5 Tim Kuda Hitam yang Berhasil Meraih Gelar Juara

Istilah bola itu bundar benar-benar dibuktikan oleh tim-tim kuda hitam yang mampu merebut gelar juara.
Taufik HidayatTaufik Hidayat - Senin, 04 Mei 2020
5 Tim Kuda Hitam yang Berhasil Meraih Gelar Juara
Leicester City menjuarai Premier League 2015-2016 (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Bola itu bundar adalah sebuah istilah yang menggambarkan bahwa apapun bisa terjadi di sepak bola. Tak terkecuali berhasil juaranya tim-tim kuda hitam.

Fenomena kuda hitam atau underdog hampir selalu mengiringi jalannya sebuah turnamen. Namun sangat jarang tim yang dilabeli status ini keluar sebagai juara.

Pada akhirnya, mereka hanya menjadi pelengkap. Tim-tim besar yang secara kualitas lebih baik tetap tampil sebagai pemenang di akhir.

Baca Juga:

5 Bintang Eropa yang Dapat Direkrut Klub David Beckham, Inter Miami

4 Penyerang yang Sulit Dihadapi Otavio Dutra

5 Momen Ketika Jose Mourinho Menyerang Pemain di Klubnya

Maka juaranya sebuah tim kuda hitam adalah sebuah fenomena yang langka. Hal ini tak terjadi setiap musimnya.

Perjalanan mereka menjadi juara biasanya diiringi kisah heroik yang menginspirasi banyak orang. Berikut ini contoh lima tim kuda hitam yang mampu menjadi juara:


1. FC Porto (Liga Champions 2003-2004)


FC Porto bisa dibilang mengawali kesuksesan tim kuda hitam di era milenium. Raksasa Portugal itu secara tak terduga mampu menjuarai Liga Champions 2003-2004.

Ini memang bukan trofi Liga Champions pertama bagi Porto. Namun masa kejayaan terakhir mereka di kompetisi terelit Eropa terjadi pada musim 1986-1987.

Sementara pada awal 2000-an, klub-klub Spanyol dan Italia bergantian mendominasi Eropa. Maka apa yang dilakukan Porto adalah sebuah kejutan besar.

Kesuksesan Porto ini tak bisa dilepaskan dari peran sang pelatih, Jose Mourinho. Sejak saat itu pria asal Portugal membangun reputasi sebagai salah satu juru taktik terbaik dunia.

Dalam perjalanan ke final, Porto mampu menyingkirkan tim-tim kuat seperti Manchester United dan Deportivo La Coruna. Sementara di partai puncak, mereka menghabisi tim kejutan lainnya, AS Monaco.


2. Timnas Yunani (Piala Eropa 2004)


2004 bisa dibilang merupakan tahun penuh kejutan bagi sepak bola Eropa. Selain FC Porto, Timnas Yunani juga melakukan hal serupa di Piala Eropa.

Sebelum turnamen digelar, nama Yunani tidak pernah diperhitungkan masuk dalam bursa juara. Situasi itu juga tak berubah meski mereka mengalahkan tuan rumah Portugal pada laga pembukaan.

Yunani bahkan sedikit beruntung karena bisa lolos dari fase grup. Mereka hanya unggul produktivitas gol dari Spanyol sehingga menemani Portugal sebagai runner up grup A.

Pada fase gugur, keberuntungan terus mengiringi perjalanan Yunani. Tim asuhan Otto Rehhagel sukses mengalahkan Prancis dan Republik Ceko dengan skor identik 1-0 meski lebih banyak ditekan sepanjang pertandingan.

Kejutan Yunani mencapai puncaknya di partai final saat bertemu Portugal kembali. Gol tunggal Angelos Charisteas membawa Negeri Para Dewa juara yang sekaligus mengubur ambisi Portugal untuk membalas dendam dan berpesta di rumah sendiri.


