Trivia Sepak Bola

5 Pemain yang Gagal Bersinar di Serie A, tetapi Gemilang di Premier League

Apakah benar Serie A adalah liga bermasalah? Padahal ada lima pemain yang gagal bersinar di Italia tetapi gemilang di Premier League.
Johan KristiandiJohan Kristiandi - Jumat, 24 Januari 2025
5 Pemain yang Gagal Bersinar di Serie A, tetapi Gemilang di Premier League
Thierry Henry (X/90sfootball)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Baru-baru ini, muncul perdebatan di media sosial soal kualitas Serie A. Tolok ukurnya adalah keberhasilan pemain dibandingkan ketika bermain di Premier League. Pertanyaannya, apakah Serie A memang butut dan Premier League jauh lebih berkualitas? BolaSkor akan mengungkap lima pemain yang gagal bersinar di Serie A, tetapi gemilang di Premier League.

Serie A sering dianggap sebagai liga yang tidak lebih bergengsi daripada Premier League dan LaLiga. Bahkan, beberapa pihak menilai Serie A juga kalah saing dibanding Bundesliga.

Baca Juga:

Liga Champions: Tekuk Sparta Praha, Nasib Inter Milan Ada di Tangan Sendiri

Mengenal Petar Sucic, Bintang Muda Dinamo Zagreb yang Jadi Incaran Inter Milan

Inter Milan Siap Bertarung Melawan Napoli dalam Perburuan Scudetto

Menariknya, kini muncul perdebatan di media sosial soal kualitas kompetisi nomor satu di Italia itu. Serie A dianggap buruk karena pemain bobrok yang pindah dari Premier League justru tampil gemilang di klub Italia.

Namun, jika menilik jauh ke belakang, ada sejumlah pemain yang mencatatkan lajur sebaliknya. Pemain tersebut gagal bersinar di Serie A, tetapi punya catatan emas di Premier League. Berikut lima pemain tersebut:

Bruno Fernandes

Bruno Fernandes (X/IFTVofficial)

Sebelum jadi pemain tidak tergantikan di lini kedua Manchester United, Bruno Fernandes merupakan penggawa Udinese dan Sampdoria. Selama membela kedua klub itu, tidak ada prestasi mentereng yang ditorehkan Bruno Fernandes.

Setelah angkat kaki dari Portugal, Bruno Fernandes menuju Italia dengan membela Novara. Kemudian, ia memilih memperkuat Udinese pada 2013. Tiga tahun berselang, Bruno Fernandes menjadi pemain Sampdoria.

Selama kurang lebih empat tahun berkarier di Italia, Bruno Fernandes bukanlah pemain yang menonjol. Ia tidak pernah memperkuat tim papan atas Italia. Selain itu, dari 119 penampilan, Bruno Fernandes hanya mengemas 15 gol dan 14 assist.

Gelandang 30 tahun itu baru menunjukkan grafik menanjak ketika memperkuat Sporting CP. Kemudian, Man United memboyongnya pada awal Januari 2020 dengan mahar 65 juta euro.

Philippe Coutinho

Philippe Coutinho (Bleacherreport)

Philippe Coutinho adalah satu di antara pemain terbaik yang pernah dimiliki Liverpool. Buktinya, The Reds menjual pesepak bola asal Brasil itu ke Barcelona dengan nilai transfer mencapai 135 juta euro.

Menariknya, pada awal kedatangannya ke Eropa, Coutinho gagal menunjukkan taji di Inter Milan. Meskipun mendapatkan sejumlah kesempatan, tetapi Coutinho urung memberikan kontribusi seperti yang diharapkan.

Inter mendatangkan Coutinho dari Vasco da Gama pada musim panas 2008. Kemudian, La Beneamata meminjamkan Coutinho kembali ke Vasco da Gama sebelum akhirnya masuk sebagai bagian tim inti pada 2010 hingga 2012.

