5 Pengguna Nomor Punggung 10 Terbaik di Timnas Brasil

BolaSkor.com - Jogo Bonito. Begitulah warga Brasil menyebut keindahan sepak bola yang mereka mainkan di atas rumput hijau. Tidak sekedar di rumput hijau, warga Brasil mayoritas menyukai sepak bola dan melatih aksi juggling dan dribel mereka di jalanan.
Tidak usah heran apabila Negeri Samba tidak pernah kehabisan bakat-bakat baru dalam dunia sepak bola. Sebagian besar anak-anak kecil di sana bermimpi untuk menapaki puncak dunia dengan bermain bola, menjadi pemain profesional dan berkarier di Eropa.
Dribel bola melalui berbagai macam trik untuk mengelabui lawan sudah bukan hal baru bagi pemain asal Brasil. Dengan jersey berwarna kuning yang identik dengan mereka, Brasil sudah lima kali menguasai dunia melalui raihan titel Piala Dunia.
Baca Juga:
Gelandang AC Milan Dinilai Tak Pantas Pakai Nomor 10 Timnas Brasil
Salah satu aksi yang dinanti dari banyaknya momen bersejarah timnas Brasil adalah pengguna nomor 10, nomor yang identik dengan pengatur serangan (playmaker) atau di Italia trequartista. Biasanya magis datang dari para penggunanya untuk mengubah situasi laga.
Gelandang serang dengan tipe pengatur serangan sudah langka di era sepak bola modern. Kendati demikian Brasil tetap memiliki pemain-pemain terbaik yang mengenakan nomor punggung tersebut. BolaSkor.com akan menjabarkannya.
1. Ronaldinho
Tidak perlu diragukan lagi. Dalam kondisi primanya Ronaldinho akan membuat lawan pusing tujuh keliling untuk coba merebut bola dari kakinya. Masa-masa terbaiknya hadir ketika ia memperkuat Barcelona dan AC Milan pada 2003-2011 setelah sebelumnya di Paris Saint-Germain (PSG).
Talenta alami Ronaldinho kala mendribel bola sungguh enak ditonton. Selain itu pengemas 97 caps dan 33 gol dengan timnas Brasil itu juga memiliki visi bermain bagus dan akurasi mengoper bola. Bersama Brasil Ronaldinho memenangi Piala Dunia 2002.
2. Zico
Julukannya adalah White Pele dan Zico benar-benar menyandang status itu dengan baik. Berperan sebagai penyerang-pengatur serangan, Zico acapkali menarik atensi lawan untuk menjatuhkannya atau coba merebut bola darinya.
Dari segi mengatur permainan dan mencetak gol Zico masih salah satu yang terbaik. Legenda Flamengo itu tak pernah meraih titel dengan Brasil kecuali mencapai juara tiga Piala Dunia 1978.
3. Kaka
Bisa disebut sebagai pengatur serangan terakhir di era sepak bola modern setelah Ronaldinho. Legenda AC Milan memiliki keanggunan ketika mendribel bola melewati lawan dan bola sulit dicuri dari kakinya jika ia bermain dalam kondisi prima.
Sembari berlari mendribel bola Kaka juga memiliki visi bermain bagus dan operan akurat. Hebatnya lagi dia juga penyelesai akhir yang bagus. Kaka memenangi titel Piala Dunia 2002 dan dua Piala Konfederasi.
4. Rivellino
Bagian dari skuat legendaris Brasil pada 1970 dan pernah menjadi rekan setim Pele. Rivellino memiliki segala yang dibutuhkan dalam posisi pengatur serangan dari: tendangan bebas bagus, tendangan jarak jauh, operan akurasi jarak jauh, visi, kontrol bola, dan aksi dribel.
Rivellino juga yang menyempurnakan dribel bola bernama "flip flap" yang acapkali diterapkan Ronaldo, Ronaldinho, dan Romario. Peraih satu titel Piala Dunia memiliki 92 caps dan 26 gol untuk timnas Brasil.
5. Pele
The one and only Pele. Tak usah panjang lebar dari ikon sepak bola Brasil dan dunia ini. Pele mengajarkan pentingnya bermain sepak bola untuk bersenang-senang dan itu diterapkannya dengan caranya mendribel bola. Jogo Bonito.
Pele 'seorang diri' membawa Brasil juara tiga kali Piala Dunia pada 1958, 1962, dan 1970. Pada 1958 menjadi spesial karena untuk kali pertama dunia melihat aksi anak muda yang memikul beban satu negara. Tak diragukan lagi Pele pengguna nomor punggung 10 dan pesepak bola terhebat sepanjang masa.
Arief Hadi
15.313
Berita Terkait
Timnas Indonesia Pesta 6 Gol ke Gawang China Taipei, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Debut

Chonburi FC Academy Juara Nusantara Open 2025, 30 Pemain Masuk Pantauan

Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Chinese Taipei: Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Cadangan

Link Streaming FIFA Matchday Timnas Indonesia vs China Taipei, Jumat 5 September 2025

Persija Sedang On Fire, Mauricio Souza Berharap Rizky Ridho dan Jordi Amat Tidak Cedera di Timnas Indonesia

Lebih Percaya Diri, Rasmus Hojlund Siap Buktikan Diri di Napoli

Patrick Kluivert Bangga sampai Kehabisan Kata-kata Usai Calvin Verdonk Gabung Klub Ligue 1 Lille

Rizky Ridho Akan Bantu Proses Adaptasi Tiga Pemain Baru Timnas Indonesia

Persis Solo Akui Terlambat Bayar Gaji Pemain, Tidak Mau Bergantung Sokongan Dana Owner

Jadwal Siaran Langsung FIFA Matchday Timnas Indonesia vs China Taipei, Jumat 5 September 2025