3. Timnas Wanita Jepang (Piala Dunia Wanita 2011)


Kisah heroik diukir Timnas Wanita Jepang pada ajang Piala Dunia 2011. Nadeshiko untuk pertama kali mampu merebut gelar juara meski tiga bulan sebelum turnamen, negaranya porak-poranda diterpa tsunami.

Pada tahun-tahun sebelumnya, Jepang hanya sekadar pelengkap di persaingan sepak bola wanita. Prestasi terbaik timnasnya hanya menembus perempat final pada edisi 1995.

Tsunami juga membuat persiapan Jepang ke Piala Dunia tak maksimal. Beberapa pemain bahkan turut menjadi korban bencana tersebut.

Namun Timnas wanita Jepang tampil militan dalam setiap pertandingan di Piala Dunia. Kabarnya tim pelatih memperlihatkan foto-foto kehancuran negaranya efek tsunami untuk memotivasi mereka.

Dalam perjalanan ke final, Jepang mampu menaklukkan tuan rumah Jerman dan Swedia yang dikenal sebagai salah satu kekuatan utama sepak bola wanita. Sementara pada partai puncak, mereka sudah ditunggu tim kuat lainnya, Amerika Serikat

Materi bintang Amerika Serikat tak membuat gentar Jepang. Tim asuhan Norio Sasaki itu memenangi laga final secara dramatis lewat drama adu penalti.


4. Atletico Madrid (LaLiga 2013-2014)


Atletico Madrid membuat kejutan dengan menjuarai La Liga musim 2013-2014. Los Rojiblancos mematahkan dominasi Real Madrid dan Barcelona yang bergantian mengangkat trofi ini sejak musim 2004-2005.

Atletico awalnya bukan klub penantang gelar juara. Mereka lebih sering bersaing memperebutkan tiket Liga Champions.

Namun musim 2013-2014 adalah pengecualian. Diego Simeone selaku pelatih sukses meracik skuatnya menjadi sebuah tim yang sulit dikalahkan.

Bermodal pertahanan yang kuat, Atletico sukses mengumpulkan 90 poin hasil dari 28 kemenangan, enam imbang dan empat kekalahan. Mereka memastikan gelar juara di laga terakhir setelah bermain imbang 1-1 dengan pesaing terdekatnya, Barcelona.

Musim Atletico nyaris semakin sempurna karena juga lolos ke final Liga Champions. Sayang pada laga final, mereka takluk dari rival sekotanya, Real Madrid.


5. Leicester City (Premier Leagaue 2015-2016)


Leicester City menjalani sebuah dongeng yang berakhir dengan happy ending pada musim 2015-2016. Tim medioker ini mampu menjuarai salah satu kompetisi paling ketat di dunia, Premier League.

Apa yang dilakukan Leicester bisa dibilang nyaris mustahil. Bagaimana mungkin tim yang sebelumnya gemar berjuang di zona degradasi bisa menjadi juara tanpa mendatangkan para pemain bintang.

Sosok Claudio Ranieri menjadi aktor penting di balik kesuksesan Leicester. Pelatih asal Italia itu mampu memaksimalkan materi pemain serba pas-pasan menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat.

Hebatnya, Leicester melesat sendirian di puncak klasemen meninggalkan tim-tim besar seperti Arsenal, Manchester City, Liverpool, dan Manchester United. Mereka sudah memastikan gelar juara dua pekan sebelum Premier League berakhir.

Kisah kesuksesan Leicester ini sangat langka terjadi. Terbukti, The Foxes tak mampu mengulanginya semusim kemudian.