Sayangnya, Coutinho gagal beradaptasi dengan sepak bola Italia. Dia hanya mengemas 5 gol dan 4 assist dalam 47 penampilan.

Akhirnya, Inter meminjamkan Coutinho ke Espanyol. Kemudian, sang pemain pindah secara permanen ke Liverpool dengan mahar 13 juta euro pada pertengahan musim 2012-2013.

Thierry Henry

Thierry Henry (Bleacherreport)

Juventus menghabiskan dana 12,5 juta euro untuk mendapatkan servis Thierry Henry dari AS Monaco pada musim dingin 1999. Namun, pemain asal Prancis itu gagal memenuhi harapan pendukung Bianconeri.

Thierry Henry tercatat hanya enam bulan membela Juventus. Sang striker mengemas 3 gol dan 2 assist dalam 16 laga Serie A.

Dalam sebuah wawancara pada 2015, Henry mengakui perjalanan karier di Serie A bak mendaki gunung. Ia menuding Carlo Ancelotti adalah satu di antara alasannya.

"Ketika datang ke Juventus, klub sedang punya banyak masalah. Performa saya buruk saat itu. Saya bermain di bawah asuhan Ancelotti yang menggunakan taktik 3-5-2. Itu sistem yang tida cocok untuk saya," papar Henry menurut laporan beIN Sports.

Kemudian, Henry mencoba peruntungan dengan angkat kaki ke Arsenal. Keputusan itu terbukti tepat. Henry yang tampil jeblok di Serie A membawa The Gunners dua kali meraih trofi Premier League.

Dennis Bergkamp

Dennis Bergkamp (X/SempreInter)

Pemain berikutnya datang dari Belanda. Dennis Bergkamp punya kisah yang tidak menyenangkan untuk dikenang ketika membela Inter. Namun, pada sisi lainnya, Bergkamp adalah pahlawan untuk sebagian suporter Arsenal.

Kisah bermula ketika Inter Milan menggaet Bergkamp dari Ajax Amsterdam pada awal Juli 1993. Ketika itu, Nerazzurri menghabiskan dana 9,7 juta euro.

Kisah Bergkamp di Inter berlangsung dua tahun. Selama periode itu, tidak ada yang mengesankan dari penampilan Bergkamp.

Bergkamp hanya mengemas 11 gol dan 9 assist dalam 52 laga Serie A. Jumlah gol itu sama dengan apa yang ditorehkan Bergkamp dalam musim pertamanya di Premier League.

Selama membela Arsenal, Bergkamp mencetak 120 gol dan 116 assist. Dia juga merupakan bagian kesuksesan The Gunners pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an.

Patrick Vieira

Patrick Vieira (X/90sfootball)

Pemain berikutnya juga punya karier cemerlang di Arsenal. Namun, sebelum itu, dia hanya jadi pemain pelapis di AC Milan.

Ya, pemain itu adalah Patrick Vieira. Sang gelandang hanya lima kali tampil selama satu musim memperkuat Milan.

Ketika itu, Vieria yang masih muda gagal membiasakan diri dengan iklim sepak bola di Italia. Apalagi, kariernya juga terganggu dengan cedera.

Sementara itu, cerita bersama Arsenal berbanding 180 derajat. Pria yang kini menukangi Genoa itu merupakan bagian dari tim Invincibles Arsenal yang meraih titel Premier League 2003-2004.

