5 Alasan Ralf Rangnick Tak Lebih Baik dari Solskjaer

Manchester United tak mengalami perkembangan berarti sejak Rangnick menjabat sebagai manajer interim.
Taufik HidayatTaufik Hidayat - Rabu, 09 Februari 2022
5 Alasan Ralf Rangnick Tak Lebih Baik dari Solskjaer
Ralf Rangnick (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Ralf Rangnick sudah mengemban jabatan sebagai manajer interim Manchester United selama dua bulan. Namun belum ada perubahan signifikan dari era Ole Gunnar Solskjaer.

Rangnick dipercaya membenahi berbagai permasalahan di Manchester United sejak awal Desember lalu. Ia menggantikan peran Solskjaer yang didepak usai menelan serangkaian hasil minor.

Laju Manchester United sepanjang musim 2021-2022 memang tak berjalan mulus. Solskjaer kemudian dianggap bertanggung jawab dari performa tim yang mengecewakan.

Baca Juga:

Hasil Pertandingan: Manchester United Ditahan Juru Kunci, Inter Milan ke Semifinal

Man United Mengubah Situasi Mudah Menjadi Sulit

Man United Batal Menang, Harry Maguire Menolak Disalahkan

Kekalahan memalukan atas Liverpool dan Manchester City berperan penting dalam pemecatan Solskjaer. Pria berkebangsaan Norwegia itu juga dikabarkan sudah tidak dipercaya sejumlah anak asuhnya.

Rangnick diberi tanggung jawab untuk membawa Manchester United ke jalur yang benar. Latar belakang sebagai pencetus taktik gegenpressing dan rasa hormat dari Thomas Tuchel serta Jurgen Klopp menjadi modal utamanya untuk menjalani tugas ini.'

Rangnick mengawali kiprahnya dengan mulus. Ia membawa Manchester United meraih kemenangan tanpa kebobolan pada dua laga beruntun di Premier League.

Namun Rangnick gagal mempertahankan tren positif tersebut. Serangkaian masalah yang terjadi di era Solskjaer kembali terlihat dengan jelas di lapangan.

Mantan pemain Manchester United, Paul Ince, menilai Manchester United tidak mengalami perkembangan di bawah asuhan Rangnick. Ia bahkan menilai kisahnya sangat mirip dengan awal kedatangan Solskjaer sebagai caretaker.

"Saya pikir kita semua tertipu fakta bahwa jalan harusnya ke depan, dan kami harus membuat kemajuan. Saya mendapatkan perasaan yang sama sekarang (seperti era Solskjaer)," kata Ince beberapa waktu lalu.

BolaSkor.com telah merangkum sejumlah data yang menunjukkan kinerja Rangnick tak lebih baik dari Solskjaer. Berikut rinciannya:

1. Kesulitan Maksimalkan Kualitas Cristiano Ronaldo dan Sancho

Salah satu kritik terbesar yang diterima Solskjaer adalah kegagalannya memaksimalkan potensi Cristiano Ronaldo dan Jadon Sancho. Padahal dua pemain ini diprediksi membuat lini depan Manchester United menjadi semakin menakutkan.

Namun yang terjadi di lapangan adalah sebaliknya. Pola serangan Manchester United justru menjadi mudah terbaca dengan kehadiran Ronaldo.

Kerja sama CR7 dengan para penyerang muda Manchester United juga tak berjalan baik. Fakta tersebut membuat Solskjaer dianggap tak mumpuni untuk menangani pemain selevel Ronaldo.

Di bawah asuhan Rangnick, Ronaldo tetap tak menunjukkan statusnya sebagai predator kotak penalti. Ia hanya mampu membukukan dua gol dan satu assist dari sembilan laga di semua kompetisi.

Sementara performa Sancho juga masih belum konsisten di bawah asuhan Rangnick. Kontribusi nyatanya sejauh ini hanya satu gol ke gawang Middlesbrough pada ajang Piala FA.


