4 Kelemahan Barcelona yang Terkuak Usai Ditahan Imbang Eibar
BolaSkor.com - Barcelona hanya mampu bermain imbang 1-1 saat menjamu Eibar dalam lanjutan LaLiga 2020-2021 di Camp Nou, Rabu (30/12) dini hari WIB. Hasil ini membuat Blaugrana kian tercecer dalam persaingan menuju tangga juara.
Barcelona sebenarnya tampil cukup baik dalam pertandingan ini. Hal itu terlihat dominasi mereka dalam penguasaan bola dan jumlah tembakan ke gawang.
Sayang, hal itu tak dibarengi dengan efektifitas di depan gawang lawan. Pada akhirnya, banyak peluang yang terbuang begitu saja.
Baca Juga:
Ronald Koeman Ungkap Kapan Lionel Messi Bisa Kembali Tampil
Daftar Atlet di Luar Sepak Bola yang Bikin Lionel Messi Kagum
Salah satu peluang emas yang gagal dimanfaatkan adalah hadiah penalti saat laga baru berjalan delapan menit. Martin Braithwaite yang maju sebagai eksekutor gagal menjalankan tugas setelah tembakannya melebar.
Tumpulnya lini depan Barcelona tentu tak lepas dari absennya Lionel Messi. Megabintang asal Argentina itu hanya menyaksikan rekan-rekannya berlaga dari tribun karena diberi jatah libur tambahan.
Hal itu diperparah dari penampilan kurang meyakinkan barisan pertahanan Barcelona. Satu gol Eibar bahkan tak luput dari peran mereka sendiri.
Koeman memang kembali menerapkan skema tiga bek tengah seperti saat mengalahkan Real Valladolid di pertandingan sebelumnya. Ia memainkan Oscar Mingueza, Ronald Araujo, dan Clement Lenglet secara bersamaan.
Namun eksperimen itu terbukti tak ampuh. Lini pertahanan Barcelona masih sangat mudah ditembus oleh tim sekelas Eibar.
Laga kontra Eibar membuktikan Barcelona masih tidak baik-baik saja. Koeman masih punya banyak pekerjaan rumah untuk dibenahi demi mengakhiri musim dengan lebih baik.
Berikut empat masalah Barcelona yang terkuak usai laga kontra Eibar:
1. Ketergantungan kepada sosok Messi
Barcelona kehilangan tajinya saat Messi absen. Hal itu bukan sekadar omong kosong.
Sejak Messi melakoni debut pada 2004, persentase kemenangan Barcelona tanpa La Pulga hanya menyentuh angka 55,9 persen. Detailnya, mereka membukukan 66 kemenangan, 39 hasil imbang, dan 22 kekalahan.
Hal itu jauh berbeda saat Messi ikut bermain. Persentase kemenangan Barcelona mampu menyentuh angka 73,7 persen dengan torehan 368 kemenangan, 83 hasil imbang, dan 48 kekalahan.
Ketergantungan akan sosok Messi juga diakui oleh Koeman. Namun ia seperti coba mengurangi hal itu.
"Anda tidak bisa mengatakan Barca bermain lebih baik tanpa Messi. Dia adalah pemain yang berbeda," kata Koeman.
2. Kecerobohan lini belakang
Lini belakang menjadi salah satu titik lemah Barcelona musim ini. Total 15 gol dari 15 laga yang bersarang ke gawang mereka sudah dengan jelas menggambarkan hal itu.
Ironisnya, para pemain belakang Barcelona sering menjadi penyebab utama gawang mereka kebobolan. Tercatat sudah empat kali blunder yang berujung gol dilakukan empat nama berbeda sepanjang musim ini.
Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dibanding blunder tim-tim LaLiga lainnya. Hal ini tentu menjadi aib tersendiri milik Barcelona asuhan Koeman.
Gol Eibar tak lepas dari blunder lini pertahanan Barcelona. Ronald Araujo kehilangan bola di area tengah dan memudahkan Kike melesat ke kotak penalti dan menaklukkan Ter Stegen dari jarak dekat.
3. Tumpulnya lini depan
Laga kontra Eibar menjadi bukti tumpulnya lini depan Barcelona tanpa kehadiran Messi. Sepanjang babak pertama, hanya ada satu tembakan ke gawang dari empat percobaan yang mengarah ke gawang lawan.
Jumlah tersebut menjadi yang terburuk pada babak pertama sepanjang musim ini kala Barcelona berlaga di Camp Nou. Tak bisa dibayangkan jika Messi benar-benar pergi pada musim panas nanti.
4. Kekurangan eksekutor penalti yang andal
Barcelona sudah mendapat hadiah lima penalti sepanjang LaLiga musim ini. Namun hanya dua buah yang mampu dikonversi menjadi gol.
Tiga pemain berbeda yaitu Martin Braithwaite, Antoine Griezmann, dan Messi sempat satu kali gagal menjalankan tugasnya dengan sempurna. Namun nama terakhir sukses pada dua percobaan lainnya.
6.514
Berita Terkait
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City