Ada Isu Panas di Balik Hengkangnya Binotto
BolaSkor.com - Hengkangnya Mattia Binotto dari Scuderia Ferrari memicu munculnya rumor buruk. Beredar isu bahwa Charles Leclerc menjadi biang keladi kepergian kepala tim kuda jingkrak ini.
Isu ini beredar setelah Binotto mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Ferrari. Kabarnya hal ini dilakukan karena pembalap asal Monako itu sakit hati kepada Binotto.
Wajar saja, sebab sepanjang musim 2022 ini, Binotto kerap kali salah dalam menentukan strategi. Hal ini berimbas kepada rentetan hasil buruk yang diraih Leclerc.
Tengok saja saat GP Belgia. Ketika itu Ferrari melakukan blunder dengan memasukan Leclerc ke dalam pit stop di lap terakhir. Alasannya agar Leclerc mendapat satu tambahan poin fastest lap. Sayangnya strategi itu justru menjadi senjata makan tuan karena Leclerc berhasil disalip oleh Fernando Alonso.
Namun isu tersebut langsung di tepis legenda Formula 1, Mika Hakkinen. Peraih dua kali gelar juara dunia ini menilai tidak mungkin seorang pembalap bisa mendepak kru tim begitu saja. Terlebih lagi Binotto memegang posisi penting dalam tim Scuderia Ferrari.
“Saya hanya bisa berbicara dari pengalaman pribadi. Meskipun begitu, ini bukan tentang siapa yang saya sukai atau benci
”Ini mengenai bagaimana seseorang bisa bekerja baik, dengan banyak dedikasi dan kejeniusan. Ini yang terpenting. Jadi pilihan personal bukanlah prioritas,” tutur Hakkinen, dikutip dari speedweek.com.
“Kamu bekerja sebagai pembalap di tim dan ka.j harus menghormati pekerja mu, telantanya, pengetahuannya, dan passion. Saya tidak percaya dengan segala cerita dari isu ini,” tambahnya.
Terkait hal ini, Hakkinen turut menyoroti situasi yang dialamiBinotto. Pria yang pernah dijuluki The Flaying Finn ini mengaku sedih dengan nasib yang menimpa Binotto. Kendati demikian, dia cukup memaklumi dengan keputusan yang dibuat insinyur asal Swiss tersebut.
“Saya sangat sedih, karena Binotto merupakan orang yang baik, pria yang sebenarnya. Formula 1 merupakan olahraga yang kompleks. Jika kamu ingin sukses, maka tiga atau empat posisi krusial harus diisi dengan orang yang sangat bertalenta,” kata Hakkinen.
“Ini bukan pekerjaan satu orang saja. Kamu harus memiliki personaliti berbeda, dengan keunikan talenta masing-masing. Menyeimbangkan kemampuan sepanjang waktu merupakan kunci kesuksesan,” pungkasnya.
Penulis: Bintang Rahmat
Andhika Putra
8.253
Berita Terkait
Link Streaming Newcastle United vs Chelsea, Sabtu 20 Desember 2025
Tim Indonesia Ukir Sejarah 30 Tahun Usai Jadi Peringkat Kedua SEA Games 2025
Link Streaming Dewa United Banten FC vs Persis Solo, Sabtu 20 Desember 2025 Live 15.30 WIB
Buntut Kisruh Napoli vs AC Milan, Presiden FIGC Peringatkan Max Allegri
Tim Indonesia Sukses Lampaui Target di SEA Games 2025, Ketua NOC Indonesia Sampaikan Rasa Bangga
7 Fakta Statistik Menarik Jelang Duel Tottenham Hotspur vs Liverpool
Exco PSSI Sepakat John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Sinyal John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia Menguat, Waketum PSSI Sebut Belum Final
Shin Sang-gyu Pimpin Persebaya Saat Melawan Borneo FC, Kondisi Green Force Keropos
Cepat atau Lambat Pep Guardiola Akan Pergi, Manchester City Harus Siapkan Penggantinya