perdana.
Johan Kristiandi - Rabu, 26 November 2025
Prediksi dan Statistik Arsenal vs Bayern Munchen: Menghindari Kekalahan Perdana
Ragam
3 Laga Ketika Bayern Munchen Membantai Arsenal di Liga Champions
Bayern Munchen acapkali menjadi mimpi buruk bagi Arsenal di Liga Champions. The Gunners tak pernah menang sejak 2015-2016.
Arief Hadi - Rabu, 26 November 2025
3 Laga Ketika Bayern Munchen Membantai Arsenal di Liga Champions
Bagikan