Trivia Sepak Bola
3 Penyebab AC Milan Terseok-seok di Serie A
BolaSkor.com - AC Milan masih belum keluar dari tren negatif di Serie A 2024-2025. Lantas, apa yang menjadi alasan Rossoneri terseok-seok di liga? Berikut ulasannya.
AC Milan mengakhiri musim lalu dengan menduduki peringkat kedua klasemen. Rossoneri tertinggal dari Inter Milan yang meraih Scudetto dan unggul empat angka dari Juventus yang berada pada posisi ketiga.
Namun, sejauh musim ini bergulir, Milan masih belum sesuai harapan. Teranyar, Il Diavolo Rosso hanya bermain imbang ketika menjamu Genoa.
Baca Juga:
Lazio Vs Inter Milan: Duel Krusial dalam Perebutan Scudetto
Ditahan Genoa Bukan Kiamat untuk Milan
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Lazio Vs Inter Milan
Tak pelak, Milan tertahan pada peringkat kedelapan. Dari 15 pertandingan, Rafael Leao dan kawan-kawan mengumpulkan 23 poin hasil dari 6 kemenangan, 5 imbang, dan 4 kekalahan.
Pertanyaannya, apa yang membuat Milan kesulitan pada musim ini? Berikut adalah tiga penyebab Milan terseok-seok pada Serie A 2024-2025.
Faktor Paulo Fonseca
Alasan pertama adalah Paulo Fonseca. Mantan pelatih AS Roma itu belum bisa membawa Milan ke papan atas dengan taktik yang diusungnya.
Memang, sejak awal kedatangannya, Fonseca sudah mendapatkan banyak penolakan. Bahkan, beberapa di antaranya menilai Milan tidak mengalami lonjakan kualitas setelah mengganti Stefano Pioli dengan Fonseca.
Menilik apa yang terjadi, Fonseca sering membuat Milan bermain impresif ketika bersua tim dengan kualitas lebih baik. Namun, pemandangan terbalik terjadi ketika Rossoneri menghadapi lawan yang lebih mudah.
Selain itu, Fonseca terlihat belum bisa membuat ruang ganti Milan menjadi bersatu. Bahkan, pelatih asal Portugal itu justru diisukan menjalin hubungan yang tidak harmonis dengan beberapa pemain. Satu di antaranya adalah Rafael Leao.
Kualitas Pemain
Selain taktik Fonseca yang belum berjalan sempurna, masalah lain untuk Milan adalah kualitas pemain. Sulit ditepiskan jika materi pemain Milan tidak terlalu spesial.
Ketimpangan kualitas antara pemain inti dan pengganti jadi satu di antara contohnya. Selain itu, Milan tidak punya sosok pemimpin di dalam lapangan. Tidak ada figur seperti Zlatan Ibrahimovic yang punya peran besar di dalam dan luar lapangan.
Saat ini, pemain termahal Milan menurut Transfermarkt adalah Rafael Leao. Namun, bukan berarti Leao bisa jadi penggendong tim. Striker 25 tahun itu justru beberapa kali memulai laga dari bangku cadangan.
Apa yang terjadi pada Leao merupakan sinyal jika sejatinya Milan memang tidak punya banyak pemain berkualitas. Keadaan diperkeruh dengan cedera yang menerpa sejumlah pemain inti.
Pemain Baru Belum Memberikan Dampak Besar
Alasan berikutnya adalah pemain baru Milan yang belum memberikan dampak besar. Padahal, kehadiran pemain-pemain itu diharapkan membawa Milan tampil lebih baik.
Milan mendatangkan sejumlah pemain pada musim panas kemarin. Youssouf Fofana, Tammy Abraham, Strahinja Pavlovic, Emerson Royal, dan Alvaro Morata adalah beberapa di antaranya.
Namun, pemain-pemain tersebut belum memberikan dampak besar kepada performa Milan. Mereka masih berupaya memberikan penampilan terbaik. Satu di antara masalahnya adalah proses adaptasi yang tidak sesuai harapan.
View this post on Instagram
Sebagai contoh, Alvaro Morata didatangkan untuk menjadi mesin gol utama Milan. Namun, sejauh ini mantan pemain Real Madrid itu baru mencetak empat gol di Serie A.
Pemandangan serupa terlihat dalam kasus Tammy Abraham. Pemain pinjaman dari AS Roma itu baru mengemas dua gol di liga.
Johan Kristiandi
18.019
Berita Terkait
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City