5 Klub Besar Eropa yang Menjual Nama Stadionnya

BolaSkor.com - Stadion merupakan salah satu bentuk identitas sebuah klub. Para suporter bahkan tak jarang menyebutnya sebagai tempat ibadah.

Namun kesakralan stadion mulai berkurang di era modern seperti saat ini. Hal itu tak lepas dari keputusan sejumlah klub yanag menjual nama stadon kepada sponsor.

Terbaru, Barcelona berencana menjual nama stadion mereka selama setahun. Itu artinya nama Camp Nou akan digantikan oleh sebuah produk.

Barcelona punya alasan mulia di balik keputusan tersebut. Blaugrana berniat menyumbangkan dana penjualannya untuk melawan virus corona.

Baca Juga:
Barcelona Bersiap Tutup Camp Nou hingga 2021

Barcelona Tak Sanggup Bayar Gaji Neymar seperti di PSG

UEFA Ingin Gelar Final Liga Champions pada 29 Agustus

Barcelona bukanlah klub pertama yang menjual nama stadionnya. Sejumlah klub besar lain sudah lebih dulu melakukan hal tersebut.

Beda dengan Barcelona, kebanyakan klub yang menjual nama stadon bertujuan meraup keuntungan. Ada juga yang terpaksa melakukannya demi menghindari ancaman kebangkrutan.

BolaSkor.com telah merangkum lima klub besar Eropa yanag menjual nama stadionnya. Berikut daftarnya:

1. Bayern Munchen

Bayern Munchen bisa dibilang sebagai pelopor klub yang menjual nama stadionnya. Die Roten bahkan menggandeng sponsor untuk membiayai pembangunan markas barunya.

Pada 2002, Munchen menjalin kesepakatan dengan perusahaan asuransi terkemuka, Allianz untuk membangun kandang baru mereka. Mereka sebelumnya bermarkas di Olympiastadion.

Allianz akhirnya menjadi sponsor utama dalam pembangunan stadion berkapasitas 75 ribu tempat duduk tersebut. Perusahaan asuransi asal Jerman tersebut pun membeli hak nama stadion selama 30 tahun.

Dari kesepakatan itu, Munchen akan mendapat kucuran dana sebesar 4 juta Euro tiap musimnya. Hal ini jelas sangat membantu keuangan raksasa Jerman tersebut.

2. Arsenal

Arsenal meniru langkah Bayern Munchen dalam usahanya membangun kandang baru menggantikan Highbury. Klub asal London itu akhirnya menggandeng Emirates, sebuah maskapai penerbangan besar asal Uni Emirat Arab.

Sebenarnya Arsenal ingin membangun stadion baru dengan biaya sendiri. Nama untuk stadion ini pun sudah disiapkan yaitu Ashburton Groove.

Namun masalah keuangan membuat rencana tersebut tak bisa dilakukan. Bahkan pembangunannya harus tertunda selama dua tahun.

Arsenal pun tak punya pilihan selain menggandeng Emirates. Sebagai gantinya, stadion tersebut diberi nama Emirates Stadium yang dibuka pada 2006.

Dari kesepakatan tersebut, Arsenal mendapat dana tak kurang dari 100 juta poundsterling dari Emirates. Selain nama stadion, Emirates juga menempel di dada jersey klub.

3. Borussia Dortmund

Borussia Dortmund menjual nama stadionnya yang bernama Westfalenstadion pada 2005 silam. Hal itu terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan klub dari kebangkrutan.

Perusahaan jasa keuangan Jerman bernama Signal Iduna Grup membeli hak nama stadion tersebut sehingga namanya menjadi Signal Iduna Park. Kontrak tersebut akan berakhir pada 2021 mendatang.

Kedatangan sponsor tersebut nyatanya mendatangkan banyak manfaat. Selain mendapat kucuran dana, stadion berkapasitas terbesar di Jerman ini mengalami banyak renovasi sehingga lebih modern.

4. Manchester City

Kedatangan Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahlan pada 2008 benar-benar mengubah nasib Manchester City. Taipan asal Uni Emirat Arab itu menyulap The Citizens dari klub medioker menjadi penantang gelar juara dengan kucuran dana transfer tak terbatas.

Sejak saat itu, Etihad Airways masuk sebagai sponsor utama Manchester City. Nama perusahaan maskapai penerbangan itu melekat di dada jersey klub.

Nama Etihad akhirnya juga menjadi nama stadion Manchester City. Awalnya kandang mereka bernama City of Manchester.

Pergantian mana itu membuat Manchester City mendapat dana segar sebesar 150 juta poundsterling. Namun baru-baru ini terungkap jika kesepakatan tersebut hanya akal-akalan mereka untuk menghindari kebijakan Finansial Fair Play (FFP).

5. Juventus

Pada 2011 lalu, Juventus resmi punya stadion baru yang diberi nama Juventus Stadium. Nama tersebut bertahan cukup lama, yakni sampai 2017.

Juventus kemudian menjual hak nama stadion kepada Allianz. Sejak Juli 2017, stadion berkapasitas 47 ribu penonton berganti nama menjadi Allianz Stadium.

Penjualan hak nama stadion ini membuat Bianconeri mendapat dana segar senilai 100 juta euro selama enam tahun. Juventus menjadi klub Italia pertama yang melakukan hal tersebut.