5 Hal yang Harus Ditingkatkan Real Madrid Jelang El Clasico

Real Madrid harus meningkatkan beberapa hal jelang El Clasico.
Arief HadiArief Hadi - Jumat, 26 Oktober 2018
5 Hal yang Harus Ditingkatkan Real Madrid Jelang El Clasico
Real Madrid (Zimbio)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Nasib Julen Lopetegui sebagai pelatih Real Madrid bisa ditentukan akhir pekan ini. Los Blancos akan menyambangi markas Barcelona, Camp Nou, dalam laga bertajuk El Clasico pada pekan 10 LaLiga.

Kendati baru merasakan kemenangan setelah lima laga beruntun tak pernah menang sebelumnya di seluruh kompetisi, pekerjaan rumah Madrid masih menumpuk. Pertama, kemenangan melawan Viktoria Plzen bukanlah hal yang aneh karena Madrid memang superior dari segala aspek.

Kedua, Madrid juga dituntut untuk kembali ke laju kemenangan usai tidak pernah memenangi empat laga LaLiga sebelumnya, tiga di antaranya bahkan berakhir dengan kekalahan kontra Sevilla (0-3), Deportivo Alaves (0-1), dan Levante (1-2).

Posisi Madrid saat ini ada di urutan tujuh klasemen dengan perolehan 14 poin dan terpaut empat poin dengan Barca yang ada di urutan satu. Kekalahan dari Barca akan semakin menyulitkan mereka untuk mengejar titel LaLiga.

Jadi, memang ada beberapa hal yang masih harus ditingkatkan Lopetegui untuk timnya jelang Clasico. Setidaknya lima hal utama di bawah ini harus segera diselesaikan jika tak ingin jadi bulan-bulanan Barca di Camp Nou, meski mereka bermain tanpa Lionel Messi.

1. Full-Backs yang Terlalu Agresif Naik Membantu Serangan (Overlap)

Membangun serangan memang sudah menjadi tuntutan full-back di era modern ini. Selain membantu menutup celah di sisi sayap pertahanan, bek kiri dan bek kanan juga harus tahu momen untuk membantu serangan. Sekali lagi, "tahu momen".

Itu artinya, jangan terlalu agresif menyerang dan lebih efisien ketika sudah memutuskan naik membantu serangan. Permasalahannya adalah full-backs Madrid terlalu agresif kala melakukan overlap dan telat menutup sisi yang mereka jaga ketika tim lawan melakukan serangan balik.

Dua gol terakhir Madrid memang dilesakkan oleh Marcelo, bek kiri yang memang terkenal aktif naik ke depan. Tapi permainannya itu sedianya sudah bisa dilihat berisiko dari musim-musim sebelumnya. Lawan kerapkali mengincar zona yang harus dijaganya saat melancarkan serangan balik.

Masalah yang sama juga dihadapi di sisi kanan pertahanan. Dani Carvajal cedera, Alvaro Odriozola belum sepenuhnya dipercaya bermain, dan Lucas Vazquez baru ini dijadikan bek kanan darurat. Ironis memang, pada akhirnya Vazquez yang bermain di sisi tersebut.

Jadi, jika tak ingin kecepatan Ousmane Dembele, kelincahan Philippe Coutinho dan Luis Suarez, mengobrak-abrik pertahanan Madrid, masalah itu harus segera dibenahi Lopetegui.

2. Keseimbangan Dalam Bertahan

Mencetak 20 gol dan kebobolan 15 gol dari 13 laga terakhir Madrid di seluruh kompetisi, statistik ini jelas tidak bagus untuk tim sekaliber Madrid (jumlah kebobolan lebih banyak dari jumlah laga yang dimainkan).

Buruknya pertahanan Madrid sedianya jadi kasus yang unik. Pertahanan mereka sama sekali tidak berubah dari pemain-pemain yang sudah memenangi tiga titel Liga Champions beruntun. Sergio Ramos, Nacho Fernandez, Raphael Varane, Marcelo, Carvajal, masih jadi andalan.

