3 Raksasa Eropa yang Dikuasai Pengusaha atau Konsorsium Asia
BolaSkor.com - Sudah menjadi hal yang wajar sebuah klub elite sepak bola dikuasai pengusaha atau konsorsium dari Asia. Teranyar, Newcastle United dikabarkan akan memperpanjang daftar tersebut.
PCP Capital Partners dikabarkan selangkah lagi akan menguasai 80 persen saham Newcastle United. Perusahaan tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata karena didukung oleh putra mahkota Arab Saudi, pangeran Mohammad bin Salman.
Baca juga:
5 Pelatih Jebolan LaLiga yang Berkarier di Luar Eropa
4 Pemain yang Melakukan Kesalahan Fatal sehingga Gagal Meraih Gelar
Untuk membeli 80 persen saham Newcastle, PCP Capital memerlukan dana hingga 300 juta pounds. Sedangkan, 20 persen sisanya dimiliki sama besar oleh Amanda Staveley dan David plus Simon Reuben.
Berdasarkan kabar yang beredar, kesepakatan sudah hampir rampung. Negosiasi sudah dilakukan selama satu tahun terakhir.
Bila terealisasi, Newcastle United akan menyusul beberapa klub yang saat ini sudah dikuasai perusahaan atau Konsorsium Asia. Bahkan, beberapa di antaranya berstatus sebagai tim besar.
Berikut ini adalah tiga raksasa sepak bola Eropa yang dimiliki pengusaha atau konsorsium Asia:
Manchester City
Manchester City adalah satu di antara tim raksasa Premier League yang dimiliki pengusaha asal Asia. The Citizens dikuasai perusahaan Abu Dhabi United Group for Development and Investment (ADUG) yang digawangi Sheikh Mansour.
Pada awalnya, Sheikh Mansour membeli saham Manchester City sebesar 90 persen dari pengusaha asal Thailand, Thaksin Sinawarta, senilai 81,6 juta pounds. Tak lama berselang, Mansour pun membeli sisa saham 10 persen milik Worlwide Investment Limited. Kesepakatan diyakini terjadi pada September 2009.
Sheikh Mansour menjadikan Manchester City raksasa di Inggris dan Eropa. Ia tidak ragu mengucurkan dana selangit untuk memboyong pemain-pemain dengan harga tinggi.
Hasilnya pun terlihat, Manchester City merajai kompetisi di Inggris dalam beberapa tahun terahir. Satu di antara target yang belum tercapai adalah merengkuh titel Liga Champions.
Sayangnya, keputusan tersebut juga berbuah masalah. UEFA menghukum Manchester City tidak boleh berlaga di kompetisi Eropa karena melanggar kesepakatan Financial Fair Play.
Johan Kristiandi
18.019
Berita Terkait
Daftar Pemenang Penghargaan Terbaik FIFA 2025: Ousmane Dembele Angkat Piala, Rizky Ridho di Luar Tiga Besar Puskas Award
Hasil Pertandingan: Chelsea dan Barcelona Melenggang ke Babak Berikutnya
Kronologi Calon Pelatih Timnas Indonesia Mengerucut ke 2 Nama, Ada yang Tidak Hadir Interview
Pelatih Timnas Indonesia Diumumkan Paling Lama Bulan Depan
Fokus di BTN, Sumardji Mundur dari Manajer Timnas Indonesia
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Selasa (16/12): Punya 62 Emas, Indonesia Semakin Kuat di Urutan Dua
Arrigo Sacchi Bicara Persaingan Titel Serie A: Nostradamus Pun Sulit Memprediksinya
Timnas Indonesia U-22 Tak Penuhi Target, PSSI Pecat Indra Sjafri
5 Pelatih yang Berpotensi Gantikan Enzo Maresca di Chelsea
Emas SEA Games 2025 Jadi yang Kelima, La Memo Tegaskan Status Raja Dayung Asia Tenggara