View this post on Instagram

A post shared by Bolaskor.com (@bolaskorcom)

Trivia Sepak Bola Breaking News Dennis Bergkamp Bruno Fernandes Thierry Henry Patrick Vieira Philippe Coutinho Arsenal AC Milan Inter Milan Juventus Manchester United
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Experienced Journalist with a work history in the online media industry of more than 7 years.
Posts

17.439

Berita Terkait

Hasil akhir
Hasil Super League 2025/2026: Bruno Moreira Selamatkan Persebaya dari Kekalahan Lawan Dewa United Banten FC
Dewa United Banten FC harus puas bermain imbang melawan Persebaya Surabaya dengan skor 1-1.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 26 September 2025
Hasil Super League 2025/2026: Bruno Moreira Selamatkan Persebaya dari Kekalahan Lawan Dewa United Banten FC
Analisis
Analisis Taktik AC Milan: xGA 1, Pertahanan Kuat, Serangan Efisien dengan Taktik 3-5-2
Kekalahan 1-2 dari Cremonese membangkitkan AC Milan yang kemudian tak terkalahkan di empat laga beruntun di seluruh kompetisi.
Arief Hadi - Jumat, 26 September 2025
Analisis Taktik AC Milan: xGA 1, Pertahanan Kuat, Serangan Efisien dengan Taktik 3-5-2
Prediksi
Prediksi dan Statistik Cagliari vs Inter Milan: Pantang Kembali Membuang Poin
Prediksi Cagliari vs Inter Milan di Unipol Domus, Minggu (28/9) dini hari WIB. Simak statistik, kondisi skuad, head to head, serta perkiraan susunan pemain kedua tim.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Prediksi dan Statistik Cagliari vs Inter Milan: Pantang Kembali Membuang Poin
Jadwal
Link Streaming Dewa United Banten FC vs Persebaya Surabaya Jumat 26 September 2025, Live Sebentar Lagi
Laga ini akan digelar di Banten International Stadium (BIS), Banten, Jumat (26/9) pukul 19.00 malam WIB.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 26 September 2025
Link Streaming Dewa United Banten FC vs Persebaya Surabaya Jumat 26 September 2025, Live Sebentar Lagi
Prediksi
Prediksi dan Statistik Juventus vs Atalanta: Bianconeri Rawan Terpeleset
Prediksi Juventus vs Atalanta di Allianz Stadium, Sabtu (27/9) Serie A 2025/26. Simak statistik, head to head, kondisi skuad, dan perkiraan susunan pemain kedua tim.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Prediksi dan Statistik Juventus vs Atalanta: Bianconeri Rawan Terpeleset
Lainnya
Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Raih UCI Merit Award, Sejarah Baru untuk Dunia Balap Sepeda Indonesia
Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian kongres tahunan UCI yang digelar di Kigali, Rwanda.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 26 September 2025
Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Raih UCI Merit Award, Sejarah Baru untuk Dunia Balap Sepeda Indonesia
Liga Indonesia
Tanggapan Marc Klok dan Beckham Putra Usai Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Hadapi Round 4
Keduanya disibukkan dulu dengan pertandingan Persib Bandung.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 26 September 2025
Tanggapan Marc Klok dan Beckham Putra Usai Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Hadapi Round 4
Inggris
Brentford vs Manchester United: London Bukan Lagi Taman Bermain untuk The Red Devils
Manchester United akan menghadapi Brentford di Premier League 2025/2026. Setan Merah punya catatan buruk saat bertandang ke London, ditambah absennya Casemiro dan Lisandro Martinez.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Brentford vs Manchester United: London Bukan Lagi Taman Bermain untuk The Red Devils
Inggris
Crystal Palace vs Liverpool: The Reds Sudah Lupa Rasanya Kalah
Liverpool belum terkalahkan dalam 10 laga tandang terakhir melawan Crystal Palace di Premier League. Akhir pekan ini, The Reds berpeluang memperpanjang rekor impresifnya meski tanpa beberapa pilar utama.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Crystal Palace vs Liverpool: The Reds Sudah Lupa Rasanya Kalah
Ragam
7 Pemain Top yang Pernah Memperkuat Real Madrid dan Atletico Madrid
Derbi Madrid selalu sarat tensi. Ternyata ada beberapa pemain top yang pernah membela Real Madrid dan Atletico Madrid, termasuk Theo Hernandez, Morata, hingga Courtois.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
7 Pemain Top yang Pernah Memperkuat Real Madrid dan Atletico Madrid
Bagikan