Entah apa yang terjadi musim ini, keseimbangan di pertahanan Madrid kacau balau dan tidak inkonsisten. Tandem yang sering berganti di posisi bek tengah menandakan bahwa Lopetegui belum tahu siapa tandem favoritnya.

Ramos juga harusnya bisa mengkoordinasi pertahanan dengan baik karena dia bek senior dan juga kapten tim. Dia seharusnya jadi pemain pertama yang sadar apabila pertahanan Madrid terbuka jika lawan melakukan serangan balik, dan berteriak memberi instruksi.

Kesalahan individu yang kerap dilakukan Varane, Ramos, atau Nacho, juga tidak membantu buruknya pertahanan Madrid. Plus, Casemiro yang seharusnya bisa melapis lini belakang juga belum tampil solid seperti musim-musim sebelumnya. Di area inilah Madrid harus berbenah jelang Clasico.

3. Lini Tengah Kehilangan Tempo Bermain

Piala Dunia 2018 tampaknya memengaruhi Casemiro, Toni Kroos, dan Luka Modric, karena tempo bermain mereka tidak secepat musim-musim sebelumnya. Seolah, mereka tidak benar-benar mengontrol pertandingan meski mendominasi penguasaan bola.

Tempo yang lambat memungkinkan lawan membaca permainan mereka dan coba merebut bola, hingga memulai serangan balik lawan. Betapa lambatnya tempo bermain Madrid bisa dilihat saat melawan Plzen. Tempo bermain jadi hidup dan cepat ketika Fede Valverde bermain.

Valverde bisa jadi opsi bagi Lopetegui untuk menutupi lambannya tempo bermain timnya. Ingat, Barca punya gelandang-gelandang hebat seperti Sergio Busquets, Ivan Rakitic, Arturo Vidal, dan Arthur Melo. Bermain dengan tempo lambat hanya akan memudahkan Barca memainkan sepak bola mereka.

4. Pressing Setengah-setengah

Filosofi sepak bola Lopetegui sudah jelas: dominasi penguasaan bola, sepak bola ofensif, dan melakukan pressing setinggi mungkin agar dapat merebut bola dari penguasaan lawan. Tapi sejauh ini, Madrid masih ragu-ragu memainkannya.

Pressing (tekanan) yang mereka lancarkan pada lawan belum sepenuhnya berjalan efektif, hingga para pemain Madrid lebih sering keluar posisi dan membuka celah bagi lawan. Inilah alasan mengapa pertahanan Madrid bisa dengan mudah dieksploitasi lawan.

Ketika bola direbut lawan dari penguasaan Madrid, para pemain Madrid terlalu lama untuk merebutnya. Hal ini juga berpengaruh pada kesulitan lini depan untuk mencetak gol. Karim Benzema, Bale, dan Mariano Diaz tidak setajam Cristiano Ronaldo.

Megabintang asal Portugal jarang sekali tampil mengecewakan jika sudah mendapat peluang emas di dekat area penalti lawan. Ronaldo bisa mengubah peluang sekecil apapun menjadi gol. Dari sisi inilah Madrid harus berbenah di lini depan.

5. Kesalahan Individu

Tidak peduli apapun taktiknya, betapa kerasnya Lopetegui memeringati timnya, semua akan percuma jika pemain melakukan kesalahan individu. Varane pernah melakukannya kontra Levante, Thibaut Courtois melawan Alaves, dan Ramos kontra Atletico Madrid, Girona, Sevilla, dan Plzen.

Tidak ada ruang bagi pemain Madrid melakukannya saat melawan Barcelona. Andai hal tersebut masih berulang, Barca bisa menghukum mereka di Camp Nou dan para pemain sama sekali tidak membantu Lopetegui, dengan rumor pemecatan yang masih menyertainya.

Solusinya? Tidak ada. Kesalahan individu itu datang dari pemain-pemain yang bersangkutan. Andai mereka berintropeksi diri dan tahu kesalahan mereka, lalu terus berlatih keras, maka kecil kemungkinan kesalahan terjadi dalam pertandingan.