2. Tetap Gunakan Skema 4-2-3-1

Solskjaer juga mendapat kritik terkait pemilihan formasi 4-2-3-1. Manchester United dianggap tak punya gelandang bertahan mumpuni untuk menjalankan skema ini.

Rangnick membawa penyegaran dengan menerapkan skema 4-2-2-2. Dengan taktik ini, mampu meraih kemenangan pada dua laga perdananya di Premier League.

Namun setelah itu, lawan-lawan Manchester United seperti sudah tahu cara mengantisipasi taktik Rangnick. Bruno Fernandes dan kawan-kawan juga terlihat tak nyaman dalam bermain.

Rangnick akhirnya kembali menggunakan formasi 4-2-3-1. Ia seolah mengikuti langkah Solskjaer untuk memaksimalkan materi pemain yang dimilikinya.


3. Lini Belakang Masih Rapuh

Salah satu kelemahan paling mencolok dari Manchester United asuhan Solskjaer adalah lini belakang yang rapuh. Hanya dua clean sheet dari 12 laga Premier League 2021-2022 sudah menunjukkan fakta tersebut.

Buruknya performa Harry Maguire dituding sebagai penyebab utama rapuhnya lini belakang Manchester United. Sementara Raphael Varane yang baru didatangkan dari Real Madrid juga sering absen karena cedera.

Rangnick kemudian membuat lini pertahanan Manchester United menjadi solid secara instan. Lagi-lagi dua laga perdananya di Premier League menjadi bukti.

Sayang, penyakit cerobohnya barisan pertahanan Manchester United kembali kambuh. Rangnick sedikit tertolong dengan ketangguhan David De Gea di bawah mistar.


4. Konflik dengan Pemain

Meski baru bertugas, Rangnick sudah berkonflik dengan sejumlah pemain Manchester United. Anthony Martial dan Jesse Lingard menjadi dua di antaranya.

Rangnick sempat mengkritik kedua pemain karena tidak mau bermain dan meminta pindah. Namun klaim tersebut dibantah oleh Martial dan Lingard.

Entah siapa yang benar, yang jelas masalah komunikasi jelas terlihat dalam kepemimpinan Rangnick. Hal ini menjadi salah satu hambatan untuk membawa Manchester United kembali ke jalur yang seharusnya.


5. Gagal Melaju Jauh di Piala FA

Satu catatan minor Rangnick lainnya adalah kegagalan membawa Manchester United melaju jauh di Piala FA. Tim asuhannya harus tersingkir secara tragis pada babak keempat usai takluk dari wakil Championship, Middlesbrough.

Gengsi Piala FA memang masih di bawah Premier League dan Liga Champions. Namun ajang ini menjadi salah satu kesempatan terbaik Manchester United untuk mengakhiri paceklik gelar.

Sementara selama tiga musim di bawah asuhan Solskjaer, Manchester United minimal melaju hingga perempat final. Pada musim 2019-2020 bahkan baru tersingkir di semifinal.

Manchester United Ralf Rangnick Ole gunnar Solskjaer Trivia Sepak Bola Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.515

