Olimpiade Paris 2024

5 Peristiwa Kontroversi Sepanjang Sejarah Olimpiade

Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Senin, 22 April 2024
5 Peristiwa Kontroversi Sepanjang Sejarah Olimpiade
Logo Olympics. (Olympics.com)

BolaSkor.com - Olimpiade menjadi salah satu pesta olahraga terbesar di dunia. Banyak peristiwa unik dan menarik yang menghiasi ajang olahraga kasta tertinggi tersebut. Beberapa diantaranya bahkan mampu membuat publik berdecak kagum

Sebut saja salah satunya ketika atlet asal Guatemala, Kevin Cordon mampu memberikan kejutan di Olimpiade Tokyo 2020. Sebagai salah satu wakil yang tidak diunggulkan, Kevin justru mampu mendobrak keraguan publik usai berhasil lolos hingga babak semifinal.

Baca Juga:

Kata Shin Tae-yong Usai Timnas U-23 ke Perempat Final Piala Asia U-23

Soal Perpanjangan Kontrak Usai Capai Target, Begini Kata Shin Tae-yong

Namun nyatanya selain peristiwa yang membuat publik bertepuk tangan, Olimpiade juga pernah diwarnai beberapa skandal. Beberapa peristiwa tersebut bahkan sulit dilupakan hingga menjadi bagian dari sejarah kelam Olimpiade.

Berikut BolaSkor.com rangkum lima skandal yang pernah terjadi dalam Olimpiade:

1. Peristiwa Berdarah Munich

Peristiwa berdarah yang terjadi di Olimpiade Munich 1972 mungkin menjadi kejadian paling kelam yang pernah ada dalam sejarah Olimpiade. Bagaimana tidak, dalam kejadian ini setidaknya ada 11 atlet yang harus kehilangan nyawa.

Peristiwa ini terjadi pada 4 September 1972. Saat itu sekelompok teroris perlawanan hitam melancarkan aksi penculikan dengan sasaran kampung atlet Israel.

Sebagai tebusan, pihak teroris perlawanan hitam menuntut dibebaskannya 234 tawanan Palestina dari penjara Israel dan dua pemimpin kelompok kiri Baadee-Meinhoff dari penjara Jerman Barat.

Namun sayangnya proses penyelamatan justru berakhir tragis. Baik sandera mau pun pihak teroris harus kehilangan nyawanya.

2. Penggunaan Doping oleh Sprinter Kenya dan Nigeria

Kali ini peristiwa kontroversial terjadi pada Olimpiade Tokyo 2020. Saat itu sprinter asal Kenya (Blessing Okagbare) dan Nigeria (Mark Odhiambo) terpaksa harus angkat kaki lebih awal.

Keputusan ini dilakukan karena kedua sprinter itu kedapatan mengkonsumsi doping. Berdasarkan hasil tes, Okagbare positif menggunakan hormon pertumbuhan. Sementara Odhiambo menggunakan steroid anabolik.

View this post on Instagram

A post shared by Bolaskor.com (@bolaskorcom)

3. Kecurangan dalam Cabor Tinju di Olimpiade Seoul 1988

Olimpiade Seoul 1988 akan menjadi momen yang sulit dilupakan bagi Roy Jones Jr. Pasalnya dalam Olimpiade tersebut, petinju asal Amerika Serikat ini dicurangi oleh wakil tuan rumah.

Peristiwa ini terjadi pada partai final di kelas light-middleweight yang mempertemukan Jones dengan Park Si-hun. Dalam laga tersebut Jones mampu mendominasi pertarungan dengan mendaratkan 86 pukulan. Sedangkan Park hanya mampu mendaratkan 32 pukulan.

Melihat situasi ini, jelas Jones diprediksi dapat menang secara mutlak. Namun saat itu juri justru memberikan keputusan kontoversial dengan memberikan kemenangan kepada Park.

4. TV Korea Lecehkan Atlet

Peristiwa kontroversial kembali terjadi pada gelaran Olimpiade Tokyo 2020. Namun kali ini kejadian itu tidak dilakukan oleh atlet, melainkan salah satu stasiun TV Korea, MBC.

Kejadian ini terjadi saat MBC menyiarkan acara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020. Ketika itu MBC menyelipkan informasi tidak pantas saat beberapa kontingen dengan maksud agar penonton dapat mengenal lebih mudah negara-negara yang berpartisipasi.

Namun sayangnya informasi tersebut bernada menghina. Salah satunya saat MBC mengenalkan Indonesia sebagai negara yang memiliki GDP rendah. Kemudian ketika MBC menyinggung masalah politik dengan memasang foto Wuhan, insiden Chernobyl, dan tembok Berlin saat mengenalkan Cina, Ukraina, dan Jerman.

View this post on Instagram

A post shared by Bolaskor.com (@bolaskorcom)

5. Skandal Bulutangkis di Olimpiade London 2012

Olimpiade London 2012 menjadi momen terburuk yang pernah terjadi pada dunia bulutangkis. Pasalnya dalam olimpiade tersebut sebanyak empat pasang pemain harus didiskualifikasi karena dianggap melanggar sportivitas

Tercatat empat pasang pebulutangkis tersebut adalah Yu Yang/Wang Xiaoli (Cina), Jung Kyung-eu/Kim Ha-na dan Ha Jung-eun/Kim Min-jung (Korea Selatan), serta Greysia Polii/Meiliana Jauhari (Indonesia).

Berdasarkan keputusan pihak penyelenggara, keempat pasang tersebut dikeluarkan karena sengaja mengalah dari lawannya. Disinyalir mereka semua melakukannya agar mendapat lawan yang lebih mudah di fase gugur.

Penulis: Bintang Rahmat

Olimpiade 2024 Breaking News
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

Pencinta sepak bola Indonesia.
Posts

15.059

Bagikan