Breaking News Real Madrid FC Barcelona El clasico LaLiga Julen Lopetegui Trivia Sepak Bola
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

16.042

Berita Terkait

Prediksi
Prediksi dan Statistik Bologna vs Inter Milan: Mencari Penantang Napoli di Final
Inter Milan menghadapi Bologna di semifinal Piala Super Italia. Statistik, head to head, prediksi susunan pemain, dan skor akhir laga penentu menuju final.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Prediksi dan Statistik Bologna vs Inter Milan: Mencari Penantang Napoli di Final
Sports
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025, Jumat (19/12): Jam Tayang Final Voli Putra dan Pertandingan Penentuan Futsal
Jadwal lengkap Tim Indonesia di SEA Games 2025 Thailand hari ini. Final voli putra kontra Thailand dan laga krusial futsal penentu medali emas. Cek jam tayangnya!
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025, Jumat (19/12): Jam Tayang Final Voli Putra dan Pertandingan Penentuan Futsal
Hasil akhir
Hasil Piala Super Italia: Tumbangkan AC Milan 2-0, Napoli Melaju ke Final
Napoli memastikan tiket ke final Piala Super Italia setelah menumbangkan AC Milan 2-0 di laga semifinal. Simak jalannya pertandingan, momen kunci, dan susunan pemain lengkapnya.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Hasil Piala Super Italia: Tumbangkan AC Milan 2-0, Napoli Melaju ke Final
Lainnya
Aziz Calim Cari Penantang Sepadan di Prime Kumite Championship 3
Prime Kumite Championship 3 menghadirkan berbagai pertarungan seru yang akan berlangsung pada 1 Februari 2026 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta.
Rizqi Ariandi - Kamis, 18 Desember 2025
Aziz Calim Cari Penantang Sepadan di Prime Kumite Championship 3
Lainnya
Futsal SEA Games 2025: Timnas Putri Raih Perak, Tim Putra Jaga Asa Medali Emas
Timnas Futsal Putri meraih perak untuk pertama kalinya, sedangkan Timnas Futsal Putra menjaga asa meraih medali emas.
Rizqi Ariandi - Kamis, 18 Desember 2025
Futsal SEA Games 2025: Timnas Putri Raih Perak, Tim Putra Jaga Asa Medali Emas
Italia
Mauro Icardi Akan Tinggalkan Galatasaray, AC Milan Jadi Salah Satu Tujuan
Mauro Icardi diperkirakan akan meninggalkan Galatasaray pada jendela transfer Januari.
Yusuf Abdillah - Kamis, 18 Desember 2025
Mauro Icardi Akan Tinggalkan Galatasaray, AC Milan Jadi Salah Satu Tujuan
Lainnya
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Kamis (18/12): Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
Tim Indonesia akhirnya menembus target 80 medali emas pada ajang SEA Games 2025 di Thailand.
Yusuf Abdillah - Kamis, 18 Desember 2025
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Kamis (18/12): Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
Timnas
Jordi Amat Komentari Rumor John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Jordi Amat berharap siapa pun yang dipilih PSSI adalah pelatih terbaik untuk Timnas Indonesia.
Rizqi Ariandi - Kamis, 18 Desember 2025
Jordi Amat Komentari Rumor John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Italia
Napoli vs AC Milan: Kapten Partenopei Pantang Menang Adu Penalti
Kapten Napoli, Giovanni Di Lorenzo secara tegas mentargetkan lolos ke dan keluar sebagai juara.
Yusuf Abdillah - Kamis, 18 Desember 2025
Napoli vs AC Milan: Kapten Partenopei Pantang Menang Adu Penalti
Lainnya
SEA Games 2025: Kabaddi Bawa Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
Tim Indonesia akhirnya berhasil mencapai target 80 medali emas yang dicanangkan pada SEA Games 2025.
Yusuf Abdillah - Kamis, 18 Desember 2025
SEA Games 2025: Kabaddi Bawa Tim Indonesia Capai Target 80 Medali Emas
Bagikan