Berita Terkait

Liga Champions
Sambut Jose Mourinho Kembali ke Stamford Bridge, Enzo Maresca: Dia Legenda Chelsea
Chelsea akan menyambut kembali Jose Mourinho ke Stamford Bridge saat mereka menghadapi Benfica di Liga Champions, Rabu (1/10) dini hari WIB.
Yusuf Abdillah - Selasa, 30 September 2025
Sambut Jose Mourinho Kembali ke Stamford Bridge, Enzo Maresca: Dia Legenda Chelsea
Liga Champions
Prediksi Pemenang Pertandingan Galatasaray vs Liverpool Menurut Superkomputer
Superkomputer Opta merilis prediksi Galatasaray vs Liverpool di Liga Champions 2025/2026. Simak persentase peluang menang, rekor pertemuan, hingga catatan The Reds di Rams Park.
Johan Kristiandi - Selasa, 30 September 2025
Prediksi Pemenang Pertandingan Galatasaray vs Liverpool Menurut Superkomputer
Liga Champions
Superkomputer Prediksi Pemenang Duel Chelsea vs Benfica
Superkomputer Opta memprediksi peluang Chelsea vs Benfica di Liga Champions 2025/2026. Simak persentase kemenangan, head to head Jose Mourinho, dan analisis laga Stamford Bridge.
Johan Kristiandi - Selasa, 30 September 2025
Superkomputer Prediksi Pemenang Duel Chelsea vs Benfica
Inggris
Hugo Ekitike Bicara soal Persaingan dengan Alexander Isak dan Kartu Merah 'Bodoh'
Penyerang Liverpool Hugo Ekitike mengatakan kedatangan pemain termahal Inggris, Alexander Isak, ke Anfield akan membantunya berkembang sebagai pemain.
Yusuf Abdillah - Selasa, 30 September 2025
Hugo Ekitike Bicara soal Persaingan dengan Alexander Isak dan Kartu Merah 'Bodoh'
Jadwal
Link Streaming Inter Milan vs Slavia Praha Malam Ini, Resmi dan Mudah Diakses
Simak jadwal siaran langsung dan link live streaming Inter Milan vs Slavia Praha di Liga Champions 2025/2026. Kick-off Rabu, 1 Oktober 2025 pukul 02.00 WIB di Giuseppe Meazza.
Johan Kristiandi - Selasa, 30 September 2025
Link Streaming Inter Milan vs Slavia Praha Malam Ini, Resmi dan Mudah Diakses
Prediksi
Prediksi dan Statistik Inter Milan vs Slavia Praha: Tren Positif Nerazzurri
Prediksi Inter Milan vs Slavia Praha di Liga Champions 2025/2026. Simak statistik, kondisi tim, head to head, hingga perkiraan susunan pemain dan skor akhir.
Johan Kristiandi - Selasa, 30 September 2025
Prediksi dan Statistik Inter Milan vs Slavia Praha: Tren Positif Nerazzurri
Liga Champions
Kairat Almaty vs Real Madrid: Jarak 6.441 Kilometer Bukan Penghalang buat Los Blancos
Pelatih Real Madrid Xabi Alonso optimistis meraih tiga poin meski harus menempuh perjalanan panjang untuk menghadapi klub Kazakhstan Kairat Almaty.
Yusuf Abdillah - Selasa, 30 September 2025
Kairat Almaty vs Real Madrid: Jarak 6.441 Kilometer Bukan Penghalang buat Los Blancos
Liga Champions
Kembali ke Stamford Bridge, Jose Mourinho: Saya Tidak Lagi Biru
Stamford Bridge akan menyambut kembalinya Jose Mourinho, sosok yang pernah mengukir sejarah bersama Chelsea.
Yusuf Abdillah - Selasa, 30 September 2025
Kembali ke Stamford Bridge, Jose Mourinho: Saya Tidak Lagi Biru
Liga Champions
7 Fakta yang Perlu Diketahui Sebelum Menyaksikan Chelsea vs Benfica
Sebelum menyaksikan Chelsea vs Benfica, ada baiknya untuk menyimak fakta-fakta menarik dari pertandingan spesial ini.
Yusuf Abdillah - Selasa, 30 September 2025
7 Fakta yang Perlu Diketahui Sebelum Menyaksikan Chelsea vs Benfica
Liga Champions
Rapor Jose Mourinho Melawan Mantan: Jarang Menang
Benfica akan menantang Chelsea pada matchday kedua fase liga Liga Champions 2025-2026 di Stadion Stamford Bridge, Rabu (1/10) pukul 02.00 WIB.
Yusuf Abdillah - Selasa, 30 September 2025
Rapor Jose Mourinho Melawan Mantan: Jarang Menang
Bagikan