Trivia Sepak Bola Leicester City FC Porto Timnas Jepang Yunani Atletico Madrid Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.514

Berita Terkait

Sports
Presiden Prabowo Instruksikan Tiga Langkah Besar untuk Kesejahteraan Atlet Indonesia
Presiden Prabowo Subianto juga menginstruksikan Menpora Erick Thohir untuk membuka ruang karier bagi atlet berprestasi.
Rizqi Ariandi - Kamis, 27 November 2025
Presiden Prabowo Instruksikan Tiga Langkah Besar untuk Kesejahteraan Atlet Indonesia
Timnas
Waketum PSSI Akui Salah Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Berasal dari Belanda
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menyebut calon pelatih Timnas Indonesia mayoritas berasal dari Eropa, termasuk Belanda.
Rizqi Ariandi - Kamis, 27 November 2025
Waketum PSSI Akui Salah Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Berasal dari Belanda
Hasil akhir
Hasil AFC Champions League Two 2025/2026: Persib Kalah di Singapura
Persib Bandung harus menerima kekalahan tipis dari Lion City Sailors FC pada ajang AFC Champions League Two 2025/2026.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 26 November 2025
Hasil AFC Champions League Two 2025/2026: Persib Kalah di Singapura
Jadwal
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Atletico Madrid vs Inter Milan, Live Sebentar Lagi
Atletico Madrid menghadapi Inter Milan pada matchday 5 Liga Champions 2025/2026. Cek link streaming resmi, jadwal, dan kondisi terbaru kedua tim!
Johan Kristiandi - Rabu, 26 November 2025
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Atletico Madrid vs Inter Milan, Live Sebentar Lagi
Italia
AC Milan Masih Coba Tahan Mike Maignan, Chelsea Pantau Situasi
Direktur Ooahraga AC Milan Igli Tare, masih berniat untuk membuka kembali negosiasi perpanjangan kontrak dengan Mike Maignan.
Yusuf Abdillah - Rabu, 26 November 2025
AC Milan Masih Coba Tahan Mike Maignan, Chelsea Pantau Situasi
Timnas
Dua Exco PSSI Terbang ke Eropa Malam Ini untuk Wawancara Calon Pelatih Timnas Indonesia
PSSI mulai bergerak ke Eropa untuk mewawancara kandidat pelatih Timnas Indonesia.
Rizqi Ariandi - Rabu, 26 November 2025
Dua Exco PSSI Terbang ke Eropa Malam Ini untuk Wawancara Calon Pelatih Timnas Indonesia
Liga Champions
Arsenal vs Bayern Munchen: Persahabatan Eberechi Eze dan Michael Olise, dari Papan Catur ke Panggung Liga Champions
Untuk pertama kalinya, Eberechi Eze dan Michael Olise akan kembali berada dalam satu lapangan.
Yusuf Abdillah - Rabu, 26 November 2025
Arsenal vs Bayern Munchen: Persahabatan Eberechi Eze dan Michael Olise, dari Papan Catur ke Panggung Liga Champions
Liga Champions
Fakta dan Statistik Menarik yang Perlu Diketahui Jelang Arsenal vs Bayern Munchen
Berikut fakta dan statistik yang perlu diketahui jelang menyaksikan duel Arsenal melawan Bayern Munchen di Emirates.
Yusuf Abdillah - Rabu, 26 November 2025
Fakta dan Statistik Menarik yang Perlu Diketahui Jelang Arsenal vs Bayern Munchen
Bulu Tangkis
Sukses di Australia Open 2025, Raymond/Joaquin Enggan Disamakan dengan The Minions
Raymond/Joaquin yang mencuri perhatian di turnamen level Super 500 Australia Open 2025 langsung digadang-gadang sebagai The Next Minions.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 26 November 2025
Sukses di Australia Open 2025, Raymond/Joaquin Enggan Disamakan dengan The Minions
Inggris
Bikin Lamine Yamal Mati Kutu, Marc Cucurella Tidak Mau Besar Kepala
Dalam laga melawan Chelsea di Liga Champions, bintang Barcelona Lamine Yamal dibuat tidak berkutik oleh Marc Cucurella.
Yusuf Abdillah - Rabu, 26 November 2025
Bikin Lamine Yamal Mati Kutu, Marc Cucurella Tidak Mau Besar Kepala
